Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Culinary Tourism as A Place and Product Branding. Case Study Batu Jamus Rubber Plantation in Karanganyar, Central of Java Setyowati, Erni; Satwikasari, Anggana Fitri
International Journal of Built Environment and Scientific Research Vol 1, No 01 (2017): International Journal of Built Environment and Scientific Research
Publisher : Architecture UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rubber plantation of Batujamus, the largest plantation in Central Java Province and Tourism region of Sukuh Temple in Karanganyar regency, Central Java Province is taken as a case to focus discussion on the meaning of "A Place and Product Branding". This study aims to describe the concept of sustainable agro tourism with narrative description based on the consideration of "Finding a place and Product Branding Strategy". By using Multi-dimensional Scale of SPSS and Factor Analysis, this research found out that the desire to stay in a comfortable and green areas and the nearness to hinduism religion temple as the reason why they prefer the Rubber Plantation of Batujamus as a temporary shelter when they visit it.
KAJIAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN MUSEUM GEOLOGI. STUDI KASUS : MUSEUM FOSSA MAGNA ghurotul muhajjalin, muhammad ghiyas; Satwikasari, Anggana Fitri
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2020): Purwarupa Vol 4 No 1 Maret 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Kerusakan alam menjadi salah satu bencana besar bagi dunia, tidak terkecuali seperti pemanasan global, pembuangan limbah, polusi dan lain-lain. Begitu juga dengan bangunan, dimana bangunan menyumbang kerusakan pada lingkungan disekitarnya. Hal ini disebabkan banyaknya pemakaian kaca yang berlebih serta tidak memikirkan iklim dan masih banyak lagi. Berdasarkan permasalahan, tentu harus ada solusi untuk menghentikannya, setidaknya mengurangi konstribusi bangunan dalam perusakan lingkungan. Salah satu caranya adalah mendirikan sebuah bangunan dengan penerapan konsep arsitektur hijau. Arsitektur hijau merupakan sebuah konsep dimana bangunan yang akan didirikan harus memiliki kriteria yang mendukung alam sekitar. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk (1) memahami pengertian arsitektur hijau (2) mengetahui prinsip-prinsip arsitektur hijau pada museum (3) memahami penerapan konsep arsitektur hijau pada museum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu penggambaran atau menjelaskan fakta-fakta yang ada di lapangan dengan cara menganalisis serta membahasnya secara luas sehingga dapat menemukan hasil dan kesimpulan. Museum fossa magna Jepang memenuhi arsitektur hijau melalui penghematan energi, selaras dengann iklim setempat, lingkungan eksisting terjaga, memeuhi aspek universal, dan penggunaan material ekonomis. Kata Kunci: Kerusakan Alam, Arsitektur Hijau, Deskriptif Kualitatif ABSTRACT. Natural damage is one of the major disasters globally, including global warming, waste disposal, pollution, and others, likewise with buildings, where buildings contribute to damage to the surrounding environment. This is due to the excessive use of glass and not thinking about the climate and much more. Based on the problem, of course, there must be a solution to stop it, at least reduce the contribution of buildings in environmental destruction. One way is to build a building with the application of the concept of green architecture. Green architecture is a concept where buildings must implement criteria that support the natural surroundings. The purpose of this study is to (1) understand the notion of green architecture (2) know the principles of green architecture in the museum (3) understand the application of the concept of green architecture in the museum. The method used in this study is a qualitative descriptive method, which is a description or explains the facts that are in the field by analyzing and discussing them broadly so that they can find results and conclusions. The Japanese Magna Fossa Museum fills green architecture through energy savings, harmony with the local climate, the existing environment is maintained, fulfills universal aspects, and uses economical materials.  Keywords: Natural Damage, Green Architecture, Qualitative Descriptive
Kajian Prinsip Arsitektur Hijau pada Bangunan Perkantoran (Studi Kasus United Tractor Head Office dan Menara BCA) Mauludi, Achmad Fikri; Anisa, Anisa; Satwikasari, Anggana Fitri
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2271.109 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.11629

Abstract

Kajian ini membahas penerapan prinsip arsitektur hijau pada bangunan perkantoran di Jakarta. Hal yang melatarbelakangi pentingnya kajian ini adalah banyaknya perkantoran di Jakarta yang digunakan sebagai fasilitas penunjang perekonomian. Pembangunan perkantoran tersebut adakalanya tidak merespon iklim dan lingkungan sekitarnya.  Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan prinsip-prinsip arsitektur hijau pada bangunan perkantoran. Tujuan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan prinsip-prinsip arsitektur hijau dan penerapannya pada studi kasus yang diteliti. Obyek penelitian merupakan dua perkantoran yang sudah mendapat sertifikat GBCI, yaitu yaitu United Tractor Head Office dan Menara BCA. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menganalisis penerapan prinsip-prinsip arsitektur hijau pada dua studi kasus tersebut. Hasil dari kajian ini adalah perkantoran yang diteliti sudah didesain dengan memanfaatkan kondisi alam, serta menggunakan material yang ramah lingkungan. Selain itu, dua bangunan ini menerapkan konsep hemat energi yang merespon positif terhadap lingkungan (tapak) dan pengguna. Berdasarkan interpretasi pada dua studi kasus yang diteliti, arsitektur hijau tidak selalu identik dengan “hijau” tetapi juga dapat diinterpretasikan sebagai bangunan yang sustainable (berkelanjutan), earth friendly (ramah lingkungan) dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BAMBU PADA BANGUNAN SEKOLAH ALAM PANYADEN THAILAND Abimanyu, Achmad Ryan; Satwikasari, Anggana Fitri
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 1 (2021): MEI
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i1.1931

Abstract

Sekolah alam merupakan sebuah sistem pendidikan yang sedang berkembang, sekolah alam mempunyai sistem pendidikan yang mengenalkan anak dengan alam sekitarnya. Sebagai pendukung dari sekolah alam bangunan dengan konsep berkelanjutan merupakan salah satu cara. Salah satu material berkelanjutan adalah bambu, bambu merupakan material yang sudah ada sejak lama di dunia. Bambu merupakan material yang mempunyai banyak potensi dalam bidang arsitektur, bambu dapat digunakan sebagai struktur utama bangunan dan mempunyai estektika bentuk tersendiri dalam bidang arsitektur. Bambu merupakan material yang sangat baik dalam mendukung pembelajaran di sekolah alam karena merupakan rancangan yang tepat dan baik.
Identifikasi Penerapan Konsep Arsitektur Ekologi Pada Kawasan Permukiman Dusun Ngentak, Bantul Larasati, Rezka Ajeng; Satwikasari, Anggana Fitri
JAS: Journal of Architecture Students Vol 2, No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/jas.v2i2.2046

Abstract

Pada sebuah perkembangan kota tentu tidak pernah terhindar dari berbagai permasalahan yang terjadi di dalam kawasan permukiman. Arsitektur merupakan salah satu ilmu yang pada penerapannya akan berhubungan dengan keselarasan antara bangunan yang direncanakan dengan lingkungan ekosistem di sekitarnya, sehingga perlunya mempelajari dan memahami konsep arsitektur ekologi. Karena pada dasarnya arsitektur ekologi merupakan ilmu arsitektur yang mempelajari bagaimana hubungan timbal balik antara bangunan dengan kehidupan ekosistemnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan pengambilan data berdasarkan data sekunder. Pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan kajian pustaka melalui berbagai penelitian dan artikel ilmiah yang membahas permasalahan serupa. Identifikasi penerapan konsep arsitektur ekologi pada kawasan permukiman dilakukan pada kawasan permukiman di Dusun Ngentak, Bantul. Alasan pemilihan studi kasus karena Dusun Ngentak merupakan kawasan permukiman sekaligus area pariwisata perairan yang sudah mencoba untuk menerapkan prinsip ecotourism. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran dan pemahaman terhadap kawasan permukiman yang telah menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ekologi untuk menjaga keberlangsungan ekosistem lingkungan yang ada di kawasan permukiman.
A STUDY OF ECOLOGICAL ARCHITECTURE CONCEPTS IN THE RESIDENCE OF GLINTUNG VILLAGE, MALANG CITY Larasati, Rezka Ajeng; Satwikasari, Anggana Fitri
Jurnal Koridor Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/koridor.v13i1.6283

Abstract

Settlement is one of the urban development variables which has an important role in urban development. Urban development will always face various problems, especially those caused by settlements. These problems are related to the construction of settlements that are not in harmony with their environmental ecosystem. Based on these issues, ecological architecture is one of the architectural sciences that can be applied in planning and designing residential areas. This research was conducted with the aim of understanding and identifying the application of the principles of ecological architecture in a settlement. The research method used is descriptive qualitative method with primary data in the form of interview-related interviewees and secondary data in the form of literature studies. The analysis was carried out based on the ecological architectural variables which were arranged systematically. The study of the concept of ecological architecture was carried out in a settlement that has attempted to apply several principles of ecological architecture. The residential area is Kampung Glintung, a city known as Kampung Kultur or Kampung 3G (Glintung Go Green). The preparation of this research is expected to provide an understanding of the concept of ecological architecture and provide an overview of the importance of planning and designing environmental-based residential areas to support urban survival and the people who live in it. Keywords: settlement, ecology, ecological architecture, urban development, environmental ecosystem
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA BANGUNAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ALAM SUTERA Alifianto, Arento Pandu; Satwikasari, Anggana Fitri
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 7, No 2 (2023): Purwarupa Vol 7 No 2 September 2023
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.7.2.43-48

Abstract

ABSTRAK. Arsitektur hijau atau yang dikenal dengan sebutan green architecture merupakan salah satu konsep pada arsitektur yang mempunyai karakteristik dan berfokus pada arsitektur yang ramah lingkungan. Poin penting yang terdapat pada arsitektur hijau ini yaitu seperti meminimalisasi konsumsi sumber daya alam, efisiensi energi, penggunaan air yang bijak dan berkelanjutan, dan material non polusi serta daur ulang. Pada bangunan Pendidikan konsep arsitektur hijau ini sangat penting digunakan, selain untuk mengurangi emisi dan pemanasan global, arsitektur hijau ini sangat berpengaruh dengan kinerja atau kenyamanan orang didalam nya saat menuntut ilmu, fenomena desain bangunan pendidikan berkonsep arsitektur hijau banyak digunakan pada bangunan Universitas yaitu seperti Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, konsep desain pada bangunan Universitas Bina Nusantara Alam Sutera ini mengusung arsitektur hijau yang hemat energi. Tujuan dari peneleitian ini adalah untuk (1) memahami bagaimana konsep arsitektur hijau pada bangunan Universitas Bina Nusantara Alam Sutera, (2) Memahami konsep dan prinsip- prinsip pada arsitektur hijau sehingga menjadi bangunan yang ramah lingkungan, yaitu dengan cara menganalisis konsep arsitektur hijau berdasarkan prinsip- prinsip khususnya membahas tentang: pemanfaatan energi pada bangunan, tampak bangunan, tapak bangunan, dan material yang digunakan pada bangunan. Selain itu manfaat dari penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pada bangunan yang berkonsep arsitektur hijau dan dapat menjadi acuan untuk mahasiswa arsitektur dalam merancang bangunan yang berkonsep arsitektur hijau. pada penelitian ini pengelolaan data menggunakan metode deskriptif dengan strategi kualitatif, yaitu penggambaran atau menjelaskan keadaan yang ada di lapangan dengan cara menganalisis serta membahasnya secara luas sehingga dapat menemukan hasil dan kesimpulan. Universitas Bina Nusantara Alam Sutera memenuhi standar konsep arsitektur hijau melalui penghematan energi, bangunan menyesuaikan dengan iklim setempat, tidak merusak lingkungan sekitar, memenuhi kebutuahan pengguna, dan material yang hemat energiKata Kunci: Arsitektur, Arsitektur Hijau, Bangunan Pendidikan ABSTRACT. Green architecture or what is known as green architecture is a concept in architecture that has characteristics and focuses on environmentally friendly architecture. The important points contained in this green architecture are minimizing the consumption of natural resources, energy efficiency, wise and sustainable use of water, and non-polluting and recycled materials. In educational buildings the concept of green architecture is very important to use, in addition to reducing emissions and global warming, this green architecture is very influential on the performance or comfort of people in it when studying, the phenomenon of educational building design with the concept of green architecture is widely used in university buildings, such as universities. Bina Nusantara Alam Sutera, the design concept for the Bina Nusantara Alam Sutera University building carries energy-efficient green architecture. The purpose of this research is to (1) understand how the concept of green architecture in Bina Nusantara Alam Sutera University buildings, (2) understand the concepts and principles of green architecture so that it becomes an environmentally friendly building, namely by analyzing the concept of green architecture based on the principles - the principles specifically address: energy utilization in buildings, the appearance of the building, the site of the building, and the materials used in the building. Apart from that, the benefits of this research are also to find out how the principles of buildings with a green architectural concept can be used as a reference for architecture students in designing buildings with a green architectural concept. In this study, data management uses descriptive methods with qualitative strategies, namely describing or explaining the conditions in the field by analyzing and discussing them broadly so that results and conclusions can be found. Bina Nusantara Alam Sutera University meets the standards of green architectural concepts through energy saving, buildings adapt to the local climate, do not damage the surrounding environment, meet user needs, and energy-efficient materials Keywords: Architecture, Green Architecture, Education Building
Kajian Konsep Desain Arsitektur Tropis Modern Pada Bangunan Rusunawa Kota Madiun Saliim, Alief Muzakkii; Satwikasari, Anggana Fitri
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2022): Purwarupa Vol 6 No 2 September 2022
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.6.2.1-6

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis lembab dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan dan kemarau yang pendek. Selain itu Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang cukup padat akan penduduk, kepadatan tersebut menyebabkan lahan untuk membangun suatu hunian tempat tinggal menjadi semakin terbatas setiap tahunnya. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat hunian tempat tinggal yang bersifat vertikal, atau biasa disebut dengan rumah susun. Dalam menciptakan bangunan rumah susun yang aman, nyaman, serta layak untuk dihuni, bangunan harus dapat beradaptasi terhadap iklim dan zaman untuk menyelaraskan antara desain bangunan terhadap kondisi alam dan kebutuhan masyarakat pada zaman tersebut. Oleh karena itu pendekatan konsep desain bangunan yang relevan untuk diterapkan daerah beriklim tropis adalah konsep arsitektur tropis modern.
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK PADA BANGUNAN SOUTH QUARTER JAKARTA SELATAN Pratiwi, Zahra Anindia; Satwikasari, Anggana Fitri
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 8, No 2 (2024): Purwarupa Vol 8 No 2 September 2024
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.8.2.169-176

Abstract

ABSTRAK. Mixed Use Building dengan pendekatan Biofilik merupakan bangunan serbaguna yang mencakup fungsi beragam, termasuk area komersil, hunian, dan pedestarian. Permasalahan serius seperti polusi dan penggunaan energi yang tinggi di Jakarta berdampak signifikan pada kesehatan penghuni. Dengan menerapkan prinsip Biofilik, bangunan menambahkan unsur alam seperti tanaman, menciptakan Kesehatan, produktivitas dan investasi ekonomi untuk kesejateraan pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik konsep biofilik pada bangunan South Quarter Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian menunjukan desain bangunan South Quarter berhasil mengintegrasikan tumbuhan alam dan elemen alam dalam desainnya, menciptakan rangsangan langsung dengan alam, serta meningkatkan kenyamanan pengguna melalui desain yang merespon iklim sekitar. Kata Kunci: Arsitektur, Biofilik, Mixed Use ABSTRACT. The Mixed Use Building with a Biofilic approach is a versatile structure that encompasses various functions, including commercial areas, residences, and pedestrian spaces. Serious issues such as pollution and high energy consumption in Jakarta significantly impact the health of residents. By implementing Biofilic principles, the building incorporates natural elements like plants, contributing to health, productivity, and economic investment for the well-being of users. The objective of this research is to understand the characteristics of the biofilic concept in the South Quarter Building in South Jakarta. The method employed in this study is qualitative descriptive. South Quarter has successfully integrated natural plants and elements into its design, creating a direct connection with nature, and enhancing user comfort through a design that responds to the surrounding climate. Keywords:  Architectural, Biophilic, Mixed Use
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR TROPIS PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN TRANSMART CIBUBUR Farisi, Faiz Al; Satwikasari, Anggana Fitri
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 7, No 2 (2023): Purwarupa Vol 7 No 2 September 2023
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.7.2.31-36

Abstract

ABSTRAK. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Iklim tropis terdiri atas musim kemarau dan musim hujan. Di wilayah tropis memiliki suhu yang lumayan panas dan juga meiliki curah hujan yang tinggi sehingga hal ini dapat berdampak pada bentuk adaptasi bangunan di wilayah tropis. Salah satu bangunan yang lumayan penting pada era modern ini adalah Pusat Perbelanjaan atau Mall yang menjadi tempat transaksi dan jual beli. Untuk membuat sebuah mall juga harus memperhatikan kenyamanan terutama di iklim tropis sehingga dibutuhkan kajian mengenai arsitektur modern di bangunan Pusat perbelanjaaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ddan memahami tentang konsep arsitektur tropis pada bangunan Mall. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus Transmart Cibubur. Hasilnya Transmart Cibubur terdapat sebuah kanopi dan double façade pada muka bangunan, untuk menciptakan sistem penghawaan yang menyilang dilakukan dengan menerapkan dua bukaan pada sisi bangunan terdapat pula void untuk penghawaan. Kata Kunci: arsitektur, mall, tropisABSTRACT.. Indonesia is a country that has a tropical climate. The tropical climate consists of a dry season and a rainy season. In the tropics, the temperature is quite hot and also has high rainfall, so this can have an impact on the adaptation of buildings in the tropics. One of the buildings that is quite important in this modern era is the Shopping Center or Mall which is the place for transactions and buying and selling. To make a mall you also have to pay attention to comfort, especially in a tropical climate, so you need a study of modern architecture in shopping center buildings. This study aims to find out and understand the concept of tropical architecture in Mall buildings. The method used in this study is a qualitative descriptive method with a case study of Transmart Cibubur. As a result, Transmart Cibubur has a canopy and double façade on the front of the building. To create a cross ventilation system, it is done by applying two openings on the sides of the building, there are also voids for ventilation.Keywords: architecture, mall, tropical