Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan LKPD IPA Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Suhu dan Kalor Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 43 Ampenan Robiah, Hanifatul; Ermiana, Ida; Wira Zain Amrullah, Lalu
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.457

Abstract

LKPD merupakan perangkat pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa, minat belajar, serta kemampuan berpikir kritis. LKPD yang digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar IPA di SDN 43 Ampenan kurang menarik minat peserta didik untuk belajar, juga belum berbasis pada sebuah masalah, dan belum mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD IPA berbasis Problem-Based Learning pada materi suhu dan kalor untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE, yang mencakup 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas V SDN 43 Ampenan. Instrumen penelitian berupa lembar validasi materi, desain, respon guru dan siswa, serta tes. Hasil penelitian menunjukkan LKPD IPA berbasis PBL layak digunakan dengan nilai validasi materi 87,69% dengan kriteria sangat valid, validasi desain 83,33% kriteria valid, hasil respon guru 78% kriteria praktis dan respon siswa sebanyak 30 siswa mendapat skor 87,5% dengan kriteria sangat praktis. Untuk uji efektivitas menggunakan uji prasyarat yang menunjukkan hasil bahwa nilai thitung 74,069 > ttabel 1,671 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh signifikan penggunaan LKPD berbasis PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
NUGET 4 BINTANG SEBAGAI MAKANAN BERGIZI UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA Damayanti, Yusnita; Pracoyo, Atas; Abidin, M. Ramdanil; Apriana, Baiq Tina; Robiah, Hanifatul; Masrul, L. Muji; Atimah, Nur; Affandi, Rustomi Rifki; Asri, Salsabila Nirmala; Wulandari, Sinta; Hadi, Yodhi Indra
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2024): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v7i1.6356

Abstract

Stunting merupakan kurangnya gizi kronis balita, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan pertama. yang pada umumnya mempengaruhi pertumbuhan dan gangguan pada perkembangan otak. Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi yang dapat menyebabkan balita akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadi lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat beresiko pada penurunan tingkat produktivitas. Pada tahun 2013 prevalensi stunting di Indonesia berada di urutan kelima. Sedangkan di provinsi NTB, pada tahun 2018 prevalensi stunting berada di urutan kedua. Salah satu desa di NTB yang menghadapi masalah kesehatan stunting adalah Desa Belanting, kecamatan Sambelia, NTB. Faktor yang menyebabkan stunting, yaitu kurangnya kurangnya pengetahuan orang tua tentang makanan bergizi dan angka pernikahan dini yang cukup tinggi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting, dilakukan penyuluhan pengolahan makanan bergizi nugget 4 bintang yang bahan utamanya ikan tongkol. Ikan tongkol merupakan salah satu hasil laut atau tambak yang merupakan komoditas utama di Desa Belanting. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting, gizi seimbang, dan pengolahan makanan bergizi seimbang. Olahan nugget ini bisa menjadi salah satu kreasi makanan tambahan untuk anak-anak agar lebih menarik. Upaya ini dilakukan dengan metode parasipatif, melalui penyuluhan gizi seimbang untuk mencegah stunting dan demonstrasi pembuatan makanan. Hasil kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan calon ibu terkait stunting dan cara pencegahannya, salah satunya melalui pemberian supan gizi yang cukup atau seimbang. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan kreativitasnya dengan mengolah makanan bergizi yang menarik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian stunting di Desa Belanting.
Pengembangan LKPD IPA Berbasis Problem Based Learning Pada Materi Suhu dan Kalor Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN 43 Ampenan Robiah, Hanifatul; Ermiana, Ida; Wira Zain Amrullah, Lalu
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.457

Abstract

LKPD merupakan perangkat pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas siswa, minat belajar, serta kemampuan berpikir kritis. LKPD yang digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar IPA di SDN 43 Ampenan kurang menarik minat peserta didik untuk belajar, juga belum berbasis pada sebuah masalah, dan belum mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD IPA berbasis Problem-Based Learning pada materi suhu dan kalor untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE, yang mencakup 5 tahap yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas V SDN 43 Ampenan. Instrumen penelitian berupa lembar validasi materi, desain, respon guru dan siswa, serta tes. Hasil penelitian menunjukkan LKPD IPA berbasis PBL layak digunakan dengan nilai validasi materi 87,69% dengan kriteria sangat valid, validasi desain 83,33% kriteria valid, hasil respon guru 78% kriteria praktis dan respon siswa sebanyak 30 siswa mendapat skor 87,5% dengan kriteria sangat praktis. Untuk uji efektivitas menggunakan uji prasyarat yang menunjukkan hasil bahwa nilai thitung 74,069 > ttabel 1,671 dan nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang berarti ada pengaruh signifikan penggunaan LKPD berbasis PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.