Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Rambe, Rizka Sititah; Ningsih, Rahayu; Maqfirah, Ulfa; Angriani, Riana; Ratna, Ratna
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 1, No 1: Maret 2021
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v1i1.788

Abstract

Kehamilan adalah suatu keadaan Fisiologis yang normal, dan selama kehamilan berlangsung banyak perubahan yang terjadi dalam tubuh   seorang   Wanita.   Menurut   World Health Organization(WHO) Tahun 2023, Angka kematian ibu sangat tinggi, Sekitar 287.000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Faktor Yang Memengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Simpang Kiri Tahun 2024. Jenis  penelitian  ini  adalah analitik korelasional dengan  cara pendekatan cross sectional menggunakan data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berjumlah 431 ibu hamil. Teknik pengambilan Sampel digunakan ialah total Sample Random sampling yang berjumlah 81 Responden. Alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian Menggunakan Uji Chi-Square umur ibu yang pengetahuan dengan hasil p-value 0,0000,02, Pendidikan ibu yang pengetahuan dengan hasil p-value 0,1030,05, pekerjaan ibu yang pengetahuan dengan hasil p- value 0,0000,02, sumber informasi ibu yang pengetahuan dengan hasil p-value 0,5770,05. Diharapkan Kepada tenaga kesehatan agar lebih dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan, salah satunya dengan melakukan penyuluhan tentang perubahan fisiologis selama kehamilan
Hubungan Pola Makan Ibu Hamil dengan Perkembangan Janin di Trimester Ketiga Kehamilan Angriani, Riana; Noviana, Irma
All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety Vol 2, No 4: Desember 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/afosj-las.v2i4.810

Abstract

Kehamilan merupakan fase penting dalam kehidupan seorang perempuan yang membutuhkan perhatian khusus terhadap pola makan. Nutrisi yang tepat selama trimester ketiga kehamilan berperan besar dalam mendukung perkembangan janin, terutama untuk pertumbuhan otak, tulang, dan organ vital lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan ibu hamil dengan perkembangan janin selama trimester ketiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner pola makan dan pemeriksaan ultrasonografi (USG) janin. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara asupan nutrisi ibu hamil, terutama protein, zat besi, asam folat, dan DHA, dengan parameter pertumbuhan janin seperti berat badan, panjang tubuh, dan lingkar kepala.
Pemberdayaan Kader dan Keluarga dalam Penerapan Pemberian Makanan Pendamping Asi pada Bayi 6-24 Bulan di Kampong Subulussalam Utara Ningsih, Rahayu; Amra, Ricca Nophia; Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Angriani, Riana; Harahap, Asrika Sari
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v2i3.796

Abstract

Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia 0 - 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat terwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada masa ini maupun masa selanjutnya. Pasca enam bulan pemberian ASI saja tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan makanan bayi. Pemberian ASI saja pada usia pasca enam bulan hanya akan memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan bayi. Sedangkan yang 30-40% harus dipenuhi dari makanan pendamping atau makanan tambahan. Sementara itu pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitasnya dapat menyebabkan bayi menderita gizi kurang. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan pada umur yang tepat sesuai kebutuhan dan daya cerna bayi. Makanan pendamping (MP-ASI) sebaiknya diberikan pada bayi diatas umur 6 bulan karena sistem pencernaannya sudah relatif sempurna. Keadaan kurang gizi pada bayi dan balita disebabkan karena kebiasaan pola pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat. Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak serta adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak, khususnya pada anak usia dibawah 2 tahun
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar untuk Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri Rambe, Rizka Sititah; Angriani, Riana
Journal Liaison Academia and Society Vol 2, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v2i1.812

Abstract

Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) untuk Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri merupakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam menangani kondisi kegawatdaruratan obstetri. Kegawatdaruratan obstetri adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan segera untuk menyelamatkan ibu dan janin. Pelatihan ini difokuskan pada pemberian pemahaman dan keterampilan praktis mengenai teknik-teknik BHD yang relevan dengan keadaan kegawatdaruratan obstetri, seperti perdarahan, preeklampsia, dan persalinan macet. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini meliputi sesi teori, demonstrasi, serta simulasi praktik di lapangan dengan melibatkan tenaga medis seperti bidan, perawat, dan dokter. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan serta kemampuan praktis peserta. Hasil dari pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan tenaga kesehatan dalam memberikan penanganan yang cepat dan tepat saat menghadapi kegawatdaruratan obstetri, sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu serta janin. Dengan pelatihan ini, diharapkan pula tercipta budaya kesiapsiagaan dalam menangani kasus-kasus kegawatdaruratan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita di masyarakat.
Penyuluhan Upaya Peningkatan Pemahaman tentang Pentingnya Imunisasi pada Bayi di Desa Gosong Telaga Barat Kecamatan Singkil Utara Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Amra, Ricca Nophia; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu; Noviana, Irma; Maqfirah, Ulfa; Harahap, Asrika Sari
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 3: September 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i3.797

Abstract

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyusun program sebagai usaha yang dilakukan untuk menekan penyakit yang dapat dicegah 2 dengan Imunisasi (PD3I) pada anak antara lain Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak sejak tahun 1956. Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil. Setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari satu dosis HB0, satu dosis BCG, tiga dosis DPT-HB-Hib, empat dosis polio, dan satu dosis campak. Keberhasilan bayi dalam mendapatkan lima jenis imunisasi dasar diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap sebagai landasan untuk mencapai komitmen internasional yaitu Universal Child Immunization (UCI), UCI secara nasional dicapai pada tahun 1990, yaitu cakupan DPT-Hb-Hib 3, Polio 3 dan Campak minimal 80% sebelum umur 1 tahun, sedangkan cakupan untuk DPT-Hb-Hib 1, polio 1 dan BCG minimal 90%. Terdapat 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, namun sebanyak 22,6 juta anak di seluruh dunia tidak terjangkau imunisasi rutin
Pemberdayaan Kader dan Keluarga dalam Penerapan Piramida Gizi Seimbang dan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Desa Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Bancin, Fitriani; Rambe, Rizka Sititah; Amra, Ricca Nophia; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i1.808

Abstract

Berdasarkan data dari RisKesDas Tahun 2018 menemukan bahwa proporsi bayi yang lahir stunting (panjang badan 48 cm) adalah sebesar 20,2%, sementara pada kelompok balita terdapat 37,2% yang menderita stunting. Untuk menanggulangi stunting, harus dilakukan deteksi dan intervensi sedini mungkin yaitu dengan melakukan pemantauan pertumbuhan secara ketat melalui penimbangan bayi/balita di posyandu setiap bulan (RisKesDas, Tahun 2018). Stunting di Indonesia pada tahun 2018 disebabkan oleh asupann gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dan dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun (KemenKes RI, 2018). Salah satu faktor yang berperan dalam maraknya stunting ini adalah kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak (mulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun), rendahnya cakupan ASI eksklusif, pemenuhan gizi keluarga terutama gizi balita dan ibu hamil, karena stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas, dan pemberian asupan gizi yang adekuat agar membantu dalam menurunkan angka kejadian stunting 29,5%.
Sosialisasi Edukasi Kesehatan Personal Hygiene Saat Mestruasi pada Remaja Putri di Pesantren Hidayatullah Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam Rambe, Rizka Sititah; Bancin, Fitriani; Amra, Ricca Nophia Amra; Angriani, Riana; Ningsih, Rahayu
Journal Liaison Academia and Society Vol 3, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58939/j-las.v3i1.809

Abstract

Remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2021. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk remaja putri berusia 10-19 tahun pada tahun 2019 adalah 22 juta jiwa atau sekitar 9% dari total populasi. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis tetapi juga dalam arti fisik. Salah satu hal terkait kesehatan fisik yang perlu diperhatikan adalah menjaga kebersihan organ reproduksi wanita. Hasil data survey yang dilakukan World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 bahwa sekitar 75% perempuan di Dunia pasti akan mengalami keputihan, sedangkan wanita di Eropa yang mengalami keputihan sebesar 25%, remaja putri di Indonesia dari 23 jt jiwa brusia 15-18 than 83% mengalami keputihan (Melina, 2021). Prevalensi di Indonesia mengenai infeksi saluran reproduksi akibat kurangnya personal Hygiene masih cukup tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya informasi tentang vulva hygiene. Remaja putri beranggapan bahwa kebersihan arean kewanitaan merupakan hal yang tabu. Pengetahuan remaja tentang peronal hygiene akan mempengaruhi sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.