Sutalaksana, Iftikar Z
Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENERAPKAN METODOLOGI PENETAPAN PERSENTIL DENGAN MEMAKAI KRITERIA FISIOLOGI UNTUK MENENTUKAN TINGGI PEGANGAN GEROBAK DORONG Rohimawati, Mimin; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 Vol 2, No 4 (2018): JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Pekerjaan fisik yang berat, yang harus dilakukan oleh manusia di negara berkembang seperti Indonesia masih banyak terjadi. Salah satunya adalah pekerjaan mendorong gerobak.Dengan menggunakan Metodologi Penetapan Persentil dapat dicari tinggi pegangan gerobak dorong yang membutuhkan konsumsi energi terkecil. Tinggi pegangan gerobak inilah yang direkomendasikan dalam penelitian ini. Metoda ini pula memungkinkan didapatkannya persentil yang lebih tepat diluar P5 dan/atau P95 yang biasa dipakai. Dari studi ini didapat bahwa tinggi pegangan gerobak yang membutuhkan konsumsi energi terkecil adalah persentil 61. Besarnya pengeluaran energi terkecil ini sebesar 2.9 kkal/menit. Nilai tersebut akan menimbulkan penghematan asupan konsumsi pangan beras sebesar 0.88 gram beras/menit dibandingkan dengan konsumsi berdasarkan ukuran antropometri persentil 5, dan 0.40 gram beras/menit dibandingkan dengan konsumsi berdasarkan ukuran antropometri persentil 95.
ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BACK SUPPORT TERHADAP BEBAN OTOT PADA PEKERJAAN PENGANGKATAN BEBAN REPETITIF Hidayat, Wahyu; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini, akan dilakukan simulasi dua jenis pengangkatan beban repetitif yaitu pengangkatan beban vertikal dan asimetrik. Pada masing-masing pengangkatan repetitif, responden akan menerima beberapa perlakuan pemakaiaan back support dalam jangka waktu satu minggu. Dari setiap simulasi pengangkatan akan dikumpulkan data aktivitas otot pada otot erector spinae untuk pengangkatan vertical dan dan obliquus abdominis untuk pengangkatan asimetri dengan menggunakan electromyography. Selain itu denyut jantung responden juga akan dicatat untuk diolah sebagai data pendukung Dari pengukuran didapatkan hasil bahwa pada pengangkatan vertikal, responden mengalami penurunan konsumsi energi rata-rata dari 12.88 kkal/menit menjadi 11.63 kkal/menit setelah sesaat memakai back support, dan menjadi 8.65 kkal/min setelah menjalani pemakaian back support. Sedangkan untuk pangangkatan asimetri, penurunan konsumsi energi rata-rata dari responden dari 9.2 kkal/menit menjadi 4.38 kkal/menit setelah menjali treatment pemakaian back support. Untuk aktivitas otot, otot erector spinae mengalami penurunan prosentase MVC rata-rata dari 56.61% menjadi 44.09% setelah sesaat memakai back support dan menjadi 36.07% setelah menjalani treatment pemakaian back support. Sedangkan untuk otot obliquus abdominis mengalami penurunan prosentase MVC rata-rata dari 22.08% menjadi 18.93% setelah sesaat memakai back support dan menjadi 11.93% setelah menjalani treatment pemakaian back support. Sehingga disimpulkan bahwa pemakaian sesaat back support terbukti efektif dalam membantu kinerja otot erector spinae, tetapi tidak signifikan secara statistik terhadap otot obliquus abdominis, walaupun secara rata-rata terdapat penurunan besaran. Selain itu back support dinyatakan berpengaruh positif untuk pemakaian berjangka terhadap penurunan aktivitas otot erector spinae dan otot obliquus abdominis serta dalam penurunan konsumsi energi. Pada penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa efektivitas pemakaian back support akan lebih dirasakan pada orang yang tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik.
PENGUJIAN ELECTROMYOGRAPH TERHADAP BEBERAPA RANCANGAN FASILITAS TEMPAT KERJA MODEL DUDUK-BERDIRI Bastiawan, Hertha; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Fasilitas kerja operator merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja dalam suatu sistem. Perancangan fasilitas yang baik harus memperhatikan dimensi-dimensi antropometri populasi pemakainya. Pada perancangan fasilitas kerja duduk-berdiri ini, dimensi antropometri yang digunakan antara lain jarak pantat ke lutut, tinggi popliteal, pantat popliteal, lebar pinggul dan tinggi siku berdiri. Menurut Cranz [3], seseorang dikatakan berada pada posisi duduk-berdiri, apabila paha orang tersebut membentuk sudut 1200 sampai 1350 terhadap tulang belakang. Adapun sudut alas duduk yang biasa digunakan pada fasilitas duduk-berdiri adalah 200 dan 450 terhadap sumbu horisontal. Keempat hal itu akan digunakan sebagai acuan perancangan fasilitas kerja duduk-berdiri pada penelitian ini. Sesuai dengan hasil studi epidemiologi, aktivitas otot yang akan diteliti adalah otot erector spinae (otot pinggang) dan otot trapezius. Faktor pembanding yang digunakan dalam penelitian ini adalah posisi kerja duduk. Pengujian lain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran jumlah output hasil rakitan. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui perbandingan produktivitas kerja pada saat menggunakan fasilitas kerja duduk-berdiri dan pada saat duduk. Berdasarkan hasil pengukuran Electromyograph diperoleh hasil tidak ada perbedaan yang signifikan antara aktivitas otot erector spinae dan trapezius pada saat menggunakan fasilitas kerja duduk-berdiri dibandingkan dengan pada saat berada pada posisi duduk. Jumlah output hasil rakitan pada saat menggunakan fasilitas duduk-berdiri juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan pada berada dalam kondisi duduk.
TINGKAT PERHATIAN PENGGUNA INTERNET TERHADAP IKLAN BERBAGAI UKURAN PADA HALAMAN WEB BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECALL AND RECOGNITION Kartika, Aldian Ninja; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk melakukan kegiatan pemasaran dan promosi melalui media internet adalah dengan meletakkan iklan-iklan dengan ukuran tertentu dalam sebuah halaman web. Iklan-iklan tersebut dirancang dengan sebaik mungkin untuk menarik perhatian para pengguna internet yang menjadi target dalam upaya ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah iklan-iklan yang ditampilkan dalam halaman web tersebut efektif. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari perbedaan letak iklan terhadap perhatian pengguna internet. Penelitian ini dibatasi hanya pada halaman web berita saja dengan anggapan bahwa web berita merupakan web yang sering dikunjungi oleh pengguna internet. Ukuran-ukuran iklan yang digunakan juga terbatas hanya untuk iklan dengan ukuran 468x60 pixel, 240x120 pixel dan 125x125 pixel. Metode yang digunakan adalah dengan metode eksperimen dimana setiap responden diminta untuk mengunjungi suatu halaman web berita dan diakhir akan diminta untuk menjawab pertanyaan seputar iklan yang ditampilkan. Pertanyaannya berupa multiple choice dengan hanya ada satu jawaban yang benar. Hasil jawaban inilah yang digunakan sebagai bahan analisis. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa responden memperhatikan iklan yang ditampilkan. Iklan ukuran 468x60 pixel mendapat perhatian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ukuran iklan yang lain dalam eksperimen ini. Tingkat perhatian pengguna internet terhadap iklan-iklan tersebut termasuk dalam kategori sedang dengan indikator pengenalan (recognition) terhadap iklan yang ditampilkan. Selain itu, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perhatian jika iklan-iklan tersebut diletakkan pada tempat yang berbeda.
PENGEMBANGAN METODE PENGUKURAN ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN KAMERA DIGITAL DAN ANALISIS KELAYAKANNYA Ardani, Mufid; Widyanti, Ari; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Pengukuran dengan menggunakan kamera digital merupakan alternatif untuk pengambilan data antropometri menggunakan metode fotografi. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan menggunakan kamera manual, penelitian ini diharapkan dapat mengurangi kekurangan yang didapatkan dari metode tersebut, dengan mengubah proses pengukuran dari gambar menjadi ukuran yang dilakukan secara manual menjadi terkomputerisasi menggunakan program pengukur yang dibuat didalam program Matlab Ver. 6. Untuk penelitian ini difokuskan pada 10 dimensi tubuh untuk posisi tubuh berdiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan kamera digital untuk pengukuran data antropometri dengan kriteria hasil pengukuran, waktu dan biaya pengukuran. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti membandingkan hasil pengukuran dengna kamera digital dengan hasil pengukuran secara manual dan hasil pengukuran dengan menggunakan kamera manual. Penelitian ini juga meninjau pengaruh faktor pakaian dan jenis kelamin terhadap kesalahan yang timbul serta pengaruh faktor paralaks terhadap kesalahan pengukuran dengan menggunakan persamaan regresi. Dan pada akhir penelitian juga dilihat penghematan waktu dan biaya dari pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan kamera digital dibandingkan dengan pengukuran secara manual.
PENGEMBANGAN MODEL BIOMEKANIKA STATIK TIGA DIMENSI UNTUK MENENTUKAN GAYA DORONG TUBUH PADA AKTIVITAS MENDORONG MANUAL Wibawa, Tri; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model biomekanika untuk aktivitas mendorong manual berdasarkan kemampuan gaya dorong tubuh. Model yang dikembangkan merupakan model statik yang dianalisis dalam pandangan 3 dimensi. Proses pemodelan dimulai dengan penentuan koordinat persendian dan koordinat titik pusat massa segmen. Langkah selanjutnya adalah menentukan formulasi model kapasitas gaya dorong tubuh berdasarkan keseimbangan momen di sendi L5/S1, dengan data input massa tubuh, tinggi tubuh, dan sudut antar segmen. Meskipun analisis dilakukan secara statik dalam pandangan 3 dimensi, tetapi model ini cukup memberikan informasi berkaitan dengan kapasitas gaya dorong tubuh pada posisi pendorongan tertentu. Model tersebut telah divalidasi secara internal dengan menjelaskan persamaan-persamaan kinetika yang dibuat secara logis. Hasilnya model dapat disimpulkan valid, karena benar dalam penentuan persamaan kinetikanya
PENGGUNAAN EKSPERIMEN MITAL DAN WU DALAM PENENTUAN MAXIMUM ACCEPTABLE WEIGHT OF LIFT BAGI PEKERJA INDONESIA Studi kasus di PT. Pri Adhi Husada, Muntilan, Jawa Tengah Santoso, Santoso; Sutalaksana, Iftikar Z
Jurnal Ergonomi dan K3 JURNAL ERGONOMIKA
Publisher : Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.905 KB)

Abstract

Sebagian besar pekerjaan dan aktivitas dalam dunia industri tidak lepas dari penanganan material secara manual (Manual Material Handling). Dari jenisnya, pemindahan material secara manual dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: mengangkat (lifting), membawa (carrying), meletakkan (lowering), mendorong (pushing), dan menarik (pulling). Lembaga-lembaga kesehatan dunia menyebutkan bahwa aktivitas penanganan material secara manual adalah penyebab utama yang paling sering menyebabkan cedera pada tubuh manusia. Penelitian ini menggunakan metode psikofisik untuk menentukan beban pengangkatan maksimum yang aman untuk pekerja manual handling laki-laki Indonesia. Penelitian ini hanya mengamati aktivitas mengangkat (lifting) saja. Penelitian ini juga mengevaluasi hubungan MAWL tersebut dengan dimensi lebar box, frekuensi pengangkatan, denyut jantung, dan Rating Received Exertion (RPE). Bagian tubuh yang diskalakan ke dalam RPE atau persepsi subyektif pekerja terhadap tugas pengangkatan yang dilakukannya adalah tulang belakang. Penelitian ini akan melakukan 2 eksperimen yaitu Eksperimen Acuan (EA) dan Eksperimen Usulan (EU). Kedua eksperimen menggunakan peralatan yang sama (variasi ukuran box yang sama) dan prosedur yang sama (untuk beberapa frekuensi pengangkatan, yaitu angkatan maksimum, 1 kali/menit, 4 kali/menit, dan 6 kali/menit), perbedaannya hanyalah kondisi pada saat eksperimen dilakukan. Eksperimen Acuan (EA) dilakukan pada suhu 21-23 derajat Celcius dan kelembaban 45-55%. Ini sesuai dengan kondisi penelitian sebelumnya yaitu Swei Pi-Wu dengan sample orang Cina dan Mital & Fard dengan sample orang Occidental (barat) agar bisa dilakukan perbandingan.Eksperimen Usulan (EU) dilakukan pada suhu dan kelembaban di Bandung agar sesuai untuk melakukan usulan ke perusahan yang banyak melakukan aktivitas angkat mengangkat secara manual. Dari penelitian ini bisa diambil beberapa kesimpulan yaitu: (1) Beban angkat maksimum (MAWL) untuk pekerja manual handling laki-laki Indonesia. (2) Penurunan nilai rata-rata MAWL dari kenaikan nilai rata-rata denyut jantung dan kenaikan nilai rata-rata RPE sangat signifikan terhadap perubahan dimensi lebar box dan frekuensi pengangkatan baik pada Eksperimen Acuan (EA) dan Eksperimen Usulan (EU). (3) Nilai MAWL, denyut jantung, dan RPE pada berbagai variasi ukuran lebar box dan frekuensi pengangkatan untuk Eksperimen Acuan (EA) lebih rendah dari Eksperimen Usulan (EU).