Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Spasial Kerusuhan Mei 1998 Purnomo, Agus Budi
Jurnal Sejarah Vol 10 (2001): MEMAHAMI KONTROVERSI SEJARAH ORDE BARU
Publisher : Masyarakat Sejarawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.704 KB)

Abstract

Analisis Presentase Window to Wall Ratio (WWR) Kantor Bank di Jakarta Thifal Indri Maulidina; Agus Budi Purnomo; Nuzuliar Rahmah
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2020.v10i1.005

Abstract

Penelitian ini membahas tentang presentase rasio jendela ke dinidng, Window – to Wall Ratio yang disingkat WWR. Studi kasus pada penelitian ini merupakan 12 bangunan dengan fungsi kantor bank di wilayah Jakarta. Metode yang digunakan ialah melalui gambar/foto tampak depan yang diambil frontal pada setiap bangunan. Kemudian WWR dihitung dengan garis bantu berupa grid. Hasil dari rata-rata tersebut akan dibandingkan dengan penelitian sebelumya. Nilai rata-rata yang didapat dalam kisaran (21%<WWR>65%), dimana pada buku panduan selubung bangunan nilai rata-rata WWR berkisar (20%<WWR>69%).Dan dari nilai tersebut dapat mengehmat energi pada bangunan hingga 13.2%. Kemudian nilai ini bisa menjadi strategi desain secara pasif guna meminimalkan jumlah penggunaan energi yang mengacu pada kriteria bangunan hijau. Pada penelitian ini diharapkan bisa menjadi tolak ukur saat menentukan besaran rasio jendela ke dinidng khusunya pada kantor bank. This research discusses the window to wall percentage ratio, Window - to Wall Ratio, abbreviated as WWR. The case study in this research consists of 12 buildings with bank office functions in the Jakarta area. The method used is through frontal images / photos taken at each building. Then the WWR is calculated with a grid guide. The results of this average will be compared with previous studies. The average value obtained is in the range (21% <WWR> 65%), where in the building envelope manual the average WWR value ranges (20% <WWR> 69%). And from this value it can save energy in buildings up to 13.2%. Then this value can be a passive design strategy to minimize the amount of energy use that refers to the green building criteria. In this study, it is hoped that it can become a benchmark when determining the amount of the window to window ratio, especially in bank offices.
PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA (KASUS DESAIN: TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA) Hendro Hasari; Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.879 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2983

Abstract

Pembangunan museum di Indonesia mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini berkaitan dengan peningkatan program Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum. Oleh karena itu Pemerintah Daerah memprioritaskan perkembangan permuseuman di Indonesia baik secara kualitas dan kuantitas.Kerajinan batik merupakan kerajinan khas Indonesia sebagai warisan budaya lokal yang perlu dilestarikan. Bangunan museum batik yang di rencanakan dengan baik dan berdasarkan kriteria yang benar akan menghasilkan desain museum batik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.Tulisan ini merupakan upaya untuk membuat rumusan kriteria yang berguna untuk mengarahkan mahasiswa S1 ketika merancang museum batik. Data dan informasi sebagai bahan untuk menyusun rumusan kriteria yang berasal dari studi tipologi, studi eksisting dan studi preseden yang disintesakan kedalam sebuah model.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KENYAMANAN PASAR ANYAR DI KOTA TANGERANG Putri Wulan Eka Christi; Muhammad Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.925 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2989

Abstract

Pasar Anyar merupakan pasar tradisional terbesar yang berada di kota Tangerang. Pasar anyar memiliki luas 24.680 m2 dan berjumlah 3 lantai yang difungsikan sebagai kios dagang serta kantor pengelola pasar. Penurunan jumlah pengguna pasar baik dari segi pedagang maupun pengunjung cukup signifikan berdasarkan dari data PD Pasar kota Tangerang, sarana dagang aktif berjumlah 671 dari 1.596 pada lantai 1. sedangkan pada lantai 2 sarana dagang aktif berjumlah 117 dari 561. sehingga Penelitian ini perlu dilakukan untuk mecari faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pengguna pasar. Batas penelitian berupa kenyamanan fisik dan lingkungan dari segi arsitektural. Sehingga faktor yang dicakup pada penelitian ini berupa faktor pencahayaan, penghawaan, kelembaban, aroma, kebersihan, keindahan, kemudahan dan kerapihan. Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan dari beberapa faktor tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor aroma memiliki nilai terendah, diikuti oleh faktor penghawaan, keindahan, kebersihan, kerapihan, pencahayaan, kemudahan dan kelembaban. Penghawaan merupakan faktor dasar dari kenyamanan bangunan. Pengahwaan yang baik akan menghilangkan aroma yang tidak sedap. Aroma yang sedap dan penghawaaan yang sejuk dapat membuat pengguna pasar merasa nyaman, serta memiliki mood yang bagus untuk berbelanja dengan durasi yang cukup panjang.
PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA (KASUS DESAIN: TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA) Hendro Hasari; Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2983

Abstract

Pembangunan museum di Indonesia mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini berkaitan dengan peningkatan program Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum. Oleh karena itu Pemerintah Daerah memprioritaskan perkembangan permuseuman di Indonesia baik secara kualitas dan kuantitas.Kerajinan batik merupakan kerajinan khas Indonesia sebagai warisan budaya lokal yang perlu dilestarikan. Bangunan museum batik yang di rencanakan dengan baik dan berdasarkan kriteria yang benar akan menghasilkan desain museum batik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.Tulisan ini merupakan upaya untuk membuat rumusan kriteria yang berguna untuk mengarahkan mahasiswa S1 ketika merancang museum batik. Data dan informasi sebagai bahan untuk menyusun rumusan kriteria yang berasal dari studi tipologi, studi eksisting dan studi preseden yang disintesakan kedalam sebuah model.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KENYAMANAN PASAR ANYAR DI KOTA TANGERANG Putri Wulan Eka Christi; Muhammad Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2989

Abstract

Pasar Anyar merupakan pasar tradisional terbesar yang berada di kota Tangerang. Pasar anyar memiliki luas 24.680 m2 dan berjumlah 3 lantai yang difungsikan sebagai kios dagang serta kantor pengelola pasar. Penurunan jumlah pengguna pasar baik dari segi pedagang maupun pengunjung cukup signifikan berdasarkan dari data PD Pasar kota Tangerang, sarana dagang aktif berjumlah 671 dari 1.596 pada lantai 1. sedangkan pada lantai 2 sarana dagang aktif berjumlah 117 dari 561. sehingga Penelitian ini perlu dilakukan untuk mecari faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pengguna pasar. Batas penelitian berupa kenyamanan fisik dan lingkungan dari segi arsitektural. Sehingga faktor yang dicakup pada penelitian ini berupa faktor pencahayaan, penghawaan, kelembaban, aroma, kebersihan, keindahan, kemudahan dan kerapihan. Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan dari beberapa faktor tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor aroma memiliki nilai terendah, diikuti oleh faktor penghawaan, keindahan, kebersihan, kerapihan, pencahayaan, kemudahan dan kelembaban. Penghawaan merupakan faktor dasar dari kenyamanan bangunan. Pengahwaan yang baik akan menghilangkan aroma yang tidak sedap. Aroma yang sedap dan penghawaaan yang sejuk dapat membuat pengguna pasar merasa nyaman, serta memiliki mood yang bagus untuk berbelanja dengan durasi yang cukup panjang.
PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA (KASUS DESAIN: TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA) Hendro Hasari; Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.879 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2983

Abstract

Pembangunan museum di Indonesia mengalami kemajuan cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini berkaitan dengan peningkatan program Revitalisasi Museum dan Gerakan Nasional Cinta Museum. Oleh karena itu Pemerintah Daerah memprioritaskan perkembangan permuseuman di Indonesia baik secara kualitas dan kuantitas.Kerajinan batik merupakan kerajinan khas Indonesia sebagai warisan budaya lokal yang perlu dilestarikan. Bangunan museum batik yang di rencanakan dengan baik dan berdasarkan kriteria yang benar akan menghasilkan desain museum batik yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.Tulisan ini merupakan upaya untuk membuat rumusan kriteria yang berguna untuk mengarahkan mahasiswa S1 ketika merancang museum batik. Data dan informasi sebagai bahan untuk menyusun rumusan kriteria yang berasal dari studi tipologi, studi eksisting dan studi preseden yang disintesakan kedalam sebuah model.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KENYAMANAN PASAR ANYAR DI KOTA TANGERANG Putri Wulan Eka Christi; Muhammad Ali Topan; Agus Budi Purnomo
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.925 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i2.2989

Abstract

Pasar Anyar merupakan pasar tradisional terbesar yang berada di kota Tangerang. Pasar anyar memiliki luas 24.680 m2 dan berjumlah 3 lantai yang difungsikan sebagai kios dagang serta kantor pengelola pasar. Penurunan jumlah pengguna pasar baik dari segi pedagang maupun pengunjung cukup signifikan berdasarkan dari data PD Pasar kota Tangerang, sarana dagang aktif berjumlah 671 dari 1.596 pada lantai 1. sedangkan pada lantai 2 sarana dagang aktif berjumlah 117 dari 561. sehingga Penelitian ini perlu dilakukan untuk mecari faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pengguna pasar. Batas penelitian berupa kenyamanan fisik dan lingkungan dari segi arsitektural. Sehingga faktor yang dicakup pada penelitian ini berupa faktor pencahayaan, penghawaan, kelembaban, aroma, kebersihan, keindahan, kemudahan dan kerapihan. Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan dari beberapa faktor tersebut. Hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor aroma memiliki nilai terendah, diikuti oleh faktor penghawaan, keindahan, kebersihan, kerapihan, pencahayaan, kemudahan dan kelembaban. Penghawaan merupakan faktor dasar dari kenyamanan bangunan. Pengahwaan yang baik akan menghilangkan aroma yang tidak sedap. Aroma yang sedap dan penghawaaan yang sejuk dapat membuat pengguna pasar merasa nyaman, serta memiliki mood yang bagus untuk berbelanja dengan durasi yang cukup panjang.
ANALISA VIEWSHED BERDASARKAN PETA KONTUR Julindiani Iskandar; Dwi Rosnarti; Nuzuliar Rahma; Agus Budi Purnomo
METRIK SERIAL TEKNOLOGI DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2989 Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan singkat ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah teknik analisa yang disebut viewshed. Bagian peta dari suatu kawasan yang dapat dilihat dari titik-titik pandang tertentu disebut peta viewshed. Paper ini menerangkan cara untuk menentukan visibilitas suatu titik pandangan dari suatu titik pandang tertentu. Selanjutnya juga diterangkan cara memetakan visibilitas titik-titik pandangan dari suatu titik pandang menjadi peta viewshed. Dalam tulisan ini hanya diterangkan viewshed yang didasarkan pada peta topografi atau kontur
KOEFISIEN DASAR BANGUNAN (KDB) DAN KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB) SEBAGAI DASAR GUBAHAN MASSA Agus Budi Purnomo
METRIK SERIAL HUMANIORA DAN SAINS (E) ISSN: 2774-2377 Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Bekasi: Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitek dalam membuat gubahan massa harus menghadapi suatu aturan yang membingkai proses kreatifnya. Paper ini menjelaskan tentang pembuatan gubahan massa yang berdasarkan luas lahan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Dari beberapa contoh gubahan massa yang dijelaskan pada paper ini dapat diketahui bahwa KDB dan KLB masih bisa terbentuknya variasi desain yang baik. Akhirnya dalam paper ini juga disampaikan berbagai usaha untuk tetap berkarya secara kreatif tapi tetap sesuai dengan aturan terutama yang menyangkut KDB dan KLB.