Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mengukur Work Engagement Karyawan Kontrak: Peran Job Insecurity dan Job Satisfaction di Industri Karawang Stella, Stella; Mora, Linda; Ibad, M. Choirul
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.439

Abstract

Karyawan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang saat ini dipandang sebagai aset atau modal bagi suatu perusahaan. Dilakukannya penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh job insecurity dan job satisfaction terhadap work engagement pada karyawan kontrak di Karawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan dengan menggunakan desain penelitian kausalitas asosiatif. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan kontrak di Karawang dengan rentang usia 18 sampai 55 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling dan metode convenience sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 330 responden. Penelitian ini menggunakan Job Insecurity Scale (JIS), Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ), dan Utrecht Work Engagement Scale-9 (UWES-9). Untuk analisis data digunakan uji regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa job insecurity dan job satisfaction mempunyai pengaruh secara simultan terhadap work engagement sebesar 63% dan 37% yang tersisa dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Peran Self Control dan Intimate Friendship sebagai Prediktor Terhadap Self Disclosure Pada Remaja Pengguna Second Account Instagram di Karawang Ababil, Vanka Alba; Hakim, Arif Rahman; Ibad, M. Choirul
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 3 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i3.299

Abstract

Studi ini bertujuan guna menambah pengetahuan apakah self control dan intimate friendship mampu menjadi prediktor terhadap self disclosure pada remaja pengguna second account Instagram di Karawang. Studi ini memakai pendekatan kuantitatif dengan desain asosiatif kausal. Teknik pengambilan data berupa teknik convenience sampling dengan responden terdiri dari 237 remaja yang memiliki second account Instagram di Karawang. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang berisi skala alat ukur self control, skala intimate friendship, dan skala self disclosure. Hasil analisis data memakai regresi linear berganda dengan hasil uji T sebesar 0,000 (p0,05) dan skor R Square sebesar 0,373 bahwasannya self control dan intimate friendship mampu menjadi prediktor terhadap self disclosure dengan pengaruh sebesar 37,3%. Hasil ini mengidentifikasi bahwasanya semakin tinggi self control maka semakin rendah tingkatan self disclosure-nya sedangkan semakin tinggi intimate friendship maka semakin besar juga tingkatan self disclosure pada remaja pengguna second account di Karawang.
Peran Rasa Syukur terhadap Kesejahteraan Psikologi Mahasiswa Perantau yang Bekerja di Karawang Adiya, Septiana; Rohayati, Nita; Ibad, M. Choirul
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol. 10 No. 4 (2024): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Jurnal dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pencerah.v10i4.6373

Abstract

Mahasiswa perantau yang bekerja seringkali menghadapi tantangan yang dapat memengaruhi kesejahteraan psikologi nya, tekanan dalam pekerjaan, lingkungan baru dan kurang nya dukungan sosial yang membuat stres, cemas dan penurunan kesehatan mental. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi peran rasa syukur terhadap kesejahteraan psikologi mahasiswa perantau yang bekerja di Karawang. Menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Dalam penelitian ini terdapat 164 responden mahasiswa perantau yang bekerja di Karawang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability dengan convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gratitude Questionnaire-Six-Item (GQ-6) dan Ryff’s Psychological Well-Being (RPWB). Analisis aitem dilakukan menggunakan correct item-total corelation. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai taraf signifikan 0.200 > 0.05, dan dilakukan uji linearitas dengan anova menunjukkan taraf signifikan 0.367 > 0.05. Hasil uji regresi linear sederhana pada penelitian ini 0,000 < 0,05, yang artinya hipotesis penelitian diterima atau ada pengaruh rasa syukur terhadap kesejahteraan psikologi mahasiswa perantau yang bekerja di Karawang. Hasil uji koefisien determinasi (R Square) 0.285 artinya sebanyak 28.5% kesejahteraan psikologi dipengaruhi oleh rasa syukur, dan 71,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Individu dengan tingkat rasa syukur yang tinggi cenderung memiliki kesejahteraan psikologi yang lebih baik, mampu menghadapi tantangan, dan mencapai kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.
Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Safira, Agnes Salsha; Mora, Linda; Ibad, M. Choirul
Jurnal Psikologi dan Konseling West Science Vol 3 No 02 (2025): Jurnal Psikologi dan Konseling West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jpkws.v3i02.2189

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh intensitas penggunaan media sosial dan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian pada produk yang diboikot di Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian kausal serta menggunakan teknik convenience sampling. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 138 partisipan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis skala, diantaranya: skala intensitas penggunaan media sosial, skala persepsi konsumen dan skala keputusan pembelian. Dalam penelitian ini, hasil perhitungan menunjukkan nilai Sig 0.000 yang menunjukkan bahwa intensitas penggunaan media sosial dan persepsi konsumen secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi (R Square) yang menunjukkan hasil sebesar 0,178 bahwa variabel intensitas penggunaan media sosial dan persepsi konsumen memberikan kontribusi sebesar 17,8% terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui terdapat pengaruh intensitas penggunaan media sosial, persepsi konsumen dan keputusan pembelian diperoleh nilai Sig. 0.000, maka hipotesis diterima dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada konsumen yang memboikot produk di Karawang.
Epistemic Curiosity as a Predictor of Psychological Well-Being: A Correlational Analysis Ibad, M. Choirul; Mora, Linda; Dimala, Cempaka Putrie
ANFUSINA: Journal of Psychology Vol. 8 No. 1 (2025): ANFUSINA: Journal of Psychology
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajp.v8i1.26215

Abstract

The advancement of knowledge and the abundance of information can trigger confusion, information fatigue, and uncertainty that have an impact on an individual's psychological well-being. This study has three hypotheses, with one main hypothesis being to test the relationship between epistemic curiosity and psychological well-being. There are two remaining hypotheses testing the dimensions of epistemic curiosity on psychological well-being. This study uses a quantitative correlational approach with two instruments: epistemic curiosity and psychological well-being. The participants obtained were 376 students who were taken using convenience sampling and snowball sampling techniques. The results of this study did not find a significant relationship between epistemic curiosity and psychological well-being. However, Deprivation-Type Curiosity as a dimension of psychological well-being was not proven to be substantial for psychological well-being. In other words, a high level of curiosity can have positive or negative impacts, depending on the various factors that influence it. Therefore, it is important to investigate mediating or moderating variables in subsequent studies.Keywords: epistemic curiosity, psychological well-being, correlational study, mental health
QUARTER LIFE CRISIS PADA DEWASA AWAL DI KARAWANG: PERAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS Virgiawan, Ichsan; Rohayati, Nita; Ibad, M. Choirul
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 8, No 3 (2025)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v8i3.1069

Abstract

Quarter life crisis (QLC) merupakan fase transisi dari remaja ke dewasa awal yang menimbulkan tantangan identitas dan emosional, ditandai oleh perasaan cemas, kebingungan, ketidakpastian, dan ketidakstabilan menghadapi masa depan. Mengidentifikasi pengaruh dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis pada dewasa awal yang mengalami QLC di Karawang, merupakan tujuan penelitian ini. Metode kuantitatif dipakai pada studi ini dengan desain asosiatif. Sebanyak 127 individu berusia 18–40 tahun menjadi sampel pada studi ini dengan melalui purposive sampling. Instrumen pengukuran yang dipergunakan meliputi Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk dukungan sosial dan Ryff’s Scale of Psychological Well-Being (RPWB) untuk kesejahteraan psikologis. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa data berdistribusi normal (uji Kolmogorov-Smirnov, p = 0.200) dan hubungan antara variabel bersifat linear (p = 0.896). Dengan nilai F dan p masing-masing 17.750 dan 0.001, uji hipotesis ini menunjukkan pengaruh dukungan sosial yang signifikan pada kesejahteraan psikologis. Koefisien determinasi (R²) dengan nilai 0.124 memperlihatkan bahwa kontribusi dukungan sosial sebesar 12.4% terhadap variabel kesejahteraan psikologis, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain, khususnya kondisi sosial ekonomi seperti pengangguran, yang dapat memperkuat tekanan psikologis dalam fase QLC.