Yakin, Moh Niko Fajrul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Embolisme paru pada gagal jantung: case report Yakin, Moh Niko Fajrul; Mulyono, Eddy; Wicaksono, Haryo Nindito; Mufadhdhal, Raihan Adham; Akbar, Alpin Maulana
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i2.986

Abstract

Emboli paru merupakan peristiwa infark jaringan paru akibat tersumbatnya pembuluh darah arteri pulmonalis akibat peristiwa emboli. Emboli Paru dan gagal jantung akut tidak hanya memiliki gambaran klinis yang mirip namun juga memiliki banyak faktor risiko dan mekanisme patofisiologi yang sama. Evaluasi pasien gagal jantung dengan dugaan emboli paru akut adalah tantangan karena adanya tumpang tindih gejala dan tanda dari kedua gangguan tersebut. Peningkatan risiko VTE pada gagal jantung disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu penurunan aliran darah yang disebabkan oleh rendahnya curah jantung dan kelainan hemostasis. Jenis penelitian ini adalah laporan kasus yang dilaksanakan berdasarkan Surat Uji Etik yang dikeluarkan oleh UPT RSUD R.A.A Soewondo Pati No. 800/4192/0110 pada tanggal 21 Desember 2023. Laporan ini dilakukan di RSUD R.A.A Soewondo Pati dengan subjek seorang laki-laki berusia 60 tahun yang telah menjalani terapi farmakologis. Alat pemeriksaan yang digunakan meliputi pemeriksaan fisik, EKG, dan CT-Scan Thoraks. Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan temuan dari laporan kasus ini. Hasil laporan satu kasus menunjukkan bahwa pasien didiagnosis sebagai emboli paru dengan gagal jantung. Penanganan pada kasus ini dengan memberikan terapi tatalaksana ceftriaxone 1x2gr, Forixstra 1x 2,5mg, Digoxin 2x 0,25mg, Aspilet 1x80mg, Miniaspi 1x80 mg, Nitrocaf 1x2,5 mg, Lansoprazole 1x30mg. Pasien emboli paru dengan gagal jantung mungkin memerlukan agen dengan campuran vasopresor dan sifat inotropik seperti norepinefrin, epinefrin, atau dopamin.
Ensefalitis dengan status epileptikus: case report Permana, Muhammad Rizal; Sunaryo, Sunaryo; Yakin, Moh Niko Fajrul; Aditya, Klinandhi Jason; Kosasih, Bay Hepi
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/hspj.v8i2.988

Abstract

Ensefalitis adalah suatu proses inflamasi pada parenkim otak yang biasanya merupakan suatu proses akut. Ensefalitis merupakan hasil dari inflamasi parenkim otak yang dapat menyebabkan disfungsi serebral. Status Epilepticus (SE) pada keadaan ensefalitis memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan SE karena etiologilain. Jenis penelitian ini adalah laporan kasus. Laporan kasus ini cenderung memperhatikan permasalahan dan gambaran penatalaksanaanya, terhadap kasus yang ingin. Studi ini dilaksanakan berdasarkan surat uji etik yang dikeluarkan oleh UPT RSUD R.A.A Soewondo Pati No. 800/4192/013 pada tanggal 21 Desember 2023. Subjek dalam laporan kasus ini yaitu seorang seorang laki-laki usia 23 tahun dibawa keluarganya datang ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran. Alat pemeriksaan yang dilakukan yakni pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemerikaan penunjang laboratorium dan radiologi pada pasien. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil laporan kasus menunjukkan diagnosa status epilepticus. Pasien kemudian diberikan antikonvulsan fenitoin untuk kontrol kejang. Selain pengobatan SE itu sendiri, perlu juga dilakukan pengobatan terhadap penyebabnya, dalam hal ini mencakup antimicrobial. Idealnya, punksi lumbal harus dilakukan segera pada pasien yang diduga mengalami infeksi otak, dan pengobatan empiris segera dimulai setelahnya.