Tingkat kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi dan diabetes di masyarakat pedesaan masih tergolong rendah, khususnya di Desa Watugolong, Kabupaten Sidoarjo. Faktor utama yang memengaruhi rendahnya kepatuhan tersebut adalah rendahnya literasi kesehatan, kurangnya keterlibatan keluarga dalam pendampingan pengobatan, serta belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai media edukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan pasien terhadap konsumsi obat melalui dua pendekatan utama: edukasi langsung kepada pasien dan kampanye “Keluarga Peduli Obat” berbasis media video edukatif. Metode pelaksanaan meliputi tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sedangkan Edukasi dilakukan secara tatap muka dengan pendekatan partisipatif, sedangkan kampanye dilakukan melalui distribusi video edukatif berdurasi singkat yang disebarkan melalui WhatsApp dan diputar dalam forum warga. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil survei sebelum dan setelah kegiatan, baik dalam bentuk kuesioner maupun wawancara. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta, dengan rata-rata skor meningkat dari 60% menjadi 85%. Peningkatan juga terjadi pada indikator kepatuhan minum obat, seperti konsumsi obat sesuai jadwal, pemahaman efek samping, dan kebiasaan berkonsultasi dengan tenaga medis. Selain itu, kampanye video berhasil mendorong keterlibatan aktif keluarga dalam mendampingi pasien dengan cara sederhana, seperti penggunaan alarm ponsel dan pengingat visual. Kesimpulannya, pendekatan edukatif berbasis komunitas yang dipadukan dengan pemanfaatan teknologi informasi terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan penyakit kronis di tingkat desa.