This community service aims to evaluate the impact of fermented cocoa fruit peel feed on the growth of Ettawa Crossbreed (PE) goats. The research was conducted using a completely randomized design involving 20 goats aged 6-12 months, divided into two groups: the first group was fed fermented cocoa fruit peel, while the control group received regular feed. During the experiment, weight gain, health quality, and feed intake of the goats were measured weekly. The results showed that goats fed with fermented cocoa fruit peel had an average weight gain of 119 g/day, significantly higher than the control group, which gained only 64 g/day. Health quality and feed intake also improved significantly. This study highlights that fermented cocoa fruit peel can serve as a nutritious and efficient feed alternative, benefiting goat growth and reducing waste from the cocoa industry. These findings are expected to support the development of sustainable agricultural practices.ABSTRAKPengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pemberian pakan kulit buah kakao fermentasi terhadap pertumbuhan kambing peranakan Ettawa (PE). Pengabdian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang melibatkan 20 ekor kambing umur 6-12 bulan, dibagi menjadi dua kelompok: kelompok pertama diberi pakan kulit buah kakao fermentasi, sedangkan kelompok kontrol diberi pakan biasa. Selama masa percobaan, pertambahan berat badan, kualitas kesehatan, dan asupan pakan kambing diukur setiap minggu. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa kambing yang diberi pakan kulit buah kakao fermentasi memiliki pertambahan berat badan rata-rata 119 g/hari, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang hanya 64 g/hari. Kualitas kesehatan dan asupan pakan juga meningkat secara signifikan. Pengabdian ini menekankan bahwa pakan kulit buah kakao fermentasi dapat berfungsi sebagai alternatif pakan yang bergizi dan efisien, memberikan manfaat bagi pertumbuhan kambing dan mengurangi limbah dari industri kakao. Temuan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan praktik pertanian berkelanjutan.