Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas mencakup lima simpul transit: Stasiun KRL Sudirman, BNI City, MRT Dukuh Atas, LRT Dukuh Atas, dan BRT TransJakarta Bundaran HI. Penelitian ini bertujuan menganalisis konektivitas pejalan kaki melalui pengukuran rata-rata waktu dan jarak tempuh dari tiap simpul transit kesepuluh fungsi lahan dalam radius 800 meter dari simpul transit, serta mengevaluasi tingkat keberagaman tata guna lahan menggunakan entropi. Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat keterkaitan antara konektivitas simpul transit dengan keberagaman tata guna lahanĀ pada kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta. Data penelitian ini dikumpulkan dari Google Maps. Hasil menunjukkan waktu dan rata-rata jarak jalan kaki ke simpul transit (konektivitas) terpendek terdapat di sekitar simpul transit KRL Sudirman (6,58 menit; 490,75 m), dan keberagaman tata guna lahan (entropi) tertinggi ada di kawasan simpul transit BRT TransJakarta Bundaran HI (SE = 0,957}. Berdasarkan model Node-Place Bertolini, simpul BRT TransJakarta Bundaran HI dikategorikan sebagai Stressed area, LRT Dukuh Atas sebagai Dependence node, BNI City sebagai Unbalanced Place, serta KRL Sudirman dan MRT Dukuh Atas sebagai Unbalanced Nodes.