Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DENGAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Nurvita
Mat-Edukasia Vol 3 No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Pendidikan Matematika | STKIP YM Bangko

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.686 KB)

Abstract

This study aims to determine and describe the differences in mathematical problem solving abilities using an open-ended approach with contextual teaching and learning (CTL) VIII grade students of SMP N 2 Merangin 2016/2017 Academic Year. This study uses a quantitative approach with the experimental method. The study design was a post test only control design with a population of class VIII students totaling 5 classes. The sampling technique uses simple random sampling. The selected sample is class VIII C and class VIII A. The technique of collecting data uses a test in the form of essay questions. The data analysis technique uses the t-test because the data is normally distributed and has a homogeneous variance. From the results of testing the hypothesis it can be concluded that there is a significant difference between mathematical problem solving abilities using an open-ended approach with contextual teaching and learning (CTL) VIII grade students of SMP N 2 Merangin 2016/2017 academic year. Keywords: mathematical problem solving ability, open-ended, contextual teaching and learning (CTL)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DI SD INPRES 1 LERE I Made Arya Weda; Nurvita; Rosma R Mangge
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 10 No. 04 (2024): Volume 10 No. 04 Desember 2024 In Press
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v10i04.4906

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi hasil observasi yang dilakukan pada kelas II SD Inpres 1 Lere menemukan bahwa hasil belajar peserta didik terhadap materi Contoh Sikap Mematuhi aturan di lingkungan keluarga belum maksimal. Hal ini disebabkan guru belum menemukan model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami contoh sikap mematuhi aturan di lingkungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kelas model Kemmis dan Mc. Taggart yang memiliki empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, refleksi. Berdasarkan hasil tes yang didapat dari proses pembelajaran menggunakan model PBL pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila, nilai peserta didik dari awal sebelum menerapkan model PBL menunjukkan hanya 18,75% peserta didik yang tuntas dalam tes awal tersebut. Namun setelah pembelajaran dilakukan dengan penerapan model PBL hasilnya adalah terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik menjadi 82,5% peserta didik yang berhasil tuntas dalam pembelajaran. Dari data yang diperoleh disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan pancasila di kelas II Sekolah dasar.
Pelatihan Calistung Melalui Permainan dan Pemberdayaan Lingkungan Bagi Anak Komunitas Sikolapomore di Kota Palu Ijirana; Paloloang, Baharuddin; Nurvita; magfirah; Prasetio, Budi; Damayanti, Alfina; Pajri, Nur; Ficiyarni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5072

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan solusi yang inklusif dan berkelanjutan bagi anak-anak dan pengelola di Komunitas Sikolapomore terkait cara belajar calistung dengan permainan dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Misalnya abjad card, kincir bilangan serta variasi sumber belajar dari lingkungan melalui ecoprint dan penanaman mangrove. Komunitas Sikolapomore adalah sekolah bermain untuk semua kalangan termasuk anak tidak sekolah (ATS) di Kota Palu. Pada awal berdirinya jumlah ATS di Sikolapomore berkisar 20 anak, Akan tetapi seiring berjalannya waktu siswa di sikolapomore berkurang jumlahnya dengan jumlah siswa yang tersisa 10 anak. Hal ini disebabkan siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang kurang menarik dan kurang inovatif. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya untuk membangkitkan kembali keinginan ATS untuk belajar calistung melalui pelatihan. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah demonstrasi interaktif dan pemberian contoh kontekstual dalam belajar calistung. Peserta kegiatan ini sebanyak 20 peserta. Berdasarkan penilaian observer diketahui pelaksanaan kegiatan ini pada aspek efektivitas metode mendapat skor 94, keterlibatan peserta didik mendapat skor 96, unjuk kerja peserta skor mendapat skor 92 dan potensi keberlanjutan program skor mendapat skor 92. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media seperti kartu abjad dan kincir bilangan berhasil meningkatkan kemampuan membaca dan berhitung peserta dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mempelajari konsep-konsep dasar calistung. Variasi sumber belajar, seperti eco print dan penanaman mangrove, memberikan pengalaman pembelajaran yang kontekstual dan bermakna.
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA DI KELAS 2B SD INPRES PERUMNAS Gisti Olivia; Nurvita; Samsu Alam
EDU RESEARCH Vol 6 No 1 (2025): EDU RESEARCH
Publisher : IICLS (Indonesian Institute for Corporate Learning and Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47827/jer.v6i1.385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran seni rupa menggunakan metode demonstrasi di kelas 2B SD inpres Perumnas. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklsus. Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc Tagart yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian 27 siswa yang terdiri dari 17 laki-laki dan 10 perempuan di kelas 2B SD Inpres Perumnas. Tempat dilaksanakannya penelitian ini di sekolah tempat PPL peneliti yaitu SD Inpres Perumnas dan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 01 Agustus sampai 30 Agustus tahun 2024. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar mata pelajaran seni rupa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Tes. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada kriteria ketuntasan klasikal yaitu suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika di dalam kelas terdapat ≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya mencapai nilai KKM. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode demonstrasi terbukti meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran seni rupa di kelas 2B SD Inpres Perumnas. Hasil belajar sebelum metode demonstrasi di terapkan yaitu pra siklus dengan mememberikan asesmen awal siswa yang berjumlah 27, yang tuntas hanya 11 siswa dan yang tidak tuntas 16 siswa. Dengan presentase 40,74%. Kemudian setelah dilakukannya penelitian dengan menerapkan metode demonstrasi pada siklus I terjadi peningkatan dimana dari 27 siswa yang tuntas 19 siswa sementara yang tidak tuntas 8 siswa dengan presentase ketuntasan klasikal yaitu 70,37%. Pada siklus II terjadi lagi peningkatan dibandingkan siklus I dimana dari 27 siswa, yang tuntas 24 siswa mencapai nilai KKM (70) sementara yang tidak tuntas 3 siswa, dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 88,89% yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu ≥85%.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME KUBUS SERTA BALOK DI KELAS VIIIA SMPN 3 TINOMBO SELATAN Nurvita; Muh. Hasbi; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 5 No. 4 (2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi luas permukaan dan volume kubus serta balok di kelas VIIIA SMPN 3 Tinombo Selatan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian yang dilakukan mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA SMPN 3 Tinombo Selatan.Dari subjek penelitian tersebut dipilih 3 orang informan dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, wawancara dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengikuti tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yakni: (1) penyajian kelas, (2) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, (3) membimbing siswa belajar dan bekerja, (4) tes individual, dan (5) pemberian penghargaan. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Alat Peraga, Hasil Belajar, Luas Permukaan Kubus dan Balok, Volume Kubus dan Balok. Abstract: The purpose of this rescareswas to improve student learning outcomes at the material surface area and volume of cube and rectangular prism in the grade VIIIA SMPN 3 Tinombo Selatan through the implementation STAD type of cooperative learning model assisted tools. This type of research is classroom action research (CAR). The research design refers to the design of research conducted Kemmis and Mc. Taggart is comprised by of four components: (1) planning, (2) actions, (3) observation, and (4) reflection. The subject of this research is student of class VIIIA SMPN 3 Tinombo Selatan. The research subjects chosen from 3 informants with high ability, medium and low. The data of this rescares was qualitative and quantitative data. Fechnigues of data collection were observation, tests, interviews, and field notes. This research was conducted in two cycles. The results showed that the application of learning models of cooperative STAD assisted tools can improve student learning outcomes by following the phases of the learning model Cooperative STAD, namely: (1) Presentation Classes, (2) organize the students into groups learning, (3) guiding students to learn and work, (4) the test individual, and (5) giving the award. Keywords: STAD type of Cooperative Learning Model, Tools, Learning Outcomes, Surface Area Cube and Rectangular Prism, Cube Volume and Rectangular Prism.
Pengembangan Alat Evaluasi Quizizz pada Materi Flora dan Fauna di Kelas XI IPS Fadilah, Nur; Nurvita; Putra, Exsa
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 5 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus-September 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i5.6381

Abstract

Pengembangan alat evaluasi  aplikasi quizizz pada materi flora dan fauna kelas XI Ips di SMA Negeri 3 Palu. Pada dunia pendidikan guru harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana memilih media dan alat evaluasi yang efektif. Quizizz adalah aplikasi yang menyediakan berbagai macam kuis interaktif yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan evaluasi yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan menghasilkan alat evaluasi yang valid dan efektif, dengan menggunakan model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi). Kebutuhan pengembangan dalam penelitian ini mengambil tiga tahapan yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang terdiri dari: tahap analisis, desain dan pengembangan. Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar validasi, angket respon siswa dan dokumentasi. Berdasarkan hasil validasi, hasil uji coba dan hasil angket respon siswa, bahwa alat evaluasi pembelajaran berbantu aplikasi quizizz pada materi persebaran flora dan fauna di Indonesia kelas XI IPS SMA Negeri 3 Palu termasuk dalam kategori valid dan efektif.
Penguatan Literasi Mitigasi Bencana Likuifaksi Untuk Kewaspadaan Siswa Di SMA Negeri 1 Kabupaten Sigi Hasan, Haslita Rahmawati; Nurvita; Arsy, Risma Fadhilla; Suwarni; Abdul Hamid
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bina Darma Vol. 5 No. 3 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bina Darma
Publisher : DRPM-UBD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/0106mg50

Abstract

SMA Negeri 1 Kabupaten Sigi termasuk sekolah yang memerlukan penguatan literasi mitigasi bencana likuifaksi, karena minimnya pemahaman siswa mengenai bencana likuifaksi yang dapat meningkatkan resiko keselamatan saat bencana terjadi. Tujuan dari pengabdian ini yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kabupaten Sigiadalah untuk mengedukasi siswa tentang likuifaksi dan mitigasinya melalui penguatan literasi bencana untuk kewaspadaan siswa. Kegiatan ini dilakukan pada siswa siswi berjumlah 22 orang menggunakan metode desain pra dan post test. Evaluasi kegiatan digunakan soal untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum dan sesudah edukasi yang diberikan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan uji statistik terhadap capaian nilai pra dan post test  dengan uji t untuk data berpasangan (paired test). Ada perbedaan rerata nilai pengetahuan siswa sebelum diberikan edukasi 79,50 dan sesudahnya 86,36. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa pemberian edukasi pada siswa dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang literasi bencana. Kegiatan edukasi ini berjalan lancer dan siswa antusias mengikuti kegiatan. Diharapkan pihak sekolah terus melakukan kegiatan edukasi likuifaksi dan mitigasinya secara lanjut utuk memastikan semua warga sekolah memahami mitigasi bencana dan dapat mengurangi resiko bencana.