Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Melalui Kegiatan Konseling Keluarga Jaja Suteja; Muzaki Muzaki
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i1.6991

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan (field research) dengan jenis deskriptif. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi, teknik pengambilan datanya denggan purposive sampling. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Cirebon semakin hari, semakin meningkat. Bahkan Dalam kebanyakan kasus, pelaku yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh pasangannya. Akan tetapi, tidak sedikit pasangan yang posisinya sebagai korban KDRT tetapi masih tidak mau melaporkan kasusnya kepada pihak yang berwajib dengan alasan masih mencintai pasangannya.  Salah satu upaya untuk mencegah KDRT dapat dilakukan dengan kegiatan konseling keluarga. Konseling keluarga bertujuan untuk membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika  keluarga adalah kait-mengait diantara anggota keluarga yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa salah satu upaya dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan kegiatan konseling keluarga. Oleh karena itu, dibutuhkan sekali tenaga konselor yang profesional dan handal baik secara akademik maupun praktisi dalam memecahkan permasalahan KDRT.This research uses a qualitative field method (field research) with a descriptive type. Data collection techniques using participant observation, interviews, and documentation, data collection techniques with purposive sampling. The results of this study resulted in several findings namely that cases of domestic violence in Cirebon District are increasing day by day. In fact, in most cases, the perpetrators who cause domestic violence are committed by their partners. However, not a few couples whose position as victims of domestic violence but still do not want to report their cases to the authorities on the grounds they still love their partners. One effort to prevent domestic violence can be done with family counseling activities. Family counseling aims to help family members learn to appreciate emotionally that family dynamics are a link between other family members. The conclusion of this study resulted in the finding that one of the efforts in preventing domestic violence can be done with family counseling activities. Therefore, professional and reliable counselors are needed both academically and practitioners in solving domestic violence problems KDRT.
REVITALISASI PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK Jaja Suteja; Muhsin Riyadi
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i1.5154

Abstract

Abstract: This research was conducted with a qualitative approach to the type of case studies, where data collected in the form of opinions, responses, information, concepts and information in the form of a description in expressing problems, symptoms, and phenomena in elementary schools in a careful, factual, and reasonable manner. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation with deliberately selected informants namely elementary school class teachers, parents of students and students of SDIT. The results of this study produce that the role of parents and teachers in sex education in children includes aspects: first, teaching, namely an explanation of the male and female reproductive organs, pregnancy, ihtilam (wet dreams), menstruation and vaginal discharge. Second, Awareness that is instilling shame in children, educating children to always maintain eye contact, educating children so as not to advertise and khalwat, separating children's beds, introducing visiting times instills soul masculinity in boys and femininity in girls, choose television shows that are good for children, and also advise children to listen to music or songs that do not trigger orgasm. Third, information that explains about STIs (Sexually Transmitted Infections and HIV-Aids, as well as socialization about the types of contraceptives.Keywords: Revitalization, Role of Parents, Child Sex Education Abstrak: Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif dengan jenis studi  kasus, dimana data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah, gejala, maupun fenomena di sekolah dasar secara cermat, faktual, dan sewajarnya. Teknik pengumpulan datanya yakni dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan informan yang dipilih secara sengaja yakni guru kelas sekolah dasar, orang tua siswa dan siswa SDIT. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa peran orang tua dan guru dalam pendidikan seks pada anak meliputi aspek: pertama, pengajaran yakni penjelasan tentang organ reproduksi laki-laki dan perempuan, kehamilan, ihtilam (mimpi basah), haid dan keputihan. Kedua, Penyadaran yakni menanamkan rasa malu pada anak, mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata, mendidik anak agar tidak melakukan ikhtilat dan khalwat, memisahkan tempat tidur anak, mengenalkan waktu berkunjung menanamkan jiwa maskulinitas pada anak laki-laki dan jiwa feminitas pada anak perempuan, memilihkan tayangan televisi yang baik buat anak, dan juga menyarankan kepada anak untuk mendengarkan jenis musik atau lagu yang tidak memicu rangsangan syahwat. Ketiga, penerangan yakni menjelaskan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual dan HIV-Aids, serta sosialisasi mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi.Kata Kunci: Revitalisasi, Peran Orang Tua, Pendidikan Seks Anak
Layanan Konseling Individu dalam Menangani Korban Kekerasan Seksual Remaja di LSM WCC Mawar Balqis Cirebon Intan Sholihat; Jaja Suteja
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 5, No 2 (2022): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v5i2.12783

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu tingginya kasus kekerasan seksual remaja perempuan yang ditangani oleh LSM WCC Mawar Balqis Cirebon. Dengan adanya layanan konseling individu di LSM tersebut dapat membantu menangani kasus kekerasan seksual remaja. Konseling individu dalam prosesnya dapat membantu memudahkan proses assessment korban dan menindaklanjuti kasus yang dialami korban kekerasan seksual remaja perempuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layanan konseling individu terhadap korban kekerasan seksual remaja perempuan di LSM WCC Mawar Balqis Cirebon, kemudian untuk memahami langkah-langkah konseling individu dalam menangani kasus kekerasan seksual remaja perempuan, dan untuk mengetahui faktor penyebab kekerasan seksual terhadap remaja perempuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kemudian analisis data yang digunakan menggunakan model analisis data Spradley. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa tahapan konseling individu di LSM WCC Mawar Balqis yaitu bersifat kasuistik, pendamping melihat bagaimana jenis kasus korban, dan keadaan psikologis korban. Layanan konseling individu yang terdapat di LSM WCC Mawar Balqis sangat membantu dalam penggalian informasi mengenai kasus kekerasan seksual remaja perempuan. Selain dalam penggalian informasi mengenai data kasus, konseling individu juga memudahkan dalam proses assessment korban. Faktor penyebab kekerasan seksual remaja perempuan, karena minimnya akses informasi menngenai kesehatan reproduksi, dan adanya ketimpangan relasi keluarga.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN TERHADAP KLIEN PEMBEBASAN BERSYARAT DALAM MEWUJUDKAN REINTEGRITAS SOSIAL Jaja Suteja Choirudin
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v1i1.8

Abstract

One of the activities in the series of law enforcement system activities is carried out by the Balai Pemrakrakatan (BAPAS) which is part of the prison system of criminal prison system or sub-system of justice. However, the existence and role of the Penitentiary (BAPAS) is often ignored or even unknown to other sub-systems in the legal system in Indonesia. In this study the approach used by researchers is a qualitative / naturalistic approach with the source of the data taken from information and interviews with the head of BAPAS, community supervisors and parole clients in the Cirebon Class I Correctional Center. While the data collection techniques are through observation, in-depth interviews and documentation studies. From the results of interviews with the head of the Cirebon Class I BAPAS, community supervisors and parole clients, produced a research result that the guidance and counseling carried out by the Cirebon Class I BAPAS could be said to be quite good or could run effectively. Although still finding various obstacles, among others; the reach of the working area is too broad, the availability of the quantity of Community Guidance HR is still lacking, the lack of budget, the lack of technical training that is carried out, the lack of infrastructure facilities that support the implementation of guidance and still not optimal support from the community. The conclusion of this study shows that the level of effectiveness of the implementation of guidance on parole clients in realizing social reintegration has been running effectively, both by the way clients come directly to BAPAS and community supervisors who directly meet each client's home (home visit).
PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI KONSELING KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI KABUPATEN CIREBON Jaja Suteja; Muzaki Muzaki
Al-Isyraq: Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, dan Konseling Islam Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : PABKI (Perkumpulan Ahli Bimbingan dan Konseling Islam) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59027/alisyraq.v2i1.26

Abstract

Pada penelitian ini metode yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif lapangan (field research) dengan jenis deskriptif agar lebih dapat menggali informasi secara lebih luas dan detail dalam penjelasannya, dimana data yang dikumpulkan berupa pendapat, tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian dalam mengungkapkan masalah, gejala, maupun fenomena di masyarakat secara cermat, faktual, dan sewajarnya. Teknik pengumpulan datanya yakni dengan menggunakan observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi dengan informan yang dipilih secara sengaja berdasarkan kriteria dan pertimbangan (purposive sampling) yakni warga masyarakat di Desa Kepuh Kecamatan Palimanan, Desa Kedungdawa Kecamatan Kedawung dan Desa Bojong Gebang Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa temuan yakni bahwa kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Cirebon semakin hari, semakin meningkat. Bahkan dalam kebanyakan kasus, pelaku yang menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga dilakukan oleh pasangannya. Hanya saja, tidak sedikit pasangan yang sebenarnya menjadi korban KDRT akan tetapi masih enggan untuk melaporkannya kepada pihak yang berwajib dengan alasan masih mencintai pasangannya. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam keluarga tersebut, salah satunya dilakukan melalui konseling keluarga.Konseling keluarga bertujuanuntuk membantu anggota keluarga belajar menghargai secara emosional bahwa dinamika  keluarga adalah kait-mengait diantara anggota keluarga yang lainnya. Konseling keluarga Juga bertujuan untuk membantu anggota keluarga agar menyadari tentang  fakta, jika satu anggota  keluarga bermasalah, maka akan mempengaruhi kepada persepsi, ekspektasi dan  interaksi anggota-anggota lain.Kesimpulan dari penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pelaksanaan konseling keluarga yang dilakukan oleh seorang konselor terhadap klien memiliki peranan yang sangat penting dalam pencegahan sekaligus tindakan kuratif dalam penyelesaian KDRT di masyarakat. Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Konseling Keluarga, Pencegahan, KDRT
Konseling Spiritual Berbasis Terapi Ruqyah dalam Mengatasi Gangguan Kesehatam Mental Suteja, Jaja; Safitri, Tiara Hoeroliyah; Nurrahman, Aliza Razwaty; Umamah, Fauziyah Nur
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 6, No 2 (2023): Desember
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v6i2.16656

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus orang dewasa dan remaja yang saat ini mengalami gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh tekanan, stress, defresi dan berbagai masalah psikologis lainnya. Salah satu bentuk pengobatan secara Islami dalam mengatasi gangguan mental adalah dengan terapi ruqyah. Pengobatan terapi ruqyah merupakan pengobatan tradisional sejak zaman Rasulullah. Terapi ruqyah juga dapat mengobati dan menyembuhkan penyakit mental, spiritual, moral maupun fisik yang dilakukan dengan menggunakan bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, setiap klien yang melakukan terapi ruqyah berdampak positif dalam membantu mengatasi gangguan Kesehatan mental yang dirasakan oleh pasien/klien baik dewasa maupun remaja. Salah satu bentuk terapi yang dapat dilakukan terapis dalam mengobati gangguan mental yakni dengan mengintegrasikan layanan konseling spiritual dengan terapi ruqyah. Konseling spiritual berbasis terapi ruqyah sangat baik digunakan sebagai terapi dalam pengobatan gangguan kesehatan mental dengan tahapan-tahap yang dilakukan secara pendekatan konseling yang meliputi tahapan awal (pendahuluan), tahapan inti (konseling) dan tahapan akhir (evaluasi).
Reorientasi Pendidikan Seks Berbasis Keislaman dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Cirebon Suteja, Jaja; Muzaki, Muzaki
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 7, No 1 (2024): Juni
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v7i1.18350

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya problematika kasus kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini, khususnya yang terjadi pada anak-anak di tingkat sekolah dasar. Meningkatnya kasus kekerasan seksual anak merupakan bukti nyata bahwa di sekolah belum menjadi tempat yang nyaman dan ramah bagi anak. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sekolah yang ramah dan nyaman pada anak dibutuhkan pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman. Maka dari itu orientasi atau cara pandang sekolah, orang tua dan siswa terhadap pendidikan seks harus benar-benar difahami dengan baik. Implementasi pendidikan seks berbasis keislaman di tingkat sekolah dasar terintegrasi di dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah dasar dan mata pelajaran fikih di Madrasah Ibtidaiyah. Pemberian materi pendidikan seks berbasis nilai-nilai keislaman yang terintegrasi di dalam pelajaran agama sangat penting diberikan pada siswa di tingkat sekolah dasar dalam upaya pembentukan kepribadian anak, mengurangi penyimpangan seksual dan mencegah terjadinya kekerasan seksual. Sehingga sekolah tersebut benar-benar menjadi sekolah yang ramah terhadap anak.
Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Suteja, Jaja; Muzaki, Muzaki; Setiawan, Bambang; Budiantoro, Riyan
Prophetic : Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal Vol 7, No 2 (2024): Desember
Publisher : UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/prophetic.v7i2.19434

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di sepanjang tahun 2020 sebanyak 299.111 kasus. Pada tahun ini pula kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan berbasis agama masih terus terjadi. Tujuan dalam penelitian ini untuk memperoleh gambaran respon mahasiswa tentang maraknya kekerasan seksual di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), serta mengidentifikasi peran dan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAI Bunga Bangsa Cirebon dan STAI Brebes. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu mixed method dengan metode convergent mixed method, yang mana pengumpulan data dalam penelitian ini baik data kualitatif maupun data kuantitatif dilakukan pada waktu yang hampir bersamaan, untuk kemudian data digabungkan dan diinterpretasi sebagai hasil penelitian yang komprehensif. Sumber data dalam penelitian ini sebanyak 110 orang mahasiswa, dan 6 orang responden dari unsur dosen dan pimpinan lembaga dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, IAI Bunga Bangsa Cirebon dan STAI Brebes. Analisis data dalam convergent mixed method atau one-phases design melalui 1) collection and analysis quantitative data; 2) collection and analysis qualitative data; 3) merge results; dan 4) interpret result to compare. Hasil penelitian ini memberikan gambaran terkait urgensi peran PTKI dan pelaksanaan langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual melalui pembentukan lembaga PSGA (Pusat Studi Gender dan Anak) sebagai leading sector yang bersentuhan langsung terhadap penanganan kekerasan seksual di kampus. Selain itu, respon positif mahasiswa sebagai upaya kolaboratif antara lembaga dan mahasiswa untuk memberikan dorongan dan keberanian khususnya bagi korban untuk speak up, sehingga kasus kekerasan seksual di PTKI dapat diminimalisir dan pelaku mendapatkan sanksi yang sesuai baik sanksi etis maupun sanksi hukum.
PERAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL SPIRITUAL SANTRI REMAJA DI PONDOK PESANTREN KOTA CIREBON (Studi Multisitus di Pondok Pesantren Jagasatru, Al-Istiqomah, Ulumuddin, dan Madinatunnajah Kota Cirebon ) Suteja, Jaja
ORASI: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.492 KB) | DOI: 10.24235/orasi.v6i1.1406

Abstract

Maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja, sebagian besar kerena disebabkan oleh beberapa faktor, dan faktor yang berperan sekali dalam hal ini adalah dari faktor lingkungan keluarga yang kurang memberikan perhatian kepada anak-anaknya, sehingga banyak anak yang kehilangan arah dalam bergaul dan tidak mampu memilih teman yang baik dan mana teman yang tidak baik. Dari sederet masalah remaja tersebut, tentunya membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak baik itu dukungan keluarga, pemerintah, aparat penegak hukum, maupun para kyai-kyai yang berada di lingkungan pesantren agar dapat memberikan pembinaan mental spiritual kepada para remaja tersebut.Kata Kunci : Kyai, Pembinaan Mental, Spiritual