Permintaan energi yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk serta terbatasnya cadangan bahan bakar fosil mendorong perlunya pengembangan sumber energi terbarukan. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah biogas, yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik seperti kotoran sapi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, yang memiliki potensi peternakan cukup tinggi namun belum mengoptimalkan pemanfaatan limbah peternakan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan kotoran sapi sebagai energi alternatif melalui teknologi biogas sederhana berbasis fixed dome digester. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi lapangan, wawancara dengan peternak lokal, serta praktik langsung pembuatan dan pengujian alat biogas skala kecil. Sosialisasi dilakukan secara interaktif dengan pendekatan experiential learning, memperlihatkan proses fermentasi anaerob dan hasil pembakaran gas metana dari instalasi sederhana. Hasil menunjukkan bahwa teknologi ini mampu menghasilkan gas yang dapat digunakan untuk memasak serta menghasilkan residu yang bermanfaat sebagai pupuk organik. Respon masyarakat sangat positif dan menunjukkan potensi untuk replikasi teknologi secara lebih luas. Kendala yang ndihadapi meliputi keterbatasan biaya pembangunan dan kebutuhan pelatihan lanjutan. Secara keseluruhan, kegiatan ini menunjukkan bahwa biogas merupakan solusi energi terbarukan yang layak diterapkan dalam skala rumah tangga untuk mendukung ketahanan energi desa dan pengelolaan limbah yang ramah lingkungan