Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tata Cara Pra Penuntutan dan Penuntutan Pidana Rahaditya, R; Agatha, Claudia; Setiawati, Shelly Adisti; Sinaga, Maria Adelweys Niken Aprilia; Santoso, Agnellya Hendarmin
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/motekar.v2i2.2889

Abstract

Pada dasarnya setiap negara memiliki hukum yang dijadikan pedoman dan pengaturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia merupakan salah satu negara hukum yang menjadikan hukum sebagai landasan yang utama dalam aspek-aspek kehidupan warga negaranya. tindak pidana adalah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran pidana yang merugikan kepentingan orang lain atau merugikan kepentingan umum. Bagi pihak yang melakukan tindak pidana, tentunya akan dijatuhi hukuman pidana. Tujuan dijatuhkan hukuman pidana, yaitu untuk memberikan efek jera baik kepada pelaku dan efek rasa takut bagi seseorang yang akan melakukan perbuatan yang sama. Pengaturan pemberian hukuman pidana bagi pihak yang melakukan pelanggaran, ditentukan berdasarkan hukum yang berlaku, salah satunya adalah hukum acara pidana. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman  kepada masyarakat, untuk dapat mengetahui dan meningkatkan pengetahuannya terhadap hukum pidana. Khususnya dalam hal tentang bagaimana cara untuk melakukan penuntutan pada perkara pidana di Indonesia.  Metode penelitian yang digunakan di dalam penulisan makalah ini adalah metode penelitian hukum normatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai bahan utama untuk menganalisis kasus, serta dalam melakukan penelitian, peneliti tidak melakukan penelitian lapangan, penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi, yang menjelaskan terkait dengan data-data, fakta, atau pernyataan yang ada dalam sebuah penelitian, Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Hasil yang telah diperoleh di dalam penelitian  ini yaitu  Tahap pra penuntutan dan penuntutan merupakan bagian penting dalam proses peradilan pidana di Indonesia. Dalam tahap ini, dilakukan serangkaian kegiatan untuk memastikan bahwa perkara siap diajukan ke pengadilan. bahwa yang menjadi dasar hukum Pra Penuntutan dan Penuntutan terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Dalam Pasal 1 ayat (7) UU No. 8 Tahun 1981, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Sedangkan  Tugas dari  Kejaksaan  Agung yang telah diatur di dalam Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004, Pasal 30 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Yaitu Melakukan penuntutan,  melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat, melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang dan melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Ciliwung River Pollution Case Study: Analysis of Causal Factors and Impact Reduction Regulations Agatha, Claudia; Sherlyn, Sherlyn; Setiawati, Shelly Adisti; Sinaga, Maria Adelweys Niken Aprilia; Andreyn, Sheilla Virginia; Santoso, Agnellya Hendarmin; Kanaishia, Indy; Adhinugraha, Ahmad Shiddiq
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4650

Abstract

The environment is a very important aspect of human life, which functions as the main source for fulfilling various needs. The environmental problems that occur frequently and are commonly encountered today are water pollution. One of the water sources that is currently very polluted is rivers. This study aims to analyze the factors and impacts of the pollution in the Ciliwung River, and determine the regulations that have been implemented to reduce this pollution. The research method used in writing this paper is the normative legal research method. In this study, the authors used primary legal materials and secondary legal materials. Primary legal materials, namely statutory regulations and official documents containing legal provisions, while secondary legal materials are materials that provide explanations related to primary legal materials. The results obtained in this study indicate that a few factors causing pollution of the river is the lack of awareness of local residents who still throw garbage into the river, as it has an impact on the water quality, public health, damage to the ecosystem around the river and impact on social and economic losses. The regulations that have been issued and implemented by the government to reduce pollution in the Ciliwung River, one of which is the Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah regulating the waste management in Indonesia. So, the water pollution that occurs cannot be separated from irresponsible human actions or activities and to deal with this, the role of the government is needed to increase public awareness in dealing with this pollution.
Peraturan Anti-Dumping dalam Perdagangan Internasional serta Dampak Dumping Bagi Negara Importir dan Negara Eksportir Sinaga, Maria Adelweys Niken Aprilia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19803

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik mengenai peraturan anti-dumping dalam perdagangan internasional, serta untuk mengkaji dampak dumping terhadap negara pengimpor dan pengekspor. Esai ini ditulis dengan menggunakan pendekatan penelitian hukum normatif sebagai metodologi penelitiannya. Penelitian yang menggunakan data sekunder atau sumber-sumber kepustakaan dikenal sebagai penelitian hukum normatif. Kombinasi dokumen hukum primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini. Penelitian menunjukkan bahwa dumping terjadi ketika eksportir menawarkan barang mereka di pasar internasional dengan harga yang lebih murah daripada harga yang mereka jual di dalam negeri atau ke negara lain. Praktik ini dianggap sebagai diskriminasi harga. Mengenakan tarif impor anti-dumping pada komoditas yang telah didumping adalah salah satu cara pemerintah memerangi anti-dumping. Untuk mencapai perdagangan yang adil dengan setiap negara, prosedur anti-dumping sangat penting dalam operasi perdagangan internasional. Baik negara pengimpor maupun pengekspor terkena dampak dari operasi dumping. Tingkat produksi, distribusi pendapatan, dan pengaruhnya pada daya saing perdagangan internasional menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi dampak dumping pada negara pengimpor. Selain itu, bagi negara eksportir dampaknya yaitu terjadinya pembatasan penjualan di dalam negeri. Jadi, dumping merupakan kegiatan praktik dagang dengan diskriminasi harga, dimana praktik dumping juga membawa dampak bagi negara importir dan negara eksportir, sehingga diperlukan pengaturan lebih tegas dan jelas untuk mengatasi hal ini.
A Legal Analysis of Consumer Protection Against the Risks Posed by the Online Distribution of Illegal Tabita Cosmetic Products Sinaga, Maria Adelweys Niken Aprilia; Kurnia, Ida
Jurnal Ilmu Hukum Kyadiren Vol 7 No 2 (2026): Jurnal Ilmu Hukum Kyadiren
Publisher : PPPM, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Biak-Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46924/jihk.v7i2.379

Abstract

Advances in technology have accelerated the growth of the cosmetics industry; however, these developments are often exploited by businesses to distribute illegal products that fail to meet regulatory and safety standards. This study examines consumer protection mechanisms and the role of the Indonesian Food and Drug Monitoring Agency (BPOM) in responding to the circulation of illegal Tabita-brand cosmetics across digital media platforms. Using normative legal research with statutory and conceptual approaches, this study analyzes both primary and secondary legal materials. The findings indicate that consumer protection efforts are grounded in the Consumer Protection Law (UUPK), the Electronic Information and Transactions Law (UU ITE), BPOM regulations on cosmetics, and relevant e-commerce provisions. Preventive protection is carried out through the provision of accurate product information, while repressive protection consists of administrative, civil, and criminal sanctions. Nevertheless, law enforcement remains hindered by the anonymity of business actors in the digital environment. Although BPOM conducts both pre-market and post-market supervision, the ease of digital distribution continues to facilitate the circulation of illegal products, underscoring the urgent need to strengthen regulations and enhance cross-agency coordination.