Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kebijakan Yuridis Pemerintah Daerah Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Dani Amran Hakim; Agus Hermanto; Arif Fikri
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/jm.v4i2.527

Abstract

Tulisan dalam artikel ini membahas mengenai peranan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan corporate social responsibility (CSR). Tujuannya untuk mengetahui bagaimana arah kebijakan dan pengaturan CSR di provinsi Lampung. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan menggunakan pendekatan yuridis. Berdasarkan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan setiap perusahaan untuk melaksanakan CSR. Peran pemerintah daerah Provinsi Lampung dalam pelaksanaan CSR yaitu dengan membentuk Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan CSR/PKBL. Peran pemerintah daerah dalam hal pelaksanaan CSR menurut Pergub No. 30 tahun 2011 yaitu, membentuk forum komunikasi dan tim fasilitasi. Kedua tim tersebut memiliki kewajiban mewadahi seluruh pihak yang terlibat pelaksanaan CSR, yaitu pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Pergub No. 30/2011 juga mengatur pedoman mekanisme pengelolaan CSR dimulai dari; 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3) pembinaan dan pendampingan; 4) pelaporan dan evaluasi. Berdasarkan hal tersebut secara khusus pemerintah kota Metro juga telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Menyoal Tentang Perkawinan Beda Agama dan Akibatnya terhadap Hak Waris di Indonesia Agus Hermanto; Arif Fikri; Imam Nur Hidayat
Mutawasith: Jurnal Hukum Islam Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47971/mjhi.v5i1.433

Abstract

Interfaith marriage is not a new problem in Indonesia, but a problem that often occurs in society, even though the laws and regulations on marriage have regulated it, in reality there are still such marriages in society. Like the marriage in Semarang, Central Java, which sparked a lot of debate among legal experts. What's interesting is how the interfaith marriage procession can be held solemnly, then what is the law, both legally and formally? The purpose of this study was to find scientific answers regarding interfaith marriages that occurred in Semarang, Central Java. This type of research is qualitative, by revealing the historical-philosophy of the socio-empirical reality that occurs in society with the form of normative studies. The results of this study indicate that the laws and regulations regarding marriage in Indonesia prohibit interfaith marriages, as well as the Compilation of Islamic Law (KHI) and MUI Fatwa Number: 4 /MUNAS/VII/MUI/8/2005 concerning Interfaith Marriage. The reality of marriages that have occurred so far, including in Semarang, Central Java, is that they are only registered in the Civil and Church Registry, but are not registered with the Marriage Registrar at the Office of Religious Affairs (KUA).
Memutus Islamophobia di Indonesia Dengan Penguatan Moderasi Beragama Fathul Mu’in; Arif Budiman; Arif Fikri
JAKA: Jurnal Analisis Kebijakan Kementerian Agama Vol. 2 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Biro Perencanaan Kementerian Agama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.596 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahaya Islamophobia bagi keutuhan negara. Sebab, belakangan ini islamophobia semakin berkembang dan didengungkan oleh para buzzer di tanah air. Di sisi lain, phobia terhadap Islam juga karena praktek keagamaan yang bertentangan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin sehingga diperlukan moderasi beragama. Kajian ini menggunakan metode kepustakan yang datanya diperoleh dari buku, artikel ilmiah dan pemberitaan di media massa. Kajian ini menemukan bahwa islamophobia sengaja diciptakan oleh orang yang benci terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Mereka menggambarkan simbol Islam dan ajarannya tidak cocok diterapkan di dunia lantaran mengajarkan terorisme dan radikalisme. Islamophobia belakangan ini makin karena konten maupun narasinya diproduksi dan disebarkan oleh buzzer melalui media sosial. Hal ini mengakibatkan medsos dipenuhi kebencian terhadap Islam sehingga baik antar sesama umat Islam maupun dengan umat non muslim saling caci maki dan lapor polisi. Islamophobia di Indonesia bisa diputus dengan penguatan moderasi beragama oleh pemerintah, tokoh agama dan masyarakat. Dengan begitu maka akan terwujud keharmonisan dan perdamaian di bumi nusantara bahkan dunia.
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Fermentasi Sebagai Alternatif Bahan Pakan Serta Manfaatnya Terhadap Pertumbuhan Ternak Kambing Mahmudin Bunyamin; Arif Fikri; Rudi Santoso; Mufid Arsyad; Habib Ismail; Eti Karini; Irhamudin Irhamudin
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 6 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i6.1003

Abstract

This community service aims to evaluate the impact of fermented cocoa fruit peel feed on the growth of Ettawa Crossbreed (PE) goats. The research was conducted using a completely randomized design involving 20 goats aged 6-12 months, divided into two groups: the first group was fed fermented cocoa fruit peel, while the control group received regular feed. During the experiment, weight gain, health quality, and feed intake of the goats were measured weekly. The results showed that goats fed with fermented cocoa fruit peel had an average weight gain of 119 g/day, significantly higher than the control group, which gained only 64 g/day. Health quality and feed intake also improved significantly. This study highlights that fermented cocoa fruit peel can serve as a nutritious and efficient feed alternative, benefiting goat growth and reducing waste from the cocoa industry. These findings are expected to support the development of sustainable agricultural practices.ABSTRAKPengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak pemberian pakan kulit buah kakao fermentasi terhadap pertumbuhan kambing peranakan Ettawa (PE). Pengabdian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang melibatkan 20 ekor kambing umur 6-12 bulan, dibagi menjadi dua kelompok: kelompok pertama diberi pakan kulit buah kakao fermentasi, sedangkan kelompok kontrol diberi pakan biasa. Selama masa percobaan, pertambahan berat badan, kualitas kesehatan, dan asupan pakan kambing diukur setiap minggu. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa kambing yang diberi pakan kulit buah kakao fermentasi memiliki pertambahan berat badan rata-rata 119 g/hari, jauh lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol yang hanya 64 g/hari. Kualitas kesehatan dan asupan pakan juga meningkat secara signifikan. Pengabdian ini menekankan bahwa pakan kulit buah kakao fermentasi dapat berfungsi sebagai alternatif pakan yang bergizi dan efisien, memberikan manfaat bagi pertumbuhan kambing dan mengurangi limbah dari industri kakao. Temuan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan praktik pertanian berkelanjutan.