Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PRODUKSI KERIPIK SINGKONG DAN TEPUNG TAPIOKA KEPADA PEMUDA DESA WAIJARANG LEMBATA Bria, Kristina; Wokal, Monika Woli; Seran, Sefriani Vidiani Luruk; Snoe, Arkhangela Giriani; Matilda, Oktaviana; Boikh, Ananda Oky Mekel M.; Costa, Silvestra Intan Nahak; Lasar, Maria Wilhelmina; Tukan, Gerardus Diri
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 1 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 1 OKTOBER 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i1.36576

Abstract

Desa Waijarang, Kabupaten Lembata berdiri tahun 1995 dan menjadi lokasi relokasi bagi pengungsi. Masyarakat dominan sebagai petani dan menggarap lahan milik warga desa lain untuk berkebun. Desa Waijarang kini menjadi satu pintu masuk kabupaten Lembata dari jalur laut, karena terdapat pelabuhan kapal Fery, dan merupakan satu potensi bisnis. Namun, para pemuda desa kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk berwirausaha di bidang makanan dari hasil pertanian, seperti produk makanan camilan. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan pelatihan produksi keripik singkong dan tepung tapioka.  Metode kegiatan yaitu praktek produksi. Hasil kegiatan yang dilaksanakan selama dua minggu yakni diproduksi keripik singkong dari singkong parutan. Para pemuda terlibat aktif. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap akhir pekan. Luaran yang dihasilkan yakni produk keripik berlogo Kingkong Waijar dan tepung tapioka. Peserta pelatihan serta pemerintah desa menyatakan gembira karena memperoleh pengetahuan dan inovasi baru tentang pengolahan singkong segar.  Disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan berhasil dilakukan dan produk langsung dipasarkan. ABSTRACT Waijarang Village, Lembata Regency was established in 1995 and became a relocation location for refugees. The dominant community is farmers and works on land belonging to other villagers for gardening. Waijarang Village is now the entrance to Lembata Regency from the sea route, because there is a ferry port, and has business potential. However, village youth lack the knowledge and skills to become entrepreneurs in the field of food from agricultural products, such as snack food products. Based on these conditions, training was carried out on the production of cassava chips and tapioka flour.  The activity method is production practice. The results of the activities carried out for two weeks were the production of cassava chips from grated cassava. The youth are actively involved.  Evaluation of activities is carried out every weekend. The products produced are chips with the Kingkong Waijar logo and tapioka flour. The training participants and the village government expressed happiness because they had gained new knowledge and innovation about processing fresh cassava.  It was concluded that the training activities were successful and the product was immediately marketed. Keywords: Kingkong waijar, Waijarang Village youth, production training.
TRANSFORMASI EKONOMI RUMAH TANGGA MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH DOMESTIK, PENDAMPINGAN PRODUK BERBASIS SAMPAH Lopes Amaral, Maria Augustin; Manehat, Beatrix Yunarti; Tukan, Gerardus D.; Boelan, Erly Grizca; Ang, Clarisa Margaretha; Gani, Elisabeth Adelia Merdekawati; Setiawan, Apolinaris; Gokok, Gaspar Antonius Padua Rapok; Bria, Kristina; Boikh, Ananda Oky Mekel M.
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i2.1355

Abstract

Introduction: Waste management in RT 041 Liliba is still ineffective, with many residents not separating organic and inorganic waste, which has an impact on the environment. Objective: To increase community awareness and skills in waste management through the establishment of a Waste Bank and training in making organic fertilizer. Research Method: Conducting socialization, practical training, and developing applications to monitor waste management and savings at the Waste Bank, introducing the RT 041 Liliba Waste Bank and liquid fertilizer products through social media. Results: The community succeeded in attracting the interest of 50 potential consumers for organic fertilizer products, and the application made it easier to monitor waste and savings. Conclusion: This program not only increases awareness of the importance of waste separation, but also opens up new economic opportunities, supporting environmental sustainability in RT 041 Liliba
Pemberdayaan RT 041 Liliba dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan dan Pemasaran Produk Ramah Lingkungan Lopes Amaral, Maria Augustin; Manehat, Beatrix Yunarti; Tukan, Gerardus Diri; Boelan, Erly Grizca; An, Clarisa Margareth; Gani, Elisabeth Adelia Merdekawati; Setiawan, Apolinaris; Gokok, Gaspar Antonius Padua Rapok; Bria, Kristina; Boikh, Ananda Oky Mekel M.; Luan, Olyva Renyarosari
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4925

Abstract

The improper waste management in RT 041 Liliba, Kupang City, has become an urgent environmental issue. Organic and inorganic waste are often discarded without proper segregation, contributing to air and soil pollution. To address this, a training and mentoring program was implemented focusing on waste segregation, managing plastic waste through the Waste Bank, and processing food waste into liquid fertilizer and compost. The program involved 30 participants, including RT administrators and local residents. The results showed an improvement in community awareness and knowledge about waste segregation and management, as well as increased participation in the Waste Bank program and fertilizer production. It is hoped that this initiative can be continued and expanded to other communities in Kupang City to create a cleaner and healthier environment. The success of this program highlights the importance of collaboration between the community, RT administrators, and other stakeholders in managing waste responsibly and sustainably.
PELATIHAN PEMANFAATAN APLIKASI SAMPAH KARTA UNTUK PENGHITUNGAN KEUANGAN DAN IDENTIFIKASI SAMPAH RUMAH TANGGA Manehat, Beatrix YunaRTi; Amaral, Maria Augustin Lopes; Tukan, Gerardus Diri; Boelan, Erly Grisca; Gokok, Gaspar Risno Rapok; Setiawan, Apolinaris; Ang, Clarisa Margareth; Bria, Kristina; Boikh, Ananda Oky Mekel M.; Gani, Elisabeth Adelia Merdekawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38524

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penggunaan aplikasi Sampah Karta kepada RT 41 Liliba, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Aplikasi Sampah Karta dibuat oleh tim pengabdian sebagai untuk mencatat jumlah produksi sampah (organic dan anorganik) yang ditabung di bank sampah serta arus kas dari proses tabung sampah anorganik di Bank Sampah RT 41 Liliba. Pelatihan diberikan kepada 10 orang di RT Liliba yakni tim pengelolah bank sampah, bendahara bank sampah dan perwakilan masyarakat. Tahapan dari pelatihan adalah pendahuluan dan pengenalan aplikasi, demonstrasi langsung penggunaan aplikasi, praktik mandiri dan simulasi, evaluasi dan umpan balik. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta berhasil menginstal Aplikasi Sampah Karta pada handphone, memahami dan mampu menggunakannya. Peserta berhasil menginput data warga yang sudah menabung dan memahami isi fitur dalam aplikasi. Fitur dalam Aplikasi Sampah Karta terdiri dari data warga, data sampah (organic dan anorganik), penggajian dan keuangan. Aplikasi Sampah Karta membantu masyarakat RT Liliba mengetahui dengan pasti jumlah uang yang masuk keluar dari proses menabung sampah anorganik secara real time, lebih transparan dalam pengelolaan keuangan Bank Sampah, memantau jumlah sampah yang diproduksi dan dibawa ke Bank Sampah di RT 41 Liliba termasuk pemisahan jumlah antara sampah organic dan anorganik yang kemudian akan memudahkan dalam pengambilan keputusan untuk meminimalisir sampah, memahami arus masuk keluar kas, penggajian dan mengelolah sampah menjadi berguna sesuai konsep ekonomi sirkular.