Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Buket Sebagai Upaya Pencegahan Pernikahan Dini di Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro Ririn, Fauziyah; Dyana, Burhanatut; Shidiq, Agus Sholahudin
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v5i1.2952

Abstract

Pasal 7 ayat (1) Undang-undang No. 16 Tahun 2019 sebagai revisi atas Undang-undang No. 1 Tahun 1974 menyebutkan bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di Masyarakat Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Angka nikah dini di Bojonegoro sangat tinggi, bahkan pada saat malem songo bulan Ramadhan tahun 2023 menembus 500 perkara dengan didominasi dari kecamatan Kedungadem, Temayang, Sekar dan Ngasem. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian ini adalah untuk menekan tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang menekankan pada keterlibatan atau partisipasi remaja Kecamatan Ngasem dalam pelatihan pembuatan buket sebagai upaya pencegahan pernikahan dini. Langkah yang dilakukan meliputi: to know, to understand, to plan, dan to action and reflection. Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat teridentifikasi beberapa faktor pemicu terjadinya pernikahan dini di Kecamatan Ngasem, yaitu: faktor lemahnya ekonomi, tidak adanya kegiatan yang dilakukan para remaja, terjadinya kehamilan di luar nikah, dan lain sebagainya. Melalui pelatihan ini, para remaja akan mampu mandiri secara finansial dan tidak terjebak pada pernikahan dini. Di samping itu, remaja akan mendapatkan skill atau keterampilan baru dalam pembuatan buket, mengingat buket akhir-akhir ini sangat diminati masyarakat untuk berbagai kebutuhan, seperti: kado wisuda, ulang tahun, pernikahan, dan lain sebagainya.
MENGEMBALIKAN FUNGSI FAQIH DAN ULAMA? DALAM PEMIKIRAN WILAYAT-I FAQIH KHOMEINI SEBAGAI MODEL ULAMA? SYI?AH PASCA REVOLUSI IRAN Anwar, Saeful; Shidiq, Agus Sholahudin
At-Tuhfah : Jurnal Studi Keislaman Vol. 10 No. 2 (2021): At-Tuhhfah : Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1040.156 KB) | DOI: 10.32665/attuhfah.v10i2.656

Abstract

This article discusses the concept of the Al-Faqih Region offered by Khomeini during the Iranian revolution on February 11th 1979, as an ideal form in restoring the role of the faqih to hold power and as a Shia political system and its implementation in state leadership amid world politics. Khomeini explicitly said that the priests are obliged to guide the people after the death of the Prophet Muhammad, the priests have the character of ma'shum. Wilayat-i Faqih articulated Imam Khomeini's essential ideas about the state and its aims. This concept is a normative principle that these powers (or functions) should not be delegated to the same person to prevent abuse of power by the parties involved power. Likewise, the Wilayat-i Faqih concept developed by Imam Khomeini divides the power of implementing Islamic governance into three state institutions, namely the executive, legislative, and judicial institutions. The executive and judicial powers are in the hands of the faqih who carry out the function as representatives of the priests, so the legislative power is entirely the right of God. However, according to Khomeini in the concept of Wilayat-i Faqih, only the faqih holds the highest authority, all power comes from his position as the highest mujtahid who has the greatest authority in interpreting legal sources.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI SEKS DAN PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI DI DESA TURI Guruh Putro Dirgantoro; Shidiq, Agus Sholahudin
Al-Umron : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): AL-UMRON : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/alumron.v6i1.4063

Abstract

Edukasi seks dan pencegahan pernikahan dini merupakan salah satu program pemberdayaan yang dilaksanakan di Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Masalah reproduksi merupakan masalah kompleks dalam masyarakat. Meski begitu, seringkali Kesehatan ini diabaikan. Padahal Kesehatan ini merupakan bagian penting dalam membentuk generasi. Program ini bertujuan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja dan orang tua, tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan dampak negatif pernikahan dini terhadap kesehatan, pendidikan, serta masa depan generasi muda.Metode pelaksanaan program terdiri dari tiga tahapan utama: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, tim KKN menyusun rencana aksi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan kelompok masyarakat lokal seperti ibu PKK. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah dan tingkat dusun, diskusi interaktif, pelatihan berbasis simulasi, serta penggunaan materi visual. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan reproduksi dan penurunan resistensi terhadap topik-topik sensitif.Hasil program ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang interaktif dan kolaboratif berhasil menciptakan kesadaran kolektif terhadap masyarakat. Namun, untuk memastikan keberlanjutan dampak, pendampingan berkala dan pelatihan lanjutan sangat diperlukan. Program ini memberikan kontribusi nyata terhadap pemberdayaan masyarakat Desa Turi dan dapat menjadi model pemberdayaan untuk isu-isu serupa di wilayah lain.
DINAMIKA EKSISTENSI JARINGAN DAN GERAKAN KELOMPOK ISLAM RADIKAL INDONESIA Anwar, Saeful; Shidiq, Agus Sholahudin
At-Tuhfah : Jurnal Studi Keislaman Vol. 10 No. 1 (2021): At-Tuhfah: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.556 KB) | DOI: 10.32665/attuhfah.v10i1.648

Abstract

This article entitled the dynamics of the existence of a network of radical Islamic group movements of Indonesia, tried to give an overview of the initial group that did the first Islamic radicalism in Indonesia, namely the Padri movement do violence not only against people outside of Islam, but also against fellow Muslims who do not want to follow their teachings. Violence and such action is not necessarily the case, but more refer to the movement and the view of Saudi Arabia wahabisme idiologis. The radical Islamic movement in post-independence Indonesia itself appeared since the Islamic Sharia enforcement of exacting formalist formally in the Constitution of Indonesia and want the formation of Indonesia into an Islamic State. in this movement the TII/leading kartosoewiryo in West Java and continues in some areas of indonesia. The idea of radical Islam in Indonesia is actually heavily influenced by the views of Islamic scholars such as Ibn Taymiyyah, Muhammad ibn Abdul Wahhab and also radical Islamist thinker Sayid Qutb Muslim Brotherhood Egypt through Ma'alim fi at Thorieq, Shaykh Abdullah Azzam in his work entitled Ayatur Rahman fi Jihadi Afghanistan with the concept of staging, and Osama bin Laden who then managed to influence the muslim activists Indonesia to go to Jihad to Afghanistan.