Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE EFFECT OF ALUMINUM STRESS ON RICE VARIETIES AT THE EARLY VEGETATIVE STAGE IN NUTRIENT CULTURE MEDIA: EFEK CEKAMAN ALUMINIUM TERHADAP VARIETAS PADI PADA TAHAP VEGETATIF AWAL DI MEDIA KULTUR HARA Oktatora, Emilia; Feriadi; Junainah; Hegar Nurjannah; Waliah Nur Rahayu
Jurnal Agro Indragiri Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v10i1.3954

Abstract

This study aims to determine the effect of aluminum stress on rice varieties during the early vegetative phase using a nutrient culture medium. This research employs a completely randomized design with two treatment factors: rice varieties and aluminum concentration. The variety factor consists of Rindang 1, Situ Patenggang, Towuti, Inpago 8, Inpara, and Inpago 10, and the aluminum concentration is 0 ppm and 250 ppm. Rice seeds are germinated for three days. The seeds that have been germinated are then planted in Kimura B nutrient culture media. The condition of the planting media is Kimura B 100% and pH 5.5, and this is maintained until day 21 when the first sampling is conducted. Then, the solution is replaced with a new one using Kimura B 100% nutrient culture media and pH 3.5, along with the addition of 250 ppm aluminum, and this is done until day 28 when the second sampling is conducted. The same procedure is repeated until day 35 when the third sampling is conducted. The analysis results show that the application of 250 ppm aluminum stress significantly affects all rice varieties. In the variables of plant height and root length, the Rindang 1 variety has the highest average values, namely 178.17 cm and 92.12 cm, respectively. Meanwhile, for the variable of leaf count, the variety with the highest average value is Towuti, which is 28.60 leaves. Keyword: Aluminium, Nutrient Culture, Rice, Vegetative
Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025 pada Laboratorium Diagnosa Penyakit Ikan dengan Fokus Tantangan dan Strategi di Negara Berkembang: Implementation of ISO/IEC 17025 Quality Management System in Fish Disease Diagnostic Laboratories with a Focus on Challenges and Strategies in Developing Countries Siska Almaniar; Triayu Rahmadiah; Hegar Nurjannah; Rismarini; Junainah; Waliyah Nur Rahayu
JURNAL PENGELOLAAN LABORATORIUM SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pelastek.v4i2.41536

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025 pada laboratorium diagnosa penyakit ikan di negara berkembang, dengan fokus pada tantangan dan strategi yang dihadapi. Melalui tinjauan literatur komprehensif, studi ini mengidentifikasi berbagai hambatan seperti keterbatasan sumber daya, infrastruktur yang tidak memadai, dan kurangnya keahlian teknis. Strategi yang diusulkan meliputi pengembangan kapasitas, kolaborasi internasional, dan adaptasi standar sesuai konteks lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun implementasi ISO/IEC 17025 menghadapi tantangan signifikan, manfaatnya dalam meningkatkan kualitas dan reliabilitas layanan laboratorium sangat penting bagi perkembangan akuakultur dan keamanan pangan di negara berkembang.
Evaluasi Kinerja dan Tantangan Manajemen Laboratorium Biosekuriti dalam Pencegahan Zoonosis pada Sistem Peternakan Terpadu: Evaluation of Performance and Challenges of Biosecurity Laboratory Management in Zoonosis Prevention in Integrated Livestock Systems Hegar Nurjannah; Siska Almaniar; Rismatini; Triayu Rahmadiah; Junainah; Waliah Nur Rahayu
JURNAL PENGELOLAAN LABORATORIUM SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pelastek.v5i1.41652

Abstract

Penelitian ini mengkaji evaluasi kinerja dan tantangan manajemen laboratorium biosekuriti dalam konteks pencegahan zoonosis pada sistem peternakan terpadu. Melalui tinjauan literatur komprehensif, studi ini menganalisis praktik terkini, inovasi teknologi, dan pendekatan interdisipliner dalam manajemen laboratorium biosekuriti. Hasil menunjukkan bahwa integrasi sistem manajemen mutu, penggunaan teknologi informasi canggih, dan penerapan pendekatan One Health sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pencegahan zoonosis. Tantangan utama meliputi keterbatasan sumber daya, kesenjangan teknologi informasi, dan kurangnya tenaga ahli. Penelitian ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, pelatihan berkelanjutan, dan standardisasi prosedur operasional untuk mengatasi tantangan tersebut. Temuan ini memberikan wawasan berharga bagi pengembangan strategi manajemen laboratorium biosekuriti yang lebih efektif dalam sistem peternakan terpadu.