Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi Pemerintah Desa Ketapang dalam pembangunan Kawasan Ekowisata Mangrove Ketapang Urban Aquaculture. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tahapan strategi komunikasi berdasarkan teori Cangara (2014) yang meliputi penelitian, perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan pelaporan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan aparat desa dan masyarakat, observasi langsung di lapangan, serta studi dokumentasi terkait program pembangunan ekowisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Pemerintah Desa Ketapang dimulai dengan penelitian untuk memahami persoalan abrasi dan degradasi lingkungan pesisir. Perencanaan komunikasi dilakukan dengan menentukan sasaran, pesan, media, dan aktor yang tepat. Pelaksanaan melibatkan Focus Group Discussion (FGD) dengan masyarakat dan koordinasi aktif dengan stakeholder, seperti Bappeda Kabupaten Tangerang. Pengukuran dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi dan mengatasi hambatan, termasuk konflik atau perbedaan pendapat. Tahap pelaporan mencakup penyusunan dokumen tertulis kepada pihak terkait untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan di masa mendatang. Strategi komunikasi yang partisipatif dan terstruktur ini berhasil membangun dukungan masyarakat dan stakeholder dalam pengembangan kawasan ekowisata mangrove. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas komunikasi, penggunaan media digital, evaluasi berkelanjutan, dan penguatan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberlanjutan program.