Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Profile Patient In Patient Schizophrenia In House Special Illnesses In The Dadi Makassar Region Qurniawati, Qurniawati; Irma Santy; A. Suheyra Syauki; Uyuni Aziz; Hawaidah, Hawaidah
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal eduHealt, Edition April - June , 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental disorders are diseases caused by disturbances in an individual's thoughts, perceptions and behavior No able to adapt yourself with self Alone, person others, society and the environment. Schizophrenia is the most common mental disorder in Indonesia. To find out Profile of Schizophrenia Patients Inpatient at Dadi Makassar Regional Special Hospital. This research was conducted using a retrospective approach with descriptive methods using secondary data from the Dadi Makassar Regional Special Hospital and analyzed using Excel. Sample selection using simple random sampling of patients diagnosed with schizophrenia. There were 91 samples of schizophrenia sufferers at RSKD Dadi Makassar. Most schizophrenia patients were in the age range of 36-45 years with 35 patients (38%). Patients were dominated by male patients 76 (84%). The highest level of education was at the high school level, 36 patients (40%). Patients who had jobs were 58 (64%). Most patients came from the Bugis tribe, 44 (48%). There were 31 patients (34%) who had a family history of mental disorders. The most common type of schizophrenia patient was YTT schizophrenia, namely 84 patients (92%). There were 72 patients who had suffered from schizophrenia for more than 2 years (79%). There were 46 patients who had undergone schizophrenia treatment for less than 2 years (51%). The time to start treatment in schizophrenia patients was greater when symptoms had been felt for less than 2 years, as many as 52 patients (57%). There were 2 patients (2%) who had a history of drug use. BPJS users were 81 patients (89%).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BABY BLUES SYNDROME Raudhani, Nadila; Hawaidah, Hawaidah; Madya, Fatmawati
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25215

Abstract

Persoalan pada ibu pasca melahirkan adalah adanya masalah psikis setelah melahirkan, meliputi postpartum blues, atau yang disebut baby blues syndrome, depresi pascapersalinan dan postpartum psikosis. Postpartum blues juga dikenal sebagai Sindrom Baby Blues, keadaan dimana perasaan yang biasanya terjadi pascapersalinan, yang merupakan depresi yang paling umum terjadi pada ibu pascapersalinan. Gejala-gejala sindrom baby blues antara lain merasa tidak bahagia, tiba-tiba menangis, menjadi penakut, mengalami kehilangan nafsu makan, suasana hati yang sering berubah-ubah, mudah tersinggung, dan terlihat tidak bersemangat. Semua perubahan ini membuat ibu merasa tidak nyaman. Peristiwa sindrom baby blues merupakan hal umum pada kelahiran bayi, terdapat sekitar 70% wanita dalam setahun. Mencermati permasalahan pada kejadian baby blues syndrome maka perlu dicari upaya pemecahan masalah karena bila baby blues syndrome tidak ditangani dengan baik, maka dapat terjadi komplikasi seperti depresi pasca persalinan. Kondisi ini menarik peneliti untuk menyusun suatu penelitian yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian baby blues syndrome. Penelitian ini adalah penelitian Literature Review dengan menggunakan desain Narrative Review. Pada literatur ini didapatkan hasil yaitu 19 artikel dengan batasan dari tahun 2019 – 2024 dan telah dianalisis mengenai kelebihan dan keterbatasan beberapa artikel terhadap faktor-faktor yang berkaitan kejadian baby blues syndrome, 16 artikel menyebutkan faktor berdasarkan usia, 14 artikel menyebutkan faktor berdasarkan pendidikan dan 12 artikel menyebutkan faktor berdasarkan pekerjaan
Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Nabila, Annisa; Abdullah, Rezky Putri Indarwati; Hawaidah, Hawaidah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i5.15231

Abstract

Latar Belakang: Kualitas tidur dapat digambarkan sebagai persepsi individu bahwa dirinya dapat dengan mudah tertidur dan terbangun dengan durasi tidur yang cukup , sehingga memungkinkannya memulai aktivitas sehari - hari dengan pikiran tenang dan tidak mengalami malam tanpa tidur . Pada penelitian yang dilakukan oleh Puspito terhadap mahasiswa kedokteran yang menyetakan bahwa jika gangguan tidur yang di alami mahasiswa meningkat, maka prestasi belajar dari belajar dari mahasiswa akan menurun. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap Prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020.. Metode : Penelitian dengan metode cross sectional dengan pengambilan sampel total sampling pada 256 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020. Hasil : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan karakteristik responden yaitu kualitas tidur baik berjumlah 44 mahasiswa dan yang mempunyai kualitas tidur buruk berjumlah 212 mahasiswa. Berdasarkan tabel yang diatas menggambarkan untuk prestasi mahasiswa yang memiliki prestasi kurang yaitu 2 orang (0,8%), prestasi memuaskan sebanyak 16 orang (6,3%), prestasi sangat memuaskan sebanyak 157 orang (61,3) dan yang memiliki prestasi dengan pujian sebanyak 81 orang (31,6%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap prestasi mahasiswa Fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia Angkatan 2020.