Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Increased Coal Slagging Index by Using Zeolite Synthetic Idi Amin; Muh. Zulfikri Syahbar
SAGA: Journal of Technology and Information System Vol. 1 No. 2 (2023): May 2023
Publisher : CV. Media Digital Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.863 KB) | DOI: 10.58905/saga.v1i2.96

Abstract

The use of coal as fuel has experienced several obstacles, one of which is the formation of Slagging (crust). Slagging is formed by the melting point of coal ash or low ash fusion temperature, caused by low levels of Al2O3 ­in coal ash. The addition of synthetic zeolite to coal before use is intended to increase the level of Al2O3, so that it will increase  the ash fusion temperature  of coal ash. The  increase in ash fusion temperature also causes an increase in the slagging index of coal. With the high increase in  the slagging index obtained, the lower the potential for the formation of slagging. The smaller the potential  of Slagging formed, the use of coal also decreases. This study aims to determine the effect of adding waste-based synthetic zeolite to coal  ash on increasing coal slagging index. Research uses a type of experimental research. Itis collected by conducting laboratory tests, namely making observations and direct testing of samples with variations in the addition of synthetic zeolite to coal by 5%, 10%, and 15%. The results showed that synthetic zeolite added to coal was able to reduce the potential for slagging formation. Slagging index from the results of research for oxidation conditions is a standard sample of 1,246oC, SBZ5 by 1,242oC, SBZ10 by 1,250oC, and SBZ15 by 1,274oC. Reduction conditions i.e. standard sample of 1,130oC, SBZ5 by 1,116oC, SBZ10 by 1,136oC, and SBZ15 by 1,168oC. SBZ15 sample is a variation that has a  good slagging index, which is for oxidation conditions which is 1,274oC, and for reduction conditions that is 1,168oC
PENGARUH KOMINUSI DENGAN MENGGUNAKAN BALL MILL TERHADAP KARAKTERISTIK ORE NIKEL DARI MOROWALI Hatimah, Husnul; Amin, Idi; Tyassena, Flaviana Yohanala Prista; Prameswara, Gyan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.102 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.19

Abstract

Nikel merupakan salah satu barang tambang yang sangat berharga dan memiliki yang tinggi di pasaran dunia. Untuk memanfaatkan nikel yang terdapat di wilayah Indonesia agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka dilakukan pengolahan mineral dengan menggunakan alat ball mill yang digunakan untuk pengecilan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mineral laterite Morowali serta pengaruh banyak bola dan variasi waktu terhadap karakteristik mineral laterite Morowali. Variasi bola yang digunakan yaitu 5 bola, 10 bola, dan 15 bola dan untuk variasi yaitu 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Penelitian ini mempelajari tentang bagaimana Particle Size Distribution sampel ore nikel dari Morowali, karakteristik sampel ore nikel dari Morowali, kadar Ni dalam sampel, serta fase-fase yang terdapat pada sampel. Hasil analisa elemen menggunakan XRF didapatkan mineral laterit dari Morowali termasuk jenis limonit karena kandungan besi (Fe) yang didapatkan sebanyak 13,8255 % yang lebih tinggi dari kandungan magnesium (Mg) didapatkan 5,1324% dan hasil XRD didapatkan fasa yang dominan fasa lizardite dan fasa clinoclore. Pada pengaruh variasi bola, semakin banyak bola yang digunakan maka semakin banyak kandungan Nikel (Ni) yang terekspos. Didapatkan kandungan nikel sebanyak 1,93%. Pada variasi waktu, semakin lama waktu yang digunakan untuk ball mill bahwa semakin banyak kandungan nikel (Ni) yang terlepas dari pengotornya dan didapatkan kandungan nikel sebanyak 1,91%.
PERBANDINGAN BATUBARA DAN CaSO4 SEBAGAI REDUKTOR DALAM PROSES REDUKSI BIJIH NIKEL LATERIT Tyassena, Flaviana Yohanala Prista; Agus, Tri Gustiany; Nur, Muhammad Aslam; Prameswara, Gyan; Amin, Idi
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.255 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i1.25

Abstract

Berdasarkan data ESDM pada Tahun 2020 Indonesia memiliki 52% cadangan nikel yang ada di dunia. Cadangan nikel di Indonesia ini sebagian besar (90%) tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Pirometalurgi konvensional merupakan metode pengkayaan mineral yang sering digunakan namun memiliki kelemahan dimana dibutuhkan energi yang besar dan berakibat pada biaya yang besar. Oleh karena itu saat ini banyak dilakukan penelitian untuk mengembangkan proses pirometalurgi suhu rendah dengan memanfaatkan reduktor. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan dua jenis reduktor, yaitu batubara dan CaSO4 serta melihat peranannya dalam proses reduksi selektif. Dua jenis reduktor, yaitu batu bara dan CaSO4, masing-maing dicampur dengan ore nikel dengan perbandingan berat 1:4 dan 1:10. Proses reduksi selektif dilakukan dengan kalsinasi menggunakan furnace pada variasi suhu 800oC, 900oC, dan 1000oC selama 120 menit. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa reduktor CaSO4 pada suhu 1000oC menghasilkan % recovery yang lebih tinggi mencapai 36% dibandingkan dengan batubara yang hanya mencapai 17%. Kandungan Sulfur pada CaSO4 akan berikatan dengan besi membentuk FeS dan kalsium akan berikatan dengan silikat. Proses pemisahan secara magnetik lebih lanjut diperlukan untuk memisahkan pengotor-pengotor non-magnetik yang terbentuk, yaitu FeS dan CaSi2O5 sehingga akan didapatkan % recovery nikel yang lebih tinggi. Sedangkan hasil yang tidak optimal pada batubara disebabkan karena rendahanya kandungan karbon, serta tingginya kandungan zat pengotor dan air.
OPTIMASI PENAMBAHAN SUSU KAPUR PADA NIRA MENTAH TERHADAP PH DAN VOLUME ENDAPAN CA3(PO4)2 DI PTPN XIV UNIT PABRIK GULA TAKALAR Sariwahyuni; Amin, Idi; Kurniawan
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.2 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.267

Abstract

Pada industri pabrik gula, nira tebu digunakan sebagai bahan baku produksi awal yang berbentuk cairan berwarna hijau kecokelatan dan bersifat asam. Pada nira tebu terkandung sukrosa dan bahan lain seperti gula pereduksi (glukosa dan fruktosa), serat, zat lain. Sementara sifat asam yang ada pada nira berasal dari reaksi fermentasi bakteri Leuconostic. Reaksi yang terjadi yaitu inversi sukrosa ketika enzim invertase yang diproduksi oleh tanaman mencemari nira. Hal ini diikuti dengan penurunan pH akibat peningkatan keasaman. Apabila nira dalam kondisi asam, mikroorganisme akan berkembang biak dengan baik. Pertumbuhan mikroorganisme pada nira akan merusak nira sehingga nira akan sulit mengkristal. Cara untuk menghilangkan keasaman dalam larutan dengan menambahkan larutan alkali yaitu susu kapur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi penambahan susu kapur pada nira mentah terhadap pH dan volume endapan di PTPN XIV Unit Pabrik Gula Takalar. Variasi  susu kapur yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,4 mL; 0,5 mL; 0,6 mL; 0,8 mL dan 1,2 mL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai optimum pH dan volume endapan tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan susu kapur sebanyak 1,2 mL dengan  pH 8,5 dan volume endapan 24 mL. Nilai pH dan volume endapan tersebut telah sesuai dengan standar pemurnian nira di PTPN XIV Unit Pabrik Gula Takalar.
ANALISA PERBANDINGAN ADSORPSI LOGAM BESI (FE) DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI MENGGUNAKAN BIOADSORBEN CANGKANG TELUR AYAM DAN TELUR ITIK Athirah, Fatimah; Amin, Idi; Irma Sari Yusuf, Andi Asdiana
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 2 No 2 (2023): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jtkm.v2i2.691

Abstract

Pencemaran air oleh logam besi dari limbah cair industri menjadi masalah lingkungan yang serius. Metode pengolahan limbah cair yang terus dikembangkan yaitu penggunaan bioadsorben, salah satu bahan alami yang dapat digunakan adalah cangkang telur, cangkang telur yang digunakan yaitu cangkang telur ayam dan telur itik karena merupakan jenis telur yang umum dikonsumsi sehingga banyak limbah cangkang telur yang dihasilkan. Kandungan CaCO3 dalam cangkang telur memiliki peran penting dalam mengikat logam berat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyerapan ion logam Fe2+ agar kadar ion logam Fe2+ pada limbah cair bisa semakin berkurang. Untuk menurunkan kadar ion logam Fe2+ pada limbah cair digunakan bioadsorben cangkang telur ayam dan cangkang telur itik dengan variasi konsentrasi masing-masing 15 g/L; 20 g/L; 25 g/L; 30 g/L; dan 35 g/L. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan adsorpsi logam besi (Fe) dalam limbah cair industri menggunakan bioadsorben cangkang telur ayam dan telur itik dengan menggunakan variasi konsentrasi bioadsorben yang berbeda sehingga mencapai batas aman sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bioadsorben cangkang telur itik memiliki kemampuan penyerapan logam besi pada limbah cair industri yang lebih tinggi dibandingkan oleh biadsorben cangkang telur ayam, pada penggunaan bioadsorben cangkang telur ayam dengan variasi konsentrasi 15 g/L; 20 g/L; 25 g/L; 30 g/L; dan 35 g/L diperoleh efektivitas penyerapan yaitu dari 80,12%-91,07% sedangkan pada cangkang telur itik dengan variasi konsentrasi yang sama diperoleh efektivitas penyerapan yang lebih tinggi yaitu dari 90,73%-95,67%.
PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI AMPAS KOPI SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KONSENTRASI Zn (SENG) PADA LIMBAH CAIR TPA ANTANG MAKASSAR Al Adawiyah, Syardah Ugra; Amin, Idi; Tawakkal, Muhammad
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 3 No 2 (2024): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61844/jtkm.v3i2.960

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan dari tempat pembuangan akhir (TPA) sering kali mengandung logam berat seperti seng (Zn), yang menimbulkan risiko signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Berdasarkan hasil analisis AAS terhadap konsentrasi Zn di TPA Antang, didapatkan konsentrasi Zn sebesar 0,1015 mg/L. Nilai tersebut tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Baku Mutu Air Nasional, khususnya mengenai baku mutu air limbah Zn sebesar 0,05 mg/L. Salah satu metode alternatif untuk menurunkan konsentrasi Zn tersebut adalah melalui proses adsorpsi dengan arang aktif ampas kopi. Aktivasi secara kimia menggunakan HCI untuk meningkatkan sifat adsorpsi. Ampas kopi dapat diubah menjadi arang aktif karena kandungan karbon yang dapat menyerap logam. Variasi yang digunakan waktu kontak selama 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa arang aktif dapat menurunkan konsentrasi Zn pada limbah cair TPA Antang. Pada waktu kontak 90 menit konsentrasi logam Zn sebesar 0,0170 mg/L pada waktu kontak 120-150 menit kandungan logam Zn sebanyak 0,0146 mg/L, dan waktu kontak 180 menit sebanyak 0,0135 mg/L.