Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Diabetes Melitus Tipe II Dengan Kejadian Benigna Prostat Hiperplasia Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Iqbal Syahputra; Eko Purnanto; Ade Utia Detty; Indra Kumala
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.287 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i3.6320

Abstract

ABSTRACTBenign prostatic hyperplasia (BPH) is a typical histological disorder characterized by the proliferation of prostate cells. Accumulation of cells and gland enlargement is the result of the growth of epithelial and stromal cells of the prostate. BPH is part of the normal aging process in men and is hormonally dependent on the production of the hormones testosteroneand dihydrotestosterone. It is estimated that about 50% of men show histopathological BPH by the age of 60 years, and the number 90% increases by the age of 80 years. To determine the relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. This study used an analytic observational method using a cross sectional research design, namely research conducted at one time and one time, no follow-up, to find the relationship between the independent variable (DM type II) Based on the analysis, it was found that there were 31 patients or 81.6% with respondents experiencing type II DM in the incidence of BPH, while respondents who did not experience type II DM there were 9 patients or 31.0% in the incidence of BPH. Statistical test results obtained p value = 0.000, so it can be concluded that there is a significant relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. The results of the analysis obtained a prevalence ratio of 2.629, which means that BPH patients with type II diabetes mellitus have a risk of 2.629 or 2 times greater than BPH patients who do not have type II diabetes mellitus. and the dependent variable (BPH). The results of statistical tests obtained p value = 0.000, so it can be concluded that there is a significant relationship between type II diabetes mellitus and the incidence of benign prostatic hyperplasia at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung in 2020-2021. Keywords: Benign Prostate Hyperplasia, Type II Diabetes Mellitus ABSTRAK Benigna prostat hiperplasia (BPH) ialah kelainan histologis yang khas ditandai dengan proliferasi sel-sel prostat. Penumpukan sel–sel serta pembesaran kelenjar merupakan hasil dari pertumbuhan sel epitel dan stroma prostat. BPH merupakan bagian dari proses usia yang normal pada laki-laki dan secara hormonal tergantung dari produksi hormon testosteron dan dihidrostestosteron. Diperkirakan sekitar 50% laki-laki menunjukkan histopatologi BPH pada usia 60 tahun, dan jumlahnya 90% meningkat pada usia 80 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variabel independent (DM tipe II) dengan variabel dependent (BPH). Berdasarkan analisis didapatkan hasil bahwa terdapat 31 pasien atau 81,6% dengan responden yang mengalami DM tipe II pada kejadian BPH, sedangkan responden yang tidak mengalami DM tipe II terdapat 9 pasien atau 31,0% pada kejadian BPH. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021. Hasil dari analisis diperoleh prevalensi rasio sebesar 2,629 yang artinya pasien  BPH dengan diabetes melitus tipe II memiliki risiko sebesar 2,629 atau 2 kali lebih besar dibandingkan pasien BPH yang tidak memiliki penyakit diabetes melitus tipe II. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe II dengan kejadian benigna prostat hiperplasia di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2020-2021.  Kata Kunci: Benigna Prostat Hiperplasia, Diabetes Melitus Tipe II, 
Hubungan Usia Dan Ukuran Tumor Pada Pasien Karsinoma Payudara Di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung Fadilah, Enzelia; Sahara, Nita; Hadiarto, Rinto; Kumala, Indra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.15115

Abstract

Kanker payudara merupakan kondisi sel ganas (kanker) tumbuh dijaringan payudara. Usia meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara. Dengan bertambahnya usia stresor dari luar tubuh akan semakin banyak sedangkat antioksidan dalam tubuh akan berkuran sehingga menyebabkan sel mengalami stres oksidatif. Reactive Oxygen Species (ROS) dapat memperburuk kanker dengan mendorong profilerasi sel yang akan berdampak pada perkembangan dan pembesaran ukuran tumor. Mengetahui hubungan usia dan ukuran tumor pada pasien karsinoma payudara di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung 2023. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional cross sectional, dengan menggunakan rekam medik pasien karsinoma payudara dengan purposive sampling. Didapatkan sampel sebanyak 124 responden berdasarkan kriteria inklusi, diperoleh total pasien terdiagnosis karsinoma payudara usia ≤60 tahun sejumlah 82 pasien (66.1%), sebagian besar pasien karsinoma payudara memiliki ukuran tumor >5 cm yaitu sebanyak 78 orang (62.9%) dan tedapat keterkaitan diantara Usia dan Ukuran Tumor Pada Pasien Karsinoma Payudara di RSUD Ahmad Yani Metro Lampung 2023 dengan nilai p=0,005 <(0,05).
UJI DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN SITOPATOLOGI METODE FNAB (FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY) TERHADAP PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI DALAM MENDIAGNOSIS TUMOR PAYUDARA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Fauziah, Winny Restu; Sahara, Nita; Purwaningrum, Ratna; Kumala, Indra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.10398

Abstract

Abstrak: Uji Diagnostik Pemeriksaan Sitopatologi Metode FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Terhadap Pemeriksaan Histopatologi Dalam Mendiagnosis Tumor Payudara Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Kanker payudara (carcinoma mammae) merupakan suatu keganasan yang berasal dari jaringan payudara baik dari epitel duktus maupun lobulusnya. Berdasarkan data yang diambil di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada 5 tahun terakhir yaitu mencapai 239 kasus dengan suspek tumor payudara jinak dan suspek tumor payudara ganas. Deteksi dini kanker payudara merupakan salah satu upaya dalam meminimumkan kanker ganas yaitu dengan melakukan pemeriksaan histopatologi untuk mendiagnosis kanker payudara. Penelitian uji diagnostik dan skrining tergolong penelitian observasional deskriptif dengan rancangan yang umum digunakan adalah crossecctional study. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang memiliki keluhan benjolan di payudara yang diperiksa dengan FNAB dan Histopatologi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Data di dapatkan dari catatan rekam medis pasien sampel 46 orang.  Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu data rekam medik. Analisa data menggunakan rumus untuk menghitung distribusi frekuensi pemeriksaan sitopatologi (FNAB) dan Pemeriksaan Histopatologi. Pada penelitian ini yang dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung menunjukkan bahwa karakteristik frekuensi usia termuda kanker payudara dengan rentang usia 10-19 tahun sebanyak 1 pasien, usia tertua dengan rentang usia 60-69 tahun sebanyak 5 pasien, dan usia terbanyak dengan rentang usia 40-49 tahun sebanyak 19 pasien. Uji diagnostik pemeriksaan FNAB terhadap histopatologi yang digunakan sebagai gold standard yang dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan FNAB memiliki nilai akurasi 97,8%, sensitivitas 96,4%, dan spesifisitas 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan FNAB memiliki nilai diagnostik yang baik untuk mendiagnosis kanker payudara.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN YANG TERPASANG KATETER DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG Kumala, Indra; Farich, Achmad; Yanti, Dhiny Easter; Hermawan, Dessy; Amirus, Khoidar
Jurnal Medika Malahayati Vol 7, No 4 (2023): Volume 7 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v7i4.12192

Abstract

Abstrak :  Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih Pada Pasien yang Terpasang Kateter Di Ruang Rawat Inap Penyakit dalam RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK Provinsi Lampung. Infeksi nosokomial merupakan masalah global, ada sekitar 9% lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di rumah sakit di seluruh dunia. Terdapat 40% dari seluruh infeksi nosokomial merupakan infeksi saluran kemih (ISK) dan 80% dari ISK terjadi sesudah pemakaian alat, terutama akibat kateterisasi. Jenis penelitian kuantitatif observasional dengan menggunakan metode penelitian observasional analitik dan pendekatan case control, bertempat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, dilaksanakan Maret-Agustus 2023, dengan melibatkan 100 pasien di ruang rawat inap penyakit dalam. Pemilihan sampel dengan purposive sampling. Analisis data univariat, bivariat (Chi Square) dan multivariat (Regresi Logistik Ganda). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia pasien (p=0.001, OR=4.27), prosedur pemasangan kateter (p=0.000, OR=7.38), lama hari kateter terpasang (p=0.000, OR=33.41), dan perawatan indwelling (p=0.000, OR=6.0) merupakan faktor kejadian ISK, sedangkan variable jenis kelamin (p=0.28) bukan menjadi faktor. Variabel perawatan indwelling kateter merupakan yang paling berpengaruh terhadap kejadian ISK. Ketiga variable yang berhubungan dengan kejadian ISK hanya mampu menjelaskan 2,22% atas variable dependent. Disimpulkan variable usia, prosedur pemasangan kateter, lama hari kateter terpasang, dan perawatan indwelling merupakan faktor kejadian ISK, sedangkan variable jenis kelamin bukan merupakan faktor. Variabel perawatan indwelling kateter merupakan yang paling berpengaruh terhadap kejadian ISK. Ketiga variable yang berhubungan dengan kejadian ISK hanya mampu menjelaskan 2,22% atas variable dependent.
Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Derajat Aktivitas Penyakit (DAS28) Rheumatoid Arthritis Di Rumah Sakit Abdoel Moloek Tajallaika AP, Haidar Nahda; Kristiastiny, Rina; Anggunan, Anggunan; Kumala, Indra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i12.17212

Abstract

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh (Goodnough and Nissenson, 2004) 1 dari 4 pasien RA menderita anemia atau 25 % pasien RA mengalami Anemia. pada penyakit SLE berdasarkan penelitian sebelumnya oleh(Giannouli et al., 2006) , Anemia ditemukan pada 50% pasien, dengan anemia penyakit kronis menjadi bentuk paling umum. Anemia sindrom adalah manifestasi yang sangat umum dari RA yang dapat meningkatkan aktivitas RA dan menurunkannya kualitas hidup pasien. Mengetahui hubungan hemoglobin dengan Derajat aktivitas rheumatoid arthritis pada pasien rheumatoid arthritis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional menggunakan desain studi Cross Sectional, dan instrumen yang digunakan adalah kuisioner dan rekam medis . Pengambilan sampel dilakukan secara Total Sampling dengan dengan total sampel 53 responden. Berdasarkan hasil pada penelitian dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar hemoglobin (p=0,000 < 0,05) dengan derajat aktivitas penyakit (DAS28) pasien rheumatoid arthritis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moloek 2023.Terdapat hubungan antara kadar hemoglobin, dengan derajat aktivitas penyakit (DAS28) pasien rheumatoid arthritis di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moloek.
Hubungan Antara Kemoterapi Dengan Kejadian Anemia Pada Pasien Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek TP, Nayyara Aqilla; Siswandi, Andi; Hatta, Muhammad; Kumala, Indra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20472

Abstract

Kemoterapi merupakan pengobatan pasien dengan kanker payudara yang bekerja melalui penggunaan obat-obatan sitotoksik guna menghambat proliferasi sel kanker. Namun, terapi ini juga dapat mempengaruhi sel normal dan menimbulkan efek samping, seperti anemia, yang terjadi akibat supresi sumsum tulang dan gangguan hematopoiesis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi hubungan kemoterapi dan kejadian anemia pada pasien kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2024 yang dianalisis dengan menggunakan metode analitik desain cross-sectional. Hasil penelitian ini menegaskan adanya hubungan signifikan antara pemberian kemoterapi dan angka kejadian anemia pada pasien kanker payudara (p<0,05). Meskipun demikian, hubungan ini tergolong sangat lemah dengan nilai C = 0,046. Kelompok yang menjalani kemoterapi neoadjuvant menunjukkan kemungkinan 0,68 kali lebih kecil untuk mengembangkan anemia dibandingkan dengan kelompok yang mendapat kemoterapi adjuvant. Sebaliknya, kelompok kemoterapi primer memiliki kemungkinan 2,61 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan dengan kelompok adjuvant.
Hubungan leukosituria dan volume prostat penderita benign prostate hyperplasia (BPH) pada pemeriksaan ultrasonografi YWahyudi, Alfi; Triwahyuni, Tusy; Kumala, Indra; Nasiroh, Nasiroh
JOURNAL OF Medical Surgical Concerns Vol. 3 No. 2 (2023): December Edition 2023
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/msc.v3i2.224

Abstract

Pendahuluam: Peningkatan jumlah leukosit yang melebihi nilai normal dapat ditemukan di dalam urin dan disebut dengan leukosituria, hal ini terjadi pada penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Data RSUD dr. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung menunjukkan di Poli Urologi tahun 2019 jumlah pasien BPH yang berobat mencapai 937 kasus dan di RSUD dr A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung kasus BPH mencapai 387 kasus pada tahun 2019. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita Benign Prostate Hyperplasia (BPH) pada pemeriksaan ultrasonografi. Metode: Kuantitatif dengan observasional analitik cross sectional. Populasi adalah pasien BPH yang dilakukan pemeriksaan USG urologi di Instalasi Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dan pemeriksaan urine tahun 2020-2021 sebanyak 80 pasien dengan jumlah sampel diambil sebanyak 80 responden. Analisis yang digunakan adalah uji Spearman Rank (Rho). Hasil: Kejadian leukosituria pada penderita Benign Prostate Hyperplasia pada pemeriksaan ultrasonografi terbanyak adalah >20-50 leukosit per LPB sebanyak 38 orang (47,50%). Distribusi frekuensi volume prostat penderita Benign Prostate Hyperplasia pada pemeriksaan ultrasonografi terbanyak pada volume >20,00-40,00 mL yaitu sebanyak 44 orang (55,00%). Ada hubungan yang signifikan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita Benign Prostate Hyperplasia pada pemeriksaan ultrasonografi dengan hasil (p-value = 0,000). Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita Benign Prostate Hyperplasia pada pemeriksaan ultrasonografi.
Faktor Resiko Pasien Rheumatoid Arthritis Noviyanti, Fadhila; Kriswiastiny, Rina; Sani, Nopi; Wiranti, Irda; Kumala, Indra
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.3403

Abstract

RA adalah penyakit reumatik autoimun yang merupakan penyakit inflamasi kronik bersifat progresif yang dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen. Data Dinkes Provinsi Lampung, RA termasuk 10 penyakit paling banyak diderita masyarakat Lampung, tahun (2014) 17.571 kasus (5,24%) menempati peringkat kedelapan, tahun berikutnya menjadi urutan keempat 50.671 kasus (7,85%). Tujuan: Mengetahui faktor resiko pasien Rheumatoid Arthritis di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2023. Metode Penelitian: Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan data primer dari lembar observasi. Hasil: Dari 53 sampel didapatkan usia dewasa akhir (36-45 tahun) 9 orang (17,0%), lansia awal (46-55 tahun) 11 orang (20,8%), lansia akhir (56-65 tahun) 12 orang (22,6%). Jenis kelamin perempuan 48 orang (90,6%), laki-laki 5 orang (9,4%). IMT normal (18.5-22.9 kg/m2) 14 orang (26,4%), overweight (23-24.9 kg/m2) 10 orang (18,9%), obesitas I (25-29.9 kg/m2) 23 orang (43,4%). Pekerjaan tidak bekerja 7 orang (13,2%), IRT 31 orang (58,5%), PNS 7 orang (13,2%). Pendidikan SD 21 orang (39,6%), SMA 16 orang (30,2%), Perguruan Tinggi 15 orang (28,3%). Obat-obatan metotreksat + methylprednisolone 29 orang (54,7%). Status pernikahan belum menikah 6 orang (11,3%), sudah menikah 47 orang (88,7%). Suku Lampung 10 orang (18.9%), Jawa 23 orang (43,4%), dan Palembang 7 orang (13,2%). Kesimpulan: Kejadian RA di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Bandar Lampung periode Januari-Februari 2024 didominasi lansia akhir (56-65 Tahun) 12 orang (22,6%), perempuan 48 orang (90,6%), IMT yaitu Obesitas I (25 - 29,9 kg/m2) 23 orang (45,5%), pekerjaan IRT 31 orang (58,5%), pendidikan SD 21 orang (39,6%), obat-obatan Metotreksat + Methylprednisolone 29 orang (54,7%), status pernikahan sudah menikah 47 orang (88,7%), dan suku Jawa 23 orang (43,4%).