Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PBL BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPAS DI KELAS VIA SD INPRES PERUMNAS Ficiyarni; Azizah; Sarini
EDU RESEARCH Vol 5 No 4 (2024): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v5i4.389

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPAS menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas VIA SD inpres Perumnas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklsus. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Stephen Kemmis dan Robyn Mc Tagart yang terdiri dari empat prosedur yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian 22 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 10 perempuan di kelas VIA SD Inpres Perumnas. Data tes hasil belajar siswa dianalisis berdasarkan presentase ketuntasan secara klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika di dalam kelas terdapat ≥75% siswa yang telah tuntas belajarnya mencapai nilai KKM. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan Model Pembelajaran PBL berbantuan media audio visual terbukti meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPAS di kelas VIA SD Inpres Perumnas. Berdasarkan hasil penelitian, presentase ketuntasan klasikal hasil belajar (IPAS) menunjukkan perkembangan dari Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus II masing-masing sebesar 23%, 68% dan 86%. Oleh karena itu, penerapan model Problem Based Learning berbantuan media audio visual terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIA di Sekolah SD Inpres Perumnas. Model Problem Based Leraning dapat membantu dan mendukung siswa aktif bekerja sama dalam berdiskusi dan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran menggunakan Problem Based Leraning dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik, partisipatif dan menyenangkan.
Pelatihan Calistung Melalui Permainan dan Pemberdayaan Lingkungan Bagi Anak Komunitas Sikolapomore di Kota Palu Ijirana; Paloloang, Baharuddin; Nurvita; magfirah; Prasetio, Budi; Damayanti, Alfina; Pajri, Nur; Ficiyarni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5072

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi yang inklusif dan berkelanjutan bagi anak-anak dan pengelola di Komunitas Sikolapomore terkait cara belajar calistung dengan permainan dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Misalnya abjad card, kincir bilangan serta variasi sumber belajar dari lingkungan melalui ecoprint dan penanaman mangrove. Komunitas Sikolapomore adalah sekolah bermain untuk semua kalangan termasuk anak tidak sekolah (ATS) di Kota Palu. Pada awal berdirinya jumlah ATS di Sikolapomore berkisar 20 anak, Akan tetapi seiring berjalannya waktu siswa di sikolapomore berkurang jumlahnya dengan jumlah siswa yang tersisa 10 anak. Hal ini disebabkan siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurang inovatif. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya untuk membangkitkan kembali keinginan ATS untuk belajar calistung melalui pelatihan. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah demonstrasi interaktif dan pemberian contoh kontekstual dalam belajar calistung. Peserta kegiatan ini sebanyak 20 peserta. Berdasarkan penilaian observer diketahui pelaksanaan kegiatan ini pada aspek efektivitas metode mendapat skor 94, keterlibatan peserta didik mendapat skor 96, unjuk kerja peserta skor mendapat skor 92 dan potensi keberlanjutan program skor mendapat skor 92. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media seperti kartu abjad dan kincir bilangan berhasil meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung peserta dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari konsep-konsep dasar calistung. Variasi sumber belajar, seperti eco print dan penanaman mangrove, memberikan pengalaman pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.