Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI AMPAS KOPI SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI Zn (SENG) PADA LIMBAH CAIR TPA ANTANG MAKASSAR Al Adawiyah, Syardah Ugra; Amin, Idi; Tawakkal, Muhammad
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 3 No 2 (2024): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jtkm.v3i2.960

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan dari tempat pembuangan akhir (TPA) sering kali mengandung logam berat seperti seng (Zn), yang menimbulkan risiko signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Berdasarkan hasil analisis AAS terhadap konsentrasi Zn di TPA Antang, didapatkan konsentrasi Zn sebesar 0,1015 mg/L. Nilai tersebut tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Baku Mutu Air Nasional, khususnya mengenai baku mutu air limbah Zn sebesar 0,05 mg/L. Salah satu metode alternatif untuk menurunkan konsentrasi Zn tersebut adalah melalui proses adsorpsi dengan arang aktif ampas kopi. Aktivasi secara kimia menggunakan HCI untuk meningkatkan sifat adsorpsi. Ampas kopi dapat diubah menjadi arang aktif karena kandungan karbon yang dapat menyerap logam. Variasi yang digunakan waktu kontak selama 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa arang aktif dapat menurunkan konsentrasi Zn pada limbah cair TPA Antang. Pada waktu kontak 90 menit konsentrasi logam Zn sebesar 0,0170 mg/L pada waktu kontak 120-150 menit kandungan logam Zn sebanyak 0,0146 mg/L, dan waktu kontak 180 menit sebanyak 0,0135 mg/L.
Optimisation of Biodegradable Plastic from Cassava Peel Starch with Additional Materials of Sugarcane Bagasse Cellulose Rahim, Herlina; Masda, Raehana Ramadhani; Al Adawiyah, Syardah Ugra; Lestari, Mega Fia
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 9 No. 3 (2024): Special Issue
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v9i3.1488

Abstract

The use of plastic in large quantities causes environmental pollution because it is not easily decomposed. One way to overcome this is to make bioplastics from natural materials that are easily decomposed such as cassava peel starch. However, the use of starch in making bioplastics still has low mechanical properties. Therefore, cellulose is added as an additive to improve the mechanical properties of bioplastics. This study investigated the potential of cassava peel starch modified with bagasse cellulose as a base material for bioplastics. The aim is to improve the mechanical performance and biodegradability of bioplastics to reduce the environmental impact of conventional plastics. The resulting bioplastics were evaluated based on water absorption, biodegradability, tensile strength, elongation, and elastic modulus tests. Variations in cellulose content showed a significant effect on the physical and mechanical properties of bioplastics. The addition of 18% cellulose provided the best water resistance, while 3% cellulose content resulted in the highest biodegradability. Optimal mechanical properties were achieved at 9% cellulose addition, with a tensile strength of 10.48 N/mm², elongation of 7.92%, and elastic modulus of 3.43 N/mm². However, these results are still below the standards for environmentally friendly plastics based on SNI 7188.7:2016 and SNI 7818:2014, which set higher parameters for water resistance, tensile strength, and elasticity. This bioplastic has the main advantage of being easily biodegradable, making it a potential alternative for certain applications.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT SEMANGKA DAN RAMBUTAN SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA Al Adawiyah, Syardah Ugra; Sariwahyuni, Sariwahyuni; Amin, Idi; Junianti, Fitri; Ratnasari, Ratnasari
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 4 No 2 (2025): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jtkm.v4i2.1223

Abstract

Korosi pada logam dapat menimbulkan kerusakan serius pada infrastruktur maupun mesin industri, sehingga berdampak pada kerugian ekonomi. Salah satu upaya yang banyak digunakan untuk menekan laju korosi adalah pemakaian inhibitor. Inhibitor anorganik memang efektif, namun berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif ramah lingkungan berupa inhibitor organik, misalnya yang berasal dari limbah kulit semangka dan kulit rambutan. Kedua bahan ini memiliki kandungan antioksidan yang mampu menghambat proses korosi sehingga berpotensi besar digunakan sebagai inhibitor alami. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit semangka dan kulit rambutan sebagai inhibitor korosi serta menganalisis pengaruh variasi komposisi ekstraknya terhadap laju korosi baja. Variasi Komposisi yang digunakan adalah  (100% kulit semngka), (25%:75%), (50%:50%), (75%:25%), (100%: kulit rambutan). Metode gravimetri digunakan  untuk proses ekstraksi maupun pengukuran laju korosi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit semangka dan kulit rambutan mampu menghambat korosi dengan baik. Komposisi 75% kulit rambutan dan 25% kulit semangka (sampel D) memberikan hasil paling optimal, dengan efisiensi inhibisi sebesar 81,84% dan laju korosi terendah sebesar 0,1595 mmpy.