Pemberian antibiotik sebagai salah satu upaya terapi maupun pencegahan penyakit bakterial pada ayam tentu sangat penting mengingat broiler rentan terhadap penyakit. Salah satu antibiotik yang digunakan di Indonesia adalah kombinasi spektinomisin dan linkomisin. Status kesehatan ayam dapat diketahui melalui kondisi hematologinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi hematologi berupa kadar hemoglobin, nilai hematokrit, total eritrosit, dan total leukosit pada broiler yang diberikan antibiotik kombinasi spektinomisin dan linkomisin selama satu dan dua minggu. Penelitian menggunakan 40 ekor Day Old Chicken (DOC) broiler yang terbagi dalam 3 perlakuan yaitu kelompok K (kontrol), kelompok A1 (pemberian antibiotik 1 minggu), dan kelompok A2 (pemberian antibiotik 2 minggu). Antibiotik kombinasi spektinomisin dan linkomisin diberikan secara oral lewat air minum dengan menggunakan dosis terapi sebesar 1,5 gram/ 2 liter mulai hari ke-18 sampai hari ke-24 untuk kelompok A1 dan untuk A2 dilanjutkan sampai hari ke-31. Pengambilan sampel darah dilakukan pada hari ke-32 untuk kelompok A1 dan hari ke-39 untuk kelompok A2 melalui vena brakialis. Sampel digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin dengan spektrofotometer, nilai hematokrit dengan hematokrit scale reader, jumlah eritrosit dengan pipet thoma eritrosit “101”, jumlah leukosit dengan pipet eritrosit “11”. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah eritrosit, dan jumlah leukosit tidak ada perbedaan signifikan (p > 0,05). Kesimpulan dari pemberian antibiotik kombinasi spektinomisin dan linkomisin selama 1 dan 2 minggu tidak berpengaruh terhadap hematologi broiler.