Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Perempuan Pekerja Migran Indonesia Untuk Kesejahteraan Keluarga Devi Andriani; Luhur Prasetiyo
Intelektualita Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan Sains
Publisher : Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intelektualita.v13i2.25518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami peran perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Ponorogo dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi kasus, penelitian ini mengungkapkan bahwa remitansi dari perempuan PMI menjadi sumber pendapatan utama keluarga, namun juga menimbulkan tantangan sosial dan emosional seperti beban ganda, stigma sosial, dan pemisahan keluarga. Hasil penelitian ini mengisi kekosongan dalam literatur mengenai pengalaman perempuan PMI di tingkat lokal. Penelitian ini menyarankan perlunya kebijakan yang lebih komprehensif untuk mendukung perempuan PMI, termasuk program pelatihan keterampilan, akses terhadap layanan keuangan, dan perlindungan sosial.
SUBYEKTIF DAN SELF CONTROL TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF NASABAH MUSLIM PENGGUNA KARTU KREDIT SYARIAH Devi Andriani; Khusniati Rofiah
Bridging Journal of Islamic Digital Economics and Management Vol. 1 No. 3 (2024): April-Juli
Publisher : Al-Shobar Publisher, Yayasan Islam Al-Shobar Rawaurip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak subyektif dan self control terhadap perilaku konsumtif nasabah pengguna kartu kredit syariah. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif komparatif. Data dikumpulkan dari referensi literatur ilmiah, buku dan laporan dari lembaga resmi melalui Systematic Literature Review. Hasil penenlitian menunjukan bahwa subyektif dan self control dapat mempengaruhi pengunaan kartu kredit syariah. Syariah card di Indonesia mengacu pada Fatwa DSN No.54 menggunakan akad kafalah, qard dan ijarah. Pengguna kartu kredit syariah saat ini masih sangat sedikit karena masih ada keraguan dalam penggunaan akad sehingga perlu alternatif lain dalam penggunaan akad pada kartu kredit syariah seperti akad musyarakah dan murabahah.
PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN LAHAN GUNA MEMPERSINGKAT WAKTU PERSIAPAN TANAM PADI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADA KELOMPOK TANI NIBUNG MANDIRI 2 DI DUSUN JERUJU KANAN, DESA TELUK NIBUNG, KEC. BATU AMPAR, KAB. KUBU RAYA Alban Naufal; Hj Nurhaidah; H Widodo PS; Dovian Iswanda; Tri Pratomo; Rina Dwi Yani; Edi Karyadi; Hadimi, Hadimi; Rusadi, Rusadi; Devi Andriani; Faino, Faino
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 11: April 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kubu Raya yang dituangkan dalam Statistik Pertanian Tanaman Pangan Tahun 2015, area ladang sawah memiliki luas total 52.679 Ha di tahun 2015 yang tersebar di sembilan kecamatan. Salah satunya terdapat di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar Luas lahan 25 ha dengan kapasitas produksi 40-50 ton/ tahun dalam satu kali produksi. Selama ini kegiatan Kelompok Tani Nibung Mandiri 2 masih terlalu konvensional, sehingga produksi padi yang dihasilkan pun masih tergolong sedikit. Itu dikernakan masih belum terjangkaunya peralatan pendukung untuk pengolahan dan proses pasca panen di Kelompok Tani Nibung Mandiri 2. Dengan adanya alat bantu untuk proses awal penanaman sampai dengan pasca panen tentunya memberikan harapan bagi Kelompok Tani Nibung Mandiri 2 untuk dapat mempersingkat waktu penanaman padi sehingga dapat meningkatkan produktifitas pada Kelompok Tani Nibung Mandiri 2. Penerapan Ipteks pada “Kelompok Tani Nibung Mandiri 2” ini adalah dengan memberikan bantuan berupa alat traktor dan mesin tebas untuk dapat mempersingkat waktu penanaman padi sehingga dapat meningkatkan produktifitas pada Kelompok Tani Nibung Mandiri 2.