Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pembentukan Kata pada Platform Telegram : Studi Kasus Lowongan Kerja di Daerah Surabaya Rima Khoirunisa; Tarisha Nailya Dermawan; Dinda Rizky Aulia; Catur Khaila Fillaili; Taswirul Afkar
Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2025): Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nakula.v3i1.1504

Abstract

This study aims to analyze word formation errors found on the Telegram platform, especially in job vacancy announcements in Surabaya. This study focuses on identifying and describing the types of language errors that often appear, such as inappropriate use of capital letters, incorrect writing of loan words, and incorrect use of punctuation. This study uses a qualitative descriptive method with a content analysis approach. Data were collected through screenshots of conversations and job vacancy announcements uploaded in Telegram groups related to job vacancies in Surabaya. The analysis process was carried out through in-depth observation of the data, by identifying error patterns that often appear in job vacancy announcement texts in Telegram groups. The results of the study show that errors in the use of capital letters are the most dominant type of error. Examples include inappropriate placement of capital letters, such as in words that should begin with a lowercase letter or excessive use of capital letters. These errors often reflect a lack of understanding of formal and professional writing rules. In addition, various errors were found in the writing of loan words that do not follow Indonesian language rules. For example, words that come from foreign languages ​​are often written with incorrect spelling or are not adjusted to standard rules. This can reduce the accuracy of the message to be conveyed, especially in formal contexts such as job vacancies. Punctuation errors are also a significant finding in this study. Omission of important punctuation, such as commas and periods, or improper use of punctuation often causes ambiguity in message delivery. As a result, the information conveyed is less clear and can cause misunderstandings for the recipient.
ANALISIS PEMBENTUKAN KATA PADA PLATFORM TELEGRAM : STUDI KASUS LOWONGAN KERJA DI DAERAH SURABAYA Rima Khoirunisa; Tarisha Nailya Dermawan; Dinda Rizky Aulia; Catur Khaila Fillaili; Taswirul Afkar
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/h9jpw966

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan pembentukan kata yang ditemukan pada platform Telegram, khususnya dalam pengumuman lowongan kerja di Surabaya. Penelitian ini berfokus pada identifikasi dan deskripsi jenis-jenis kesalahan bahasa yang sering muncul, seperti penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai, penulisan kata serapan yang keliru, serta penggunaan tanda baca yang salah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Data dikumpulkan melalui tangkapan layar percakapan dan pengumuman lowongan kerja yang diunggah dalam grup Telegram yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan di Surabaya. Proses analisis dilakukan melalui observasi mendalam terhadap data, dengan mengidentifikasi pola-pola kesalahan yang sering muncul dalam teks pengumuman lowongan kerja di grup Telegram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan huruf kapital merupakan jenis kesalahan paling dominan. Contohnya meliputi penempatan huruf kapital yang tidak sesuai, seperti pada kata-kata yang seharusnya diawali huruf kecil atau penggunaan huruf besar secara berlebihan. Kesalahan ini sering mencerminkan kurangnya pemahaman tentang kaidah penulisan yang formal dan profesional. Selain itu, ditemukan berbagai kesalahan dalam penulisan kata serapan yang tidak mengikuti kaidah Bahasa Indonesia. Misalnya, kata-kata yang berasal dari bahasa asing sering ditulis dengan ejaan yang tidak sesuai atau tidak disesuaikan dengan aturan baku. Hal ini dapat menurunkan keakuratan pesan yang ingin disampaikan, terutama dalam konteks formal seperti lowongan kerja. Kesalahan tanda baca juga menjadi temuan signifikan dalam penelitian ini. Penghilangan tanda baca yang penting, seperti koma dan titik, atau penggunaan tanda baca yang tidak tepat sering kali menyebabkan ambiguitas dalam penyampaian pesan. Akibatnya, informasi yang disampaikan kurang jelas dan dapat menimbulkan salah paham bagi penerima.
Averrhoa bilimbi L. Fruit Extract as a Potential Alternative Root Canal Irrigant: An In Vitro Evaluation against Staphylococcus aureus Daryono; Member Reni Purba; Dinda Rizky Aulia
Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews Vol. 5 No. 2 (2025): Open Access Indonesian Journal of Medical Reviews
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/oaijmr.v5i2.704

Abstract

Staphylococcus aureus is a prevalent bacterium in root canal infections, contributing to treatment failure due to its persistence within dentinal tubules. Conventional root canal irrigants like sodium hypochlorite (NaOCl), while effective, can have cytotoxic effects on host tissues. Averrhoa bilimbi L. fruit, traditionally used for medicinal purposes, has shown promising antibacterial activity. This study aimed to evaluate the in vitro antibacterial effectiveness of A. bilimbi fruit extract against S. aureus and compare it with NaOCl. A. bilimbi fruits were extracted using ethanol. The antibacterial activity of the extract at varying concentrations (70%, 60%, and 50%) was assessed against S. aureus using the disc diffusion method. NaOCl (2.5%) served as the positive control, and dimethyl sulfoxide (DMSO) as the negative control. The diameter of inhibition zones was measured and statistically analyzed using Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests. A. bilimbi fruit extract demonstrated significant antibacterial activity against S. aureus at all tested concentrations. The diameter of inhibition zones increased with higher extract concentrations (70% > 60% > 50%). While NaOCl exhibited the largest inhibition zone, A. bilimbi extract showed comparable efficacy to NaOCl, and significantly greater efficacy than DMSO. A. bilimbi fruit extract exhibits promising antibacterial activity against S. aureus in vitro. Its efficacy, comparable to NaOCl at higher concentrations, suggests its potential as an alternative root canal irrigant. Further studies are warranted to explore its clinical application in endodontic treatment.