Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Konsep Pekan Budaya (Culturally-Sensitive Design) pada Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Azhar Azhari Manokwari, Papua Barat Lissimia, Finta; Jumastan, Jumastan; Satwikasari, Anggana Fitri; Nugrahaini, Fadhilla Tri; Riadi, Agustinus Rizki Wirawan
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Desain Arsitektur peka budaya adalah rancangan bangunan yang sensitif terhadap makna atau konteks budaya di suatu daerah. Pengaplikasiannya pada rancangan bangunan dapat dari berbagai aspek dari fasad, konfigurasi ruang, dan aspek lain agar kebudayaan setempat hidup Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi konsep desain peka budaya dan penerapannya pada fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit. Rumah sakit yang menjadi studi kasus adalah Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Azhar Azhari yang berlokasi di Manokwari, Papua Barat. Rumah Sakit ini dianggap tepat sebagai studi kasus karena berlokasi di provinsi di Indonesia yang masih kental dengan budayanya terutama dari suku-suku setempat. Metodologi penelitian adalah kualitatif dengan analisis deskriptif berdasarkan data yang didapat dari pengamatan obyek dan wawancara dengan pihak terkait. Konsep desain peka budaya berdasarkan enam aspek. Aspek peka budaya (cultural awareness) melalui penyediaan fasilitas yang mewadahi aktivitas masyarakat lokal. Aspek adaptasi kebudayaan (cultural adaptation) difasilitasi dengan membuat perencanaan pola tata ruang yang mendukung aktivitas kebudayaan. Keterlibatan Komunitas (community involvement) diterapkan dengan memberikan dukungan pada kegiatan komunitas di sekitar bangunan. Ruang inlusif adalah hasil dari respek terhadap keberagaman (respect for diversity). Aspek integrasi nilai-nilai budaya (integration of cultural values) diterapkan pada atap dan warna bangunan. Pertimbangan estetika budaya (consideration of cultural values) yang terlihat pada eksterior maupun interior bangunan.Kata kunci: Desain Peka Budaya, Fasilitas Kesehatan, Rumah Sakit.
Kajian Konsep Arsitektur Dekontruksi Pada Bangunan Walt Disney Concert Hall, Los Angeles Jumastan, Jumastan; Prayogi, Lutfi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 4 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i4.20871

Abstract

This study examines the application of the deconstructivist architectural concept, which emphasizes aesthetics to create dynamic and unexpected spatial experiences. Unlike modern architecture, which emphasizes simplicity, deconstruction introduces asymmetrical, distorted forms that challenge conventional design logic. Applying this concept to performance buildings presents challenges, as these buildings require spatial stability and layouts that support their functional elements. This research aims to explore the application of deconstruction principles and identify key design elements in performance buildings. Using a descriptive qualitative method based on documentary studies, this research analyzes the design elements and principles of deconstruction. The findings reveal that the core principles of deconstruction include instability, irregularity, impurity, disharmony, fragmentation, fluidity, metaphor, distortion, and contrast. A case study of the Walt Disney Concert Hall demonstrates fluidity and distortion through its curved forms and reflective titanium materials. This study concludes that while deconstructivist architecture often features unconventional forms, its application in performance buildings successfully integrates aesthetics and spatial functionality to enhance user experience.