Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Patuntung Ilalang Embayya: Exposing Implicit Violence and Reducing Negative Stigma through Albert Ellis' Perspective Hikmah, Muh. Syawal; Harum, Akhmad; Rahayu, Hastriani; Eliana, Eliana; Putri, Indah; Hidayatullah, Faqih
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 8 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v8i2.36208

Abstract

The indigenous Kajang Ilalang Embayya community in Bulukumba, who adhere to the Patuntung faith, often face implicit violence such as negative stigma, discrimination, cultural norms, and social structures due to the conservatism of their local beliefs. This study aims to uncover the implicit violence experienced by Patuntung adherents, explore the existence strategies of the Patuntung belief system, and evaluate the effectiveness of cognitive disputation techniques in multicultural counseling from Albert Ellis' perspective to reduce negative stigma. This research uses a qualitative approach with an ethnographic design and quantitative statistical analysis to assess changes after the intervention. Data were collected through observations, in-depth interviews, and questionnaires, then analyzed using Atlas.Ti and JASP software. The results show that implicit violence stems from stigmatization, discrimination, cultural norms, and social structures, with 51.3% of respondents falling into the moderate category of committing implicit violence. The intervention using cognitive disputation techniques in multicultural counseling showed a significant reduction in negative stigma, as evidenced by the paired sample t-test with α: 0.001<0.05 and a t-value = 29.283 > t-table = 3.851. The study concludes that cognitive disputation techniques are effective in reducing negative stigma, contributing to efforts to preserve local conservatism amidst the implicit violence faced.   Masyarakat adat Kajang Ilalang Embayya di Bulukumba, yang menganut kepercayaan Patuntung, sering menghadapi kekerasan implisit seperti stigma negatif, diskriminasi, norma budaya, dan struktur sosial akibat konservatisme kepercayaan lokal mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kekerasan implisit yang dialami oleh penganut Patuntung, mengeksplorasi strategi eksistensi kepercayaan Patuntung, serta mengevaluasi efektivitas teknik disputasi kognitif dalam konseling multikultural perspektif Albert Ellis untuk mengurangi stigma negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain etnografi serta analisis statistik kuantitatif untuk menilai perubahan setelah intervensi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan kuesioner, yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Atlas.Ti dan JASP. Hasil menunjukkan bahwa kekerasan implisit berasal dari stigmatisasi, diskriminasi, norma budaya, dan struktur sosial, dengan 51,3% responden berada dalam kategori sedang melakukan kekerasan implisit. Intervensi menggunakan teknik disputasi kognitif dalam konseling multikultural menunjukkan penurunan signifikan dalam stigma negatif, dibuktikan melalui uji t berpasangan (paired sample t-test) dengan α: 0,001<0,05 dan hasil t hitung = 29,283 > t-tabel = 3,851. Kesimpulannya, teknik disputasi kognitif efektif dalam mengurangi stigma negatif, serta mendukung upaya mempertahankan konservatisme lokal di tengah kekerasan implisit yang dihadapi.  
Psikoedukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Regulasi Emosi Siswa di MTs Arifah Gowa Ahmad, Astiti Tenriawaru; Saman, Fasya Nabila; Hidayatullah, Faqih; Luthfiyah, Annisa
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Juni
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i2.361

Abstract

Permasalahan regulasi emosi pada remaja awal dapat memengaruhi kinerja akademik dan interaksi sosial siswa MTs Arifah Gowa. Penelitian pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan regulasi emosi siswa kelas VII dan VIII melalui intervensi psikoedukasi. Metode yang diterapkan meliputi identifikasi kebutuhan (need assessment) terhadap 160 siswa, pelaksanaan pre-test, penyajian materi interaktif mengenai konsep emosi dan strategi regulasi (misalnya latihan pernapasan dan restrukturisasi kognitif), diskusi kelompok, serta evaluasi melalui post-test. Data hasil pre-test dan post-test dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji non-parametrik Mann–Whitney U. Hasil analisis menunjukkan peningkatan rata-rata skor dari 3,59 pada pre-test menjadi 6,40 pada post-test (p < 0,05), yang menandakan keberhasilan intervensi dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang regulasi emosi. Selain itu, peserta mampu mengidentifikasi jenis-jenis emosi, mengenali pemicu emosi negatif, dan menerapkan strategi regulasi secara adaptif. Temuan ini mengonfirmasi efektivitas psikoedukasi sebagai langkah preventif dalam mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis remaja di lingkungan sekolah
Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Menggunakan Citra Planet Di Kecamatan Sewon, Bantul Zahrotunisa, Siti; Hidayatullah, Faqih; Widayani, Prima; Chusni, Muhammad Minan
geoedusains: Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/geoedusains.v6i1.5058

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah ruang terbuka bervegetasi dengan fungsi yang beragam. Namun, seiring berkembangnya lahan terbangun menyebabkan keberadaan RTH semakin berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi informasi RTH yang diperoleh dari interpretasi visual citra Planet di Kecamatan Sewon, mengetahui ketersediaan RTH berdasarkan kepemilikan, dan mengetahui ketersediaan RTH berdasarkan kebutuhan oksigen. Data penginderaan jauh yang digunakan adalah citra Planet sedangkan data sekunder berupa jumlah penduduk, jumlah kendaraan, dan jumlah hewan ternak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretasi visual pada citra Planet, metode Gerarkis, dan Confusion Matrix. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra Planet dapat digunakan untuk memperoleh informasi RTH dengan akurasi 87.1%. RTH di Kecamatan Sewon berdasarkan status kepemilikan publik sebesar 11.11% dan privat 25.47% sehingga perlu dilakukan penambahan RTH publik. Selain itu, kebutuhan RTH berdasarkan metode Gerarkis menunjukkan bahwa oksigen sudah terpenuhi. Pemetaan RTH menggunakan citra Planet dapat dijadikan sebagai data masukan dalam perumusan kebijakan lingkungan dan perencana kota, yaitu merancang tata ruang yang berkelanjutan serta memperhitungkan keberadaan dan kebutuhan RTH di masa depan.