Khairi, Muhammad Fakhri
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ALL YOU CAN EAT PRACTICE IN MODERN CONSUMER CULTURE: LAW IN ISLAM Khairi, Muhammad Fakhri; Azzaki , Muhammad Adnan
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of the culinary business can be seen from the many modifications and marketing strategies aimed at increasing consumer interest. One of the marketing strategies that has attracted a lot of attention and is increasingly developing in Indonesia is the practice of eating as much as you can or commonly known as "All You Can Eat". The type of research used in this study islibrary research(literature study) with a qualitative approach. The data used in this study are secondary data obtained from various sources such as journals, books, official reports, and other credible and relevant documents. In the practice of eating all you can, consumers can choose and take food from all the menus provided in a buffet style. With just one payment, consumers can take as much food as they want. However, there is a time limit for eating the food that has been taken and if it is not finished, a fine will be given. In this transaction, there is no amount of size, amount and measurement as an object of sale and purchase. Not only that, every human being has a different stomach capacity to accommodate food, so that there will be injustice for consumers. This is also calledevilwhich can be detrimental to one of the parties in a buying and selling transaction. In addition evilin the practice of eating as much as you can also contains usury, such as in the fines given to consumers who do not finish their food. Uncertainty in the contract process will also cause uncertainty in its exchange rate. Thus, some Islamic figures state that buying and selling with the practice of eating as much as you can is valid, this is because the element evilcontained in it aregharar yasiror light so that it can still be forgiven. However, there are also Islamic figures who state that the practice of eating as much as you can is not valid because of the element of usury that comes from fines because consumers do not finish the food that has been provided
Dampak Nilai-Nilai Islam terhadap Elastisitas Permintaan dan Penawaran Konsumen Khairi, Muhammad Fakhri; Suryadi, Nanda
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilai – nilai Islam memiliki dampak yang kompleks terhadap elastisitas permintaan dan penawaran konsumen. Pemahaman yang baik tentang nilai – nilai ini penting bagi para pelaku ekonomi, baik produsen maupun konsumen untu membuat keputusan yang lebih bijak sana dan sesuai dengan prinsip – prinsip syariah. Dengan demikian kebiasaan masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap barang atau jasa akan memberikan dampak terhadap elastisitas permintaan barang tersebut. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah library research (studi pustaka) dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, laporan resmi, maupun dokumen-dokumen lainnya yang kredibel dan relevan. Berangkat dari landasan ayat kajian tentang tema dimana penelitian ini akan mengkaji sebuah permasalahan tentang dampak nilai – nilai Islam terhadap elastisitas permintaan dan penawaran konsumen melalui pemeriksaan literasi pustaka. Permintaan dan penawaran terhadap suatu barang merupakan banyak atau sedikitnya barang atau jasa yang diinginkan konsumen pada berbagai kemungkinan harga dalam kurun waktu tertentu. Permintaan terhadap suatu barang dipengaruhi oleh tingkat harga barang pada analisis ekonomi, sehingga berdasarkan teori permintaan yang ada jumlah permitaan berhubungan dengan harga barang tersebut. Permintaan suatu barang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pedapatan, harga barang, jumlah penduduk, gengsi dan estimasi masa yang akan datang. Sedangkan berdasarkan nilai – nilai Islam permintaan dapat dipengaruhi oleh barang dan jasa halal, barang mewah dan barang kebutuhkan pokok
Antara Strategi Ekonomi dan Nilai Syariah : Tinjauan Kritis terhadap Implementasi Pariwisata Halal di Thailand dan Brunei Darussalam Khairi, Muhammad Fakhri; Syahfawi, Syahfawi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata halal tentunya menjadi penemuan baru dalam dunia pariwisata karena mengacu pada penyediaan paket wisata yang diperuntukkan khususnya bagi umat muslim. Pengembangan industri pariwisata ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi beberapa negara yang menerapkan pariwisata halal karena menjadi incaran bagi sebagian wisatawan di berbagai negara. Salah satu alasan yang menjadi pengembangan industri pariwisata ini adalah karena banyaknya jumlah umat muslim yang merupakan penganut agama terbesar kedua di dunia. Kemudian besarnya jumlah terhadap gaya hidup umat muslim, dan peningkatan jumlah kunjungan yang tercatat sebagai wisatawan muslim secara global yang meningkat mencapai 160 juta wisatawan pada tahun 2019 dari 140 juta pengunjung muslim di tahun 2018. Penelitian ini termasuk penelitian dengan menggunakan metode studi literatur atau studi pustaka dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan data pada penelitian ini adalah data sekunder dengan memproleh dari berbagai sumber seperti artikel, jurnal, buku, laporan resmi dan dokumen lainnya. Namun pengambilan sumber ini tentunya sesuai dengan tema dan pembahasan artikel. Thailand dan Brunei Darussalam memiliki potensi untuk mengembangka sektor pariwisata halal yang sukses. Thailand perlu mengatasi tantangan terkait kesadaran, standarisasi, dan persepsi, sementara Brunei Darussalam perlu meningkatkan konektivitas, disversifikasi produk dan upaya pemasaran. Dengan mengatasi tantangan ini kedua negara dapat menarik semakin banyak wisatawan muslim dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi mereka.
Digitalisasi Proses Gadai Emas di Pegadaian Syariah: Tinjauan Kritis terhadap Kesesuaian Fiqh Muamalah Khairi, Muhammad Fakhri; Julina, Julina
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan signifikan dalam layanan keuangan syariah, termasuk proses gadai emas di Pegadaian Syariah. Digitalisasi memberikan kemudahan akses dan efisiensi transaksi, namun menimbulkan tantangan terkait kesesuaian praktik digital dengan prinsip-prinsip fiqh muamalah, khususnya akad rahn, penyerahan barang jaminan, transparansi biaya, dan keamanan sistem. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka dan analisis kritis terhadap regulasi, fatwa, dan literatur fiqh yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa akad digital dapat diterima secara syariah jika memenuhi syarat validitas akad, kepemilikan barang secara konstruktif, dan transparansi informasi. Namun, pengawasan syariah yang ketat dan penyempurnaan regulasi masih sangat diperlukan agar digitalisasi gadai emas dapat berjalan efektif sekaligus sesuai dengan prinsip syariah. Studi ini memberikan rekomendasi penting bagi pengembangan layanan gadai emas digital yang berlandaskan fiqh muamalah.