RA adalah penyakit reumatik autoimun yang merupakan penyakit inflamasi kronik bersifat progresif yang dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen. Data Dinkes Provinsi Lampung, RA termasuk 10 penyakit paling banyak diderita masyarakat Lampung, tahun (2014) 17.571 kasus (5,24%) menempati peringkat kedelapan, tahun berikutnya menjadi urutan keempat 50.671 kasus (7,85%). Tujuan: Mengetahui faktor resiko pasien Rheumatoid Arthritis di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2023. Metode Penelitian: Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data primer dari lembar observasi. Hasil: Dari 53 sampel didapatkan usia dewasa akhir (36-45 tahun) 9 orang (17,0%), lansia awal (46-55 tahun) 11 orang (20,8%), lansia akhir (56-65 tahun) 12 orang (22,6%). Jenis kelamin perempuan 48 orang (90,6%), laki-laki 5 orang (9,4%). IMT normal (18.5-22.9 kg/m2) 14 orang (26,4%), overweight (23-24.9 kg/m2) 10 orang (18,9%), obesitas I (25-29.9 kg/m2) 23 orang (43,4%). Pekerjaan tidak bekerja 7 orang (13,2%), IRT 31 orang (58,5%), PNS 7 orang (13,2%). Pendidikan SD 21 orang (39,6%), SMA 16 orang (30,2%), Perguruan Tinggi 15 orang (28,3%). Obat-obatan metotreksat + methylprednisolone 29 orang (54,7%). Status pernikahan belum menikah 6 orang (11,3%), sudah menikah 47 orang (88,7%). Suku Lampung 10 orang (18.9%), Jawa 23 orang (43,4%), dan Palembang 7 orang (13,2%). Kesimpulan: Kejadian RA di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung periode Januari-Februari 2024 didominasi lansia akhir (56-65 Tahun) 12 orang (22,6%), perempuan 48 orang (90,6%), IMT yaitu Obesitas I (25 - 29,9 kg/m2) 23 orang (45,5%), pekerjaan IRT 31 orang (58,5%), pendidikan SD 21 orang (39,6%), obat-obatan Metotreksat + Methylprednisolone 29 orang (54,7%), status pernikahan sudah menikah 47 orang (88,7%), dan suku Jawa 23 orang (43,4%).