Keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan penting yang harus ditanamkan sejak dini, terutama di jenjang sekolah dasar, agar siswa mampu menilai informasi secara akurat dan membuat keputusan berdasarkan pengetahuan yang mendalam. Keterampilan ini mencakup kemampuan menganalisis, merefleksi, dan mengevaluasi berbagai sudut pandang, sehingga siswa dapat memahami masalah secara lebih komprehensif. Dalam konteks pendidikan abad ke-21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi dan perubahan yang dinamis, Kurikulum Merdeka hadir memberikan fleksibilitas pembelajaran, memungkinkan siswa mendalami konsep secara terarah. Salah satu pendekatan yang mendukung tujuan tersebut adalah Problem Based Learning (PBL), yang berfokus pada pemecahan masalah nyata serta mendorong keterlibatan aktif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas penerapan PBL dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri Glempangpasir 02 Cilacap. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, penelitian ini menemukan bahwa penerapan PBL mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan menyelesaikan masalah secara kolaboratif. Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan keaktifan dalam diskusi kelompok, motivasi belajar, dan pemahaman materi PAI yang lebih mendalam. PBL juga mendukung pengembangan kompetensi siswa secara kreatif dan kontekstual sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Temuan ini menegaskan pentingnya penerapan PBL sebagai pendekatan pembelajaran yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan di masa depan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk guru, sekolah, dan lingkungan belajar, diperlukan untuk mengoptimalkan keberhasilan metode ini. Penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan PBL dalam berbagai konteks.