Novie Homenta Rampengan, Novie Homenta
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROFILE OF TETANUS IN CHILDREN AT PROF.KANDOU HOSPITAL 2002-2008 Sanjaya, Ayling; Rampengan, Novie Homenta; Rampengan, Tommy Homenta
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2013): Edisi Mei 2013
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Backgrounds. Tetanus or lockjaw is an acute disease dwelling central nervous system caused by tetanoplasmin toxin produced by Clostridium tetani. Muscle spasm without consciousness disorder is distinguishing symptoms of tetanus. Tetanus in children remains as a health problem in developing countries including Indonesia.Objectives.  To study the profile of tetanus in children.Methods. Retrospective review of children diagnosed as tetanus at Prof. Dr. R.D.Kandou Hospital from 2002 to 2008. The datas were analyzed descriptively.Results.  There were 17 children with tetanus with age range 1-8 years, 12 males and 5 females. Seven of them had no tetanus immunization dan the rest of children with immunization never got booster immunization . Twelve children had otitis media and 5 children had untreated wound on their lower extremities as focus of infections. Period of getting wounded until symptoms appeared is approximately 3 days to 1 month.Common symptoms are trismus, convulsion, fever, opistotonus in all children. Complications such as bronchopneumonia occurred in 5 children, 4 children with severe tetanus and complications died in 19 hours to 18 days of treatment and the rest of 8 children had no complications.Conclusions.  Tetanus in children remains as health problem. Promoting prevention awareness in community and health providers is very important to decrease tetanus mortality and morbidity in children.
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMOFILIA DEWASA DENGAN STATUS GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT KEPARAHAN HEMOFILIA DI KOTA MANADO Kaunang, Timothy Abiel Salomo; Mongan, Arthur Elia; Rampengan, Novie Homenta
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.39464

Abstract

Hemofilia yakni gangguan bawaan yang dapat menyebabkan darah sulit berhenti dengan normal, sehingga bisa menimbulkan perdarahan spontan apalagi setelah cedera atau operasi. Gejala perdarahan yang biasanya pada hemofilia meliputi perdarahan otot/jaringan lunak (hematoma) serta perdarahan sendi (hemarthrosis). Aktivitas fisik diperlukan bagi pasien hemofilia untuk mempertahankan status gizi baik. Namun, bagi pasien hemofilia harus membatasi jenis olahraga yang dilakukan karena gerakan atau kegiatan fisik yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan. Tujuan penelitian ini ialah menilai hubungan kualitas hidup pasien hemofilia dewasa dengan status gizi, aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia di Kota Manado. Penelitian ini mengaplikasikan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Populasi terdiri dari 30 pasien hemofilia dewasa di komunitas HMHI cabang manado, yang seluruhnya dijadikan sampel (total sampling). Variabel terikat kualitas hidup, variabel bebas status gizi, aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia. Instrumen penelitian meliputi lembar karakteristik responden, kuesioner WHOQOL-BREF dan IPAQ serta alat pengukur IMT. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi Spearman mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan kualitas hidup pada pasien hemofilia dewasa (r = -0.124, p = 0.513). Namun, ditemukan hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan aktivitas fisik (r = 0.523, p = 0.003) serta dengan tingkat keparahan hemofilia (r = -0.472, p = 0.008). Kesimpulan dari penelitian ini ialah kualitas hidup pasien hemofilia menujukan adanya hubungan dengan aktivitas fisik dan tingkat keparahan hemofilia, sementara status gizi tidak menunjukkan hubungan signifikan.