Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tradisi Adat Perkawinan Di Kabupaten Bungo Dalam Perspektif Hukum Islam Pirman, Riko; Hariyadi, Riski; Salsabila, Nazma Tsania
Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syari'ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Mediasas: Media Ilmu Syariah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah
Publisher : Islamic Family Law Department, STAI Syekh Abdur Rauf Aceh Singkil, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58824/mediasas.v7i2.194

Abstract

Customary law In Bungo District, is based on Islamic sharia, as stated in the customary saying “adat besendi syara‘, syara’ bersendikan kitabullah”. This means that these customs are based on Islamic law and cannot be separated from the provisions of Islamic law. This research uses field research method. Primary, secondary data and data sources in this research are books and articles related to traditional marriage traditions and interviewing several traditional leaders. Data collection techniques in this research include observation, interviews, and field data collection. The results of this study indicate that the traditional marriage procedure in Bungo Regency goes through several stages, namely: batanang (introduction), sisik siang (pre-engagement), mengambang tando (engagement), mengantar serah (delivering marriage needs), nikah kawin (marriage contract), berelek berkenduri (marriage feast) mengumpul tua menutup lek (closing of the traditional marriage ceremony). All these stages of marriage customs contain values of kindness, mutual help, and the values of gotong royong, which are the implementation of the teachings of Islam. In this context, these customs are carried out by following the provisions of Islamic law and strengthening the values of religious teachings in community life. [Hukum adat di Kabupaten Bungo didasarkan pada syariat Islam, sebagaimana yang dinyatakan dalam seloko adat yang berbunyi "adat besendi syara', syara' bersendikan kitabullah". Artinya, adat-adat tersebut didasarkan pada syariat Islam dan tidak dapat dipisahkan dari ketentuan hukum Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Data primer, sekunder dan sumber data dalam penelitian ini ialah buku-buku dan artikel yang berkaitan dengan tradisi adat perkawinan serta mewawancarai beberapa tokoh adat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan pengumpulan data lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata cara adat perkawinan di Kabupaten Bungo melalui beberapa tahapan, yaitu: batanang (perkenalan), sisik siang (pra peminangan), mengambang tando (peminangan), mengantar serah (mengantar kebutuhan perkawinan), nikah kawin (akad nikah), berelek berkenduri (pesta perkawinan) mengumpul tua menutup lek (penutup acara adat perkawinan). Semua tahapan adat perkawinan ini mengandung nilai-nilai kebaikan, saling tolong-menolong, dan nilai-nilai gotong royong, yang merupakan implementasi dari ajaran agama Islam. Dalam konteks ini, adat-adat tersebut dijalankan dengan mengikuti ketentuan hukum Islam dan memperkuat nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan masyarakat].
Revitalisasi Peran Guru PAI sebagai Agen Perdamaian di Tengah Polarisasi Sosial Azka, Naily An Ngimatul; Nadhiroh, Yulsiva Anissatun; Salsabila, Nazma Tsania; Jannah, Mutia Miftachul
Raudhah - Proud To Be Professional مجلد 10 عدد 1 (2025): Raudhah Proud To Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Raudhatul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48094/raudhah.v10i1.852

Abstract

This study aims to examine and revitalize the role of Islamic Religious Education (PAI) teachers as agents of peace in responding to increasing social polarization in Indonesian society. Using the literature review method, this study analyzes various relevant literature sources, ranging from peace theory, multicultural education, to the practice of religious moderation in the context of education. The results of the study indicate that PAI teachers have a strategic position in shaping the character of inclusive and tolerant students, but this role has not been optimized systematically in the curriculum or teacher professional training. The novelty of this study lies in the concrete mapping of the role of PAI teachers in five strategic domains: curriculum, school culture, role models, interfaith communication, and collaboration with the community. The implications of this study emphasize the importance of reformulating the PAI curriculum that is oriented towards peace values ??and strengthening teacher capacity through training that is integrated with the principle of religious moderation. This study is expected to be a contribution to the development of religious education that is adaptive to contemporary socio-cultural challenges
Kajian Hukum Islam tentang Perjanjian Pra Nikah sebagai Bentuk Perlindungan Hukum terhadap Harta Perkawinan Salsabila, Nazma Tsania
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i11.50097

Abstract

Perjanjian pra nikah semakin penting dalam masyarakat modern saat ini, di mana kompleksitas hubungan hukum dan keuangan antara pasangan suami istri memerlukan pengaturan yang jelas untuk melindungi harta dan hak masing-masing. Penelitian ini mengkaji perjanjian pra nikah dalam konteks hukum Islam sebagai upaya perlindungan hukum terhadap harta perkawinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis normatif untuk mengeksplorasi ketentuan hukum yang mengatur perjanjian pra nikah dan dampaknya dalam praktik kehidupan berumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian pra nikah tidak hanya memberikan kepastian hukum bagi pasangan, tetapi juga berkontribusi pada pencegahan konflik di masa depan, sehingga dapat mendukung terciptanya hubungan perkawinan yang lebih harmonis dan adil.