Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KAJIAN ARSITEKTUR FUTURISTIK PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR PADA STASIUN TANJUNG PRIUK DAN THEATER JAKARTA TAMAN ISMAIL MARZUKI Choiriyani, Yustriana; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 4, No 1 (2020): Purwarupa Vol 4 No 1 Maret 2020
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.615 KB)

Abstract

ABSTRAK. Setiap waktu bangunan selalu berkembang cukup pesat selain sebagai kebutuhan manusia juga sebagai unjuk kemewahan. Berlomba-lomba membuat bangunan terbaik, dengan teknologi modern bangunan apapun dapat didirikan. Bangunan dengan struktur bentang lebar adalah salah satu fenomena yang terjadi karena adanya kebutuhan ruang luas untuk sebuah kegiatan tertentu seperti olah raga, transportasi, dsb. Gaya arsitektur futuristik yang di ikuti berkembang dengan perkembangan teknologi memiliki karakteristik yang mendukung perkembangan kemajuan zaman. Namun tidak semua bangunan yang berdiri pada abad 20 bisa dikatakan bangunan futuristik. Maka Stasiun Tanjung Priuk da Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki sebagai bangunan bentanng lebar akan dikaji penerapan arsitektur futuristiknya. Metode pengkajian menggunakan deskriptif kualitatif berdasarkan data primer berupa dokumentasi langsung dan wawancara, serta data sekunder berupa literatur. Hasilnya, Stasiun Tanjung Priuk bukan arsitektur futuristik karena mennggunaka kosep garis vertikal da horizontal serta massanya maju mundur. Sedangkan Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan arsitektur futuristik baik dari kosep transpara, penggunaan material ekspos, bentuk persegi dan segitiga, dan material kaca dan bajaKata Kunci: Arsitektur Futuristik, Struktur Bentang Lebar, Tipologi Bangunan.ABSTRACT. Buildings always develop quite rapidly other than as human needs as well as a show of luxury. Competing to make the best building, with modern technology any building can be built. Building with a wide span structure is one phenomenon that occurs because of the need for large space for a particular activity such as sports, transportation, etc. The futuristic architectural style that is followed to develop with technological developments has characteristics that support the development of the times. Not all buildings that stood in the 20th century can be said to be futuristic buildings. Therefore Tanjung Priuk and Jakarta Theater Taman Taman Ismail Marzuki's building as a wide building will be studied in the application of its futuristic architecture. The assessment method uses descriptive qualitative based on primary data in the form of direct documentation and interviews, and secondary data in the form of literature. As a result, Tanjung Priuk Station is not a futuristic architecture because it uses vertical and horizontal line concepts and their mass back and forth. Sedagkan Theater Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM) is a futuristic architecture both from transparent concept, the use of exposed materials, square and triangle shapes, and glass and steel materialsKeywords: Futuristic Architecture, Wide Span Structure, Building Typology.
PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA DI CIREUNDEU DENGAN PENDEKATAN ANALOGI Ramadhan, Agam Didik; Purwantiasning, Ari Widyati; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 3, No 3 (2019): Purwarupa Vol 3 No 3 Special Edition#2 Juli 2019
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2784.209 KB)

Abstract

ABSTRAK. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta merupakan sebuah sarana yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta berfungsi untuk mewadahi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan mengakses data yang diperlukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mewujudkan suatu Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta dengan pendekatan analogi yang membuka wawasan terhadap perencanaan dan perancangan perpustakaan di Indonesia. Rumusan permasalahan perancangan pencarian pengetahuan, bagaimana Perpustakaan dapat menjadi menjadi landmark di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta, bagaimana menerapkan pendekatan analogi dalam desain Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Metode yang digunakan dalam laporan ini menggunakan metode pengumpulan data, analisa, dan penusunan konsep. Dengan hal tersebut, maka Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Jakarta ini nantinya diharapkan menjadi Pepustakaan yang dapat mewadahi kebutuhan ruang dan menjadi landmark sehingga meningkatkan minat baca akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta di Cirendeu.Kata Kunci : Perpustakaan, Pusat, Universitas, Muhammadiyah, JakartaABSTRACT. Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta is a means provided for the maintenance and use of book collections. Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta serves to accommodate various activities related to reading and accessing data required by all student of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta. The purpose of this project is to plan a Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta with an analogical approach as an insight into the knowledge of library planning in Indonesia. The formulation of the problem is knowledge research, how the Library can become a landmark in the Univrsitas Muhammadiyah Jakarta how to apply the analogical approach in the design of Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta. The methods in this report archived by data collection, analysis, and conceptualization methods. With that, the Central Library of Univrsitas Muhammadiyah Jakarta is later expected to become a library that can accommodate the needs of space and become a landmark that increases academic reading interest in reading academics Univrsitas Muhammadiyah Jakarta, Cirendeu.Keywords : Library, Central, University, Muhammadiyah, Jakarta
Residents' Perceptions of Passive Design Responding to Climate Change in Simple Houses in Depok, West Java, Indonesia Anisa, Anisa; Jundullah Afgani, Jundi; Lissimia, Finta
Sustainability Science and Resources Vol. 6 (2024): Sustainability Science and Resources
Publisher : The Indonesian Forestry Certification Cooperation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55168/ssr2809-6029.2024.6001

Abstract

Since the last few years, environmental issues related to global warming and increasing earth surface temperatures have had an influence on various fields. This environmental issue also affects the micro and macro climate. Architecturally, design can respond to changes in microclimate with passive design and active design. Passive design has long been applied to vernacular architecture, namely responding to local conditions in buildings. Meanwhile, active design is related to the latest technology and developments, such as energy-saving technology, as well as the use of natural elements as energy sources. This research uses quantitative methods. Primary data was collected using a questionnaire to determine the tendency of residents' perceptions of passive design. The analysis of this research is descriptive statistics, based on the answers of 35 respondents who live in simple houses in Depok, West Java, Indonesia. The research results showed that respondents' tendency towards passive design was shown in several things, namely: additional elements of the building at the front (canopy) can reduce heat and create shadow areas, the location and size of openings can support natural lighting and ventilation. Openings can be doors, windows, grilles, rosters and other elements. The existence of open space at the front and back of the house can reduce heat and cool the microclimate.
STUDY OF ECO-ARCHITECTURE CONCEPT AT MARINA BAY SANDS HOTEL Haykal, Muhammad; Lissimia, Finta
Jurnal Koridor Vol. 12 No. 02 (2021): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/koridor.v12i02.6000

Abstract

Eco-architecture is a sustainable concept which in essence prioritizes natural and environmental aspects in an architectural design. In addition, eco-architecture also focuses on the use of natural energy as an alternative energy source to replace fossil energy which produces C02 which causes damage to natural ecosystems and causes harm to the living things in it. In this research, Marina Bay Sands Hotel is the object of hotel research that uses the concept of eco-architecture in its design. There is also a discussion on the building's energy operational system in which there are passive systems, hybrid systems, active systems and productive systems as levels in the use of building energy with the aim of providing efficient energy for buildings. The last is about the identification of harmony which includes discussing the configuration of the building mass and the orientation of the building. Based on the analysis carried out with the components previously mentioned, it can be concluded that the application of eco-architecture based on its principles has a significant impact on environmental conditions around the site. This is because these principles are principles that pay attention to environmental conditions during the construction period and after the building is active, which makes the building a sustainable building  
KAJIAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN OLAHRAGA SEPAK BOLA PSF ACADEMY, JAKARTA SELATAN Ferdiansyah, Rafli; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 8, No 2 (2024): Purwarupa Vol 8 No 2 September 2024
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.8.2.131-136

Abstract

ABSTRAK. Sepak bola menjadi olahraga yang sangat populer di kalangan berbagai orang termasuk anak-anak dan remaja. Besarnya minat terhadap olahraga sepak bola  tidak sebanding dengan minimnya sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan pembinaan olahraga sepak bola. Artinya, masih kurangnya pelatihan sepak bola yang seharusnya dilakukan secara profesional. Membangun sebuah gedung sarana latihan olahraga sepak bola tentunya memerlukan peran seorang arsitek untuk merancang bangunan tersebut guna memenuhi kebutuhan latihan olahraga sepak bola. Studi kasus pada penelitian ini yang digunakan adalah PSF Academy yang terletak di Jakarta Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perilaku pengguna dan memahami kebutuhan pengguna pada bangunan fasilitas olahraga pendidikan sepak bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif naratif bentuknya berupa wawancara, observasi langsung, dan analisis dokumen pribadi, yang dimana bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal dengan apa adanya dan data yang di kumpulkan yaitu berupa sebuah kata-kata atau penalaran, dan gambar. Berdasarkan hasil dari analisis prinsip-prinsip arsitektur perilaku menurut teori Weinstein & David 1987. Pada fasilitas pendidikan olahraga sepak bola ini baru memenuhi 3 poin prinsip yang belum terpenuhi. Kata Kunci: arsitektur, fasilitas olahraga, perilaku, sekolah sepak bola ABSTRACT. Football has become a very popular sport among a variety of people including children and adolescents. The greatest interest in football is not equal to the minimal means and means to organize the construction of football sports. I mean, there's still a lack of football training that should be done professionally. The construction of a building for a football training facility requires the role of an architect to design the building to meet the needs of football training. The case study on this study used was the PSF Academy located in South Jakarta. The objective of this research is to identify user behavior and understand user needs on building football education sports facilities. The methods used in this research are qualitative descriptive narrative variables such as interviews, direct observations, and analysis of personal documents, which are describing, describing a thing by what it is and the data collected is a word or reasoning, and a picture. Based on the results of the analysis of behavioral architectural principles according to Weinstein & David's 1987 theory. This football sports educational facility has just met three principles that have not been met. Keywords: architecture, behavior, football academy, sport center 
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN TERMINAL BUS CILEUNGSI Fadhilah, Sari Hibatunnisa; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 7, No 2 (2023): Purwarupa Vol 7 No 2 September 2023
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.7.2.49-54

Abstract

ABSTRAK. Arsitektur berwawasan perilaku adalah arsitektur yang merespon kebutuhan dan perasaan manusia, yang disesuaikan dengan cara pola hidup manusia. Sedangkan arsitektur perilaku sendiri adalah konsep arsitektur yang penerapannya dilandasi oleh perilaku pengguna dalam perancangan desain arsitektur, desain arsitektur dapat menjadi fasilitator terjadinya perilaku atau sebaliknya sebagai penghalang terjadinya perilaku (JB. Watson dalam Laurence, 2005). Konsep arsitektur perilaku ini juga perlu di terapkan pada bangunan fasilitas transportasi publik yaitu terminal bus khususnya pada bangunan Terminal Bus Cileungsi. Dengan demikian banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah terminal bus, khususnya pada kenyamanan yang diberikan dan fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pengguna bangunan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentikasi dan mendeskripsikan penerapan prinsip-psrinsip arsitektur perilaku pada bangunan Terminal Bus Cileungsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian ini adalah melihat penerapan prinsip arsitektur perilaku dan variabel yang mempengaruhi perilaku pengguna pada bangunan Terminal Bus Cileungsi. Kata Kunci: Arsitektur perilaku, Perilaku, Terminal Bus ABSTRACT. Behavioral-oriented architecture is architecture that responds to human needs and feelings, which are adapted to the way of human life patterns. Meanwhile, behavioral architecture itself is an architectural concept whose application is based on user behavior in architectural design, architectural design can be a facilitator of behavior or vice versa as a barrier to behavior (JB. Watson in Laurence, 2005). This behavioral architectural concept also needs to be applied to public transportation facility buildings, namely the bus terminal, especially in the Cileungsi Bus Terminal building. Thus, there are many things that need to be considered in designing a bus terminal, especially the convenience provided and complete facilities according to the needs of the users of the building. The purpose of this study is to identify and describe the application of behavioral architectural principles to the Cileungsi Bus Terminal building. This study uses a qualitative descriptive method, the results of this study are to look at the application of behavioral architectural principles and variables that influence user behavior in the Cileungsi Bus Terminal building. Keywords: Behavioral architecture, Behavior, Bus Terminal
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR MODERN TROPIS PADA BANGUNAN RESORT STUDI KASUS : BHOTANICA KHAO YAI, THAILAND gustianingrum, ramasasti; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2022): Purwarupa Vol 6 No 2 September 2022
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.6.2.73-78

Abstract

Peningkatan suatu kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang adalah salah satu ciri dari perkembangan sebuah kota besar. Pada era globalisasi saat ini, smartphone merupakan aktivitas hiburan sesaat yang dilakukan oleh kebanyakan orang dalam waktu senggang. Namun, hal itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hiburannya, sehingga kebanyakan orang mencari suasana baru untuk mengatasi kejenuhannya yang dapat menunjang kenyaman dan fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas hiburan. Solusinya adalah dengan menciptakan sebuah tempat tinggal sementara yang setidaknya di dalamnya terdapat lima jenis pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang prinsip dari desain arsitektur modern tropis melalui parameter-parameter konsep desain arsitektur modern tropis pada bangunan resort. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penerapan konsep arsitektur modern tropis melibatkan bentuk bangunan, fasad bangunan, dan material bangunannya yang memiliki keterkaitan antara desain bangunan terhadap iklim. 
Kajian Konsep Arsitektur Perilaku pada Bangunan Fasilitas Penyandang Berkebutuhan Khusus Studi Kasus: SLB Negeri 2 Jakarta Khairunnisa, Rizka; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 8, No 1 (2024): Purwarupa Vol 8 No 1 Maret 2024
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.8.1.1-10

Abstract

 ABSTRAK. Arsitektur perilaku adalah arsitektur yang membahas tentang hubungan antara perilaku manusia  dengan lingkungan. Dalam penerapan konsep arsitektur perilaku pada sebuah bangunan, terdapat prinsip dan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku manusia. Salah satu bangunan fasilitas penyandang berkebutuhan khusus adalah Sekolah Luar Biasa (SLB). SLB adalah lembaga pendidikan yang merupakan bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional yang secara khusus diselenggarakan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep arsitektur perilaku pada bangunan fasilitas penyandang berkebutuhan khusus, khususnya fasilitas pendidikan. Hasil dari penelitian ini berupa kesimpulan yang berasal dari analisis yang berfokus pada pembahasan mengenai ruang dan tata letak perabot. Dua pembahasan tersebut dianalisis berdasarkan salah satu faktor yang mempengaruhi prinsip arsitektur, yaitu kelompok pengguna.Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, SLB Negeri 2 Jakarta telah menerapkan tiga prinsip arsitektur perilaku dengan sangat baik, meliputi mampu berkomunikasi dengan manusia dan lingkungan, mewadahi aktivitas penghuni dengan nyaman dan menyenangkan, serta memperhatikan kondisi dan perilaku dari pemakainya. Kata Kunci: arsitektur perilaku, sekolah luar biasa, ruang, tata letak perabot ABSTRACT. Behavioral architecture is an architecture that discusses the relationship between human behavior and the environment. In applying the concept of behavioral architecture to a building, there are principles and factors that can influence human behavior. One of the facilities for people with special needs is the Special School (SLB). SLB is an educational institution that is an integrated part of the national education system that is specifically organized for students who have a level of difficulty in participating in the learning process due to physical, emotional, social-mental disorders, but have the potential for intelligence and special talents. This study uses a descriptive-qualitative method and aims to find out how the concept of behavioral architecture is implemented in facilities for persons with special needs, especially educational facilities. The results of this study are in the form of conclusions derived from an analysis that focuses on discussing space and furniture layout. The two discussions are analyzed based on one of the factors that influence architectural principles, namely the user group. Based on the results of the analysis that has been carried out, SLB Negeri 2 Jakarta has implemented three principles of behavioral architecture very well, including being able to communicate with humans and the environment, accommodating residents activities comfortably and pleasantly, and paying attention to the condition and behavior of the users. Keywords: behavioral architecture, special schools, space, furniture layout
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA MASJID DARUL ULUM PAMULANG Faisal, Ahmad; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 6, No 2 (2022): Purwarupa Vol 6 No 2 September 2022
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.6.2.45-52

Abstract

Masjid adalah tempat peribadatan bagi umat islam, merupakan tempat suci dimana umat islam melaksanakan kewajiban sholat berjamaah, dzikir, I’tikaf dan lain sebagainya yang bertujuan untuk mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta. masjid yang kurang nyaman membuat proses ibadah di dalamnya menjadi tidak terlalu khusyu. Pendekatan arsitektur bioklimatik adalah solusi yang memanfaatkan sumber daya alam eksisting Dengan mengetahui apa saja penerapan arsitektur bioklimatik pada bangunan masjid, dan Mengetahui aspek-aspek pada bangunan masjid yang terpengaruh langsung pada arsitektur bioklimatik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, yaitu untuk mengetahui penerapan konsep arsitektur bioklimatik. Sehingga dalam prinsip bioklimatik yaitu core, orientasi, penempatan jendela, balkon, ruang transisi, desain dinding, lanskap, desain pasif dan penyekatan panas pada lantai dapat diaplikasikan dengan secara baik. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah metode survei data dengan mengumpulkan data yang diambil dari buku, catatan, arsip, dan literatur dari penelitian sebelumnya. Dengan Hasil dari bioklimatik yaitu core, orientasi, penempatan jendela, balkon, ruang transisi, desain dinding, lanskap, desain pasif dan penyekatan panas pada lantai.
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR PERILAKU PADA BANGUNAN PERKANTORAN DI KAWASAN INDUSTRI, STUDI KASUS : KANTOR PUSAT PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA Prasetyo, Satrio Aji Nugroho; Lissimia, Finta
PURWARUPA Jurnal Arsitektur Vol 7, No 2 (2023): Purwarupa Vol 7 No 2 September 2023
Publisher : Arsitektur UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/purwarupa.7.2.63-68

Abstract

ABSTRAK. Arsitektur perilaku merupakan sebuah konsep arsitektur yang memperhatikan perilaku pada setiap proses perancangannya. Bangunan perkantoran merupakan sebuah bangunan yang menjalani fungsi administrasi dan manajemen. Kawasan industri merupakan sebuah kawasan yang terletak di zona perindustrian selain bangunan industri terdapat juga bangunan perkantoran. Bangunan perkantoran di kawasan industri memiliki ciri khas perilaku tersendiri. Bangunan perkantoran yang ada tidak jarang tidak memperhatikan perilaku penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan penerapan arsitektur perilaku pada bangunan perkantoran di kawasan industri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif data yang ada baik primer maupun sekunder yang didapat melalui observasi maupun literatur di analisis dengan cara di deskripsikan kemudian diverifikasi dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini berupa elemen prinsip arsitektur perilaku yang diterapkan pada bangunan perkantoran di kawasan industri. Sirkulasi yang ada pada bangunan perkantoran di kawasan industri dapat mengakomodasi manusia dengan memiliki jalur yang lebar selebar bahu manusia. Warna yang digunakan dapat memberikan semangat serta ketenangan. Kebisingan yang ada memiliki kebisingan yang rendah untuk fokus karyawan serta pada pencahayaan terdapat bukaan cahaya alami yang dapat meningkatkan produktifitas pengguna.Kata Kunci: arsitektur perilaku, bangunan perkantoran, kawasan industriABSTRACT. Behavioral architecture is an architectural concept that pays attention to behavior in each design process. An office building is a building that performs administrative and management functions. Industrial area is an area located in an industrial zone besides industrial buildings there are also office buildings. Office buildings in industrial areas have their own characteristics of behavior. Existing office buildings often do not pay attention to the behavior of their users. This study aims to determine and describe the application of behavioral architecture in office buildings in industrial areas. This study used a descriptive-qualitative method. The existing data, both primary and secondary, obtained through observation and literature, were analyzed by means of descriptions, then verified and conclusions drawn. The results of this study are the principle elements of behavioral architecture applied to office buildings in industrial areas. The existing circulation in office buildings in industrial areas can accommodate humans by having wide lanes as wide as human shoulders. The colors used can give enthusiasm and serenity. The existing noise has low noise for employee focus and in the lighting there are natural light openings which can increase user productivity.Keywords: behavioral architecture, office building, industrial area