Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK SUBORDINATIF DENGAN SATU KLAUSA ATASAN DAN DUA ATAU LEBIH KLAUSA BAWAHAN DALAM BAHASA RUSIA Purnama Dewi, Anggraeni; Fauziyah Rohmah, Siti Hasna; Rizal, Iqbal Abdul
Journal of Linguistic Phenomena (JLP) Vol 3, No 2 (2025): Journal of Linguistic Phenomena, Januari 2025
Publisher : Direktorat Pendidikan dan Internasionalisasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jlp.v3i2.55074

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Kalimat Majemuk Subordinatif dengan Satu Klausa Atasan dan Dua atau Lebih Klausa Bawahan dalam Bahasa Rusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kelas kata apa saja yang diacu oleh klausa bawahan pada klausa atasan, mengidentifikasi fungsi sintaksis yang diisi oleh klausa-klausa bawahan dalam kalimat majemuk subordinatif, serta makna apa saja yang dimiliki oleh klausa bawahan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, yang memperhatikan bentuk, susunan dan hubungan antara satuan lingual. Data penelitian diambil dari roman berbahasa Rusia karya A.N. Tolstoj yang berjudul “Voskresenie” terbitan Pravda, Moskwa tahun 1918. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kata yang dapat diacu oleh klausa bawahan pada klausa atasan dapat diisi oleh kelas kata nomina, ajektiva, pronomina, verba, dan adverbia. Fungsi sintaksis yang dimiliki klausa bawahan dapat berupa subjek, predikat, objek, dan keterangan. Makna yang dimiliki oleh klausa bawahan meliputi makna objektif, tujuan, temporal, atributif, lokatif, kausal, dan konsesif.
REPRESENTASI BUDAYA MELALUI ANALISIS SEMIOTIKA PADA LAGU KUDA SUMEDANG: REPRESENTASI BUDAYA MELALUI ANALISIS SEMIOTIKA PADA LAGU KUDA SUMEDANG Purnama Dewi, Anggraeni; Rizal, Iqbal Abdul
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v6i3.274

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan makna yang terkandung dalam lagu Kuda Sumedang karya Mang Memed. Lagu Kuda Sumedang merupakan salah satu lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan dalam bahasa Sunda. Melalui penelitian ini, pendalaman mengenai makna dalam lagu akan dikaji dengan penanda dan petanda dalam setiap liriknya. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika Roland Barthes yang berfokus pada penanda dan petanda untuk memahami budaya. Objek dalam penelitian ini adalah lagu Kuda Sumedang karya Mang Memed yang terdiri atas empat bait, dan setiap bait terdiri atas empat larik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu Kuda Sumedang bermakna sebagai media pengenalan budaya kota Sumedang, yang salah satunya diwakili oleh seni Bangréng Kuda Rénggong. Selain itu, dalam lagu Kuda Sumedang dijelaskan setiap aspek-aspek pertunjukan seni Bangréng Kuda Rénggong mulai dari aspek fungsi, cara kesenian ditampilkan, dan suasana yang tergambar selama pertunjukan.
KESENIAN ANGKLUNG DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR SEBAGAI UPAYA PEMERTAHANAN BUDAYA LOKAL Purnama Dewi, Anggraeni; Juniarti, Nita
KABUYUTAN Vol 3 No 3 (2024): Kabuyutan, Nopember 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i3.285

Abstract

Secara umum diketahui bahwa angklung merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu, dan akan mengeluarkan bunyi ketika digoyangkan. Kesenian angklung sendiri sampai saat ini masih banyak terlihat, khususnya di sekolah-sekolah sebagai bagian dari ekstrakurikuler yang ditawarkan pihak sekolah kepada siswanya. Tentu saja hal ini menjadi sangat baik, karena angklung sebagai warisan budaya dapat dipertahankan eksistensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana kepedulian dan minat anak-anak usia sekolah dasar terhadap kesenian angklung, serta untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi anak-anak dalam mempelajari alat musik angklung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara terhadap pihak sekolah dan 10 siswa-siswi Sekolah Dasar Bintang Madani. Adapun data sekunder diambil dari berbagai literatur terkait seni dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh siswa-siswi tersebut memiliki kepedulian dan minat yang besar terhadap alat musik angklung. Adapun kendala yang dihadapi siswa-siswi tersebut adalah terkait pengaturan waktu, karena kegiatan ekstrakurikuler angklung dilakukan setelah jam kepulangan sekolah, sehingga rasa lelah seringkali menjadi hambatan mereka dalam mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu, adanya gadget yang menawarkan berbagai fitur menarik, turut menjadi pertimbangan siswa dalam menentukan sikap untuk mengisi waktunya dengan kegiatan ekstrakurikuler angklung.
REPRESENTASI PARIWISATA BALI MELALUI KOMODIFIKASI TARI KECAK DI PURA LUHUR ULUWATU : REPRESENTATION OF BALI TOURISM THROUGH COMMODIFICATION OF KECAK DANCE AT PURA LUHUR ULUWATU Purnama Dewi, Anggraeni; Fazri, Syarah Nurul
KABUYUTAN Vol 4 No 1 (2025): Kabuyutan, Maret 2025
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v4i1.314

Abstract

The development of tourism has a considerable influence on the performing arts in Bali, and the Kecak Dance at Uluwatu Temple is no exception. The title of this article is “Representation of Bali Torism Through Commodification of Kecak Dance at Pura Luhur Uluwatu”. This article reveals how the relationship between the traditional performing arts of a religious nature that was originally only offered for religious rituals, but now becoming commercially valuable tourism industry, that can be displayed freely to the tourists. This is based on the fact that the Bali island often becomes the main purpose of the tourists, both local and foreign tourist, so that Balinese artists are highly demanded to have creativity to package the traditional art into commercially valuable tourism art. The method used in this research is a qualitative method with descriptive presentation. The researcher get data based on study literature and observation. The results show that there has been a change in the function of the Kecak Dance at Pura Luhur Uluwatu, which was originally religious and sacred, has now changed the function to commercial value after going through commodification to support the tourism industry.
DAMPAK SOSIAL BUDAYA DARI KUNJUNGAN WISATAWAN RUSIA TERHADAP MASYARAKAT BALI: DAMPAK SOSIAL BUDAYA DARI KUNJUNGAN WISATAWAN RUSIA TERHADAP MASYARAKAT BALI Purnama Dewi, Anggraeni
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.175

Abstract

Kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali yang terus menunjukkan peningkatan, tentu tidak terlepas dari faktor-faktor budaya yang memengaruhinya. Wisatawan Rusia begitu terpesona akan keindahan pulau Bali. Tidak sedikit dari mereka yang pada mulanya berkunjung ke pulau Bali sebagai wisatawan dalam waktu singkat, namun pada akhirnya memilih tinggal lebih lama dan melakukan berbagai kegiatan di Bali. Tentu saja hal ini berdampak pada kehidupan masyarakat Bali secara umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial budaya yang terjadi akibat kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang meliputi observasi dan wawancara. Selain itu, data sekunder berupa data kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali dari Badan Pusat Statistik dan Kementrian Pariwisata, serta studi literatur yang berkaitan dengan kepariwisataan, juga peneliti gunakan dalam penulisan artikel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan Rusia ke pulau Bali berdampak terhadap kehidupan masyarakat Bali, yaitu dalam aspek demografis, aspek mata pencaharian, aspek budaya, aspek transformasi norma, aspek modifikasi pola konsumsi, dan aspek lingkungan.
IMPLEMENTASI METODE JOYFUL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA RUSIA: SUATU KAJIAN PSIKOLINGUISTIK: IMPLEMENTASI METODE JOYFUL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA RUSIA: SUATU KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Purnama Dewi, Anggraeni; Hanafitri, Aulia
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Juni 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v6i2.232

Abstract

Bahasa Rusia merupakan salah satu bahasa asing yang sangat menarik namun cukup rumit untuk dipelajari. Ada kalanya mahasiswa merasa bosan untuk mempelajari tata bahasa Rusia yang begitu majemuk. Metode joyful learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mempelajari bahasa Rusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dampak dari implementasi joyful learning terhadap pembelajaran bahasa Rusia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan psikolinguistik. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa Sastra Rusia Universitas Padjadjaran yang masih aktif belajar pada semester 2 dan 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara yang tepat dan efektif dalam mempelajari bahasa Rusia diantaranya dengan metode joyful learning. Dampak dari implementasi joyful learning terhadap pembelajaran bahasa Rusia adalah adanya peningkatan kualitas mahasiswa baik dalam hal Slushat’ ‘mendengar’, govorit’ ‘berbicara’, chitat’ ‘membaca’, maupun pisat’ ‘menulis’. Dengan adanya peningkatan kualitas, maka sangat berdampak pada rasa percaya diri yang dimiliki mahasiswa, khususnya dalam berbicara menggunakan bahasa Rusia.
FENOMENA GEGAR BUDAYA PADA WISATAWAN RUSIA YANG TINGGAL DI PULAU BALI: FENOMENA GEGAR BUDAYA PADA WISATAWAN RUSIA YANG TINGGAL DI PULAU BALI Purnama Dewi, Anggraeni; Barkati, Laila Nur
KABUYUTAN Vol 3 No 1 (2024): Kabuyutan, Maret 2024
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v3i1.223

Abstract

Gegar budaya atau yang dikenal dengan culture shock merupakan fenomena umum yang biasa dialami oleh masyarakat luar yang mendatangi suatu daerah dan menetap dalam jangka waktu cukup lama di daerah tersebut. Salah satu contoh dari fenomena tersebut adalah gegar budaya yang terjadi pada wisatawan Rusia yang tinggal di Pulau Bali. Pada awalnya sebagian besar wisatawan Rusia datang ke Pulau Bali untuk berwisata. Mereka mengetahui informasi tentang Bali dari berbagai referensi dan informasi. Keindahan Bali yang begitu menarik perhatian, menjadikan wisatawan Rusia memutuskan untuk mengunjungi Bali yang pada akhirnya tidak sedikit dari mereka yang memilih untuk tinggal lebih lama di Pulau Dewata tersebut. Tentu banyak sekali proses adaptasi yang harus dijalani oleh wisatawan Rusia ketika menetap di Bali, terlebih Bali diketahui sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki nilai budaya cukup kuat dan religius. Hal ini sangat bertolak belakang dengan karakter wisatawan Rusia secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses adaptasi yang dilakukan oleh wisatawan Rusia dan mengetahui kendala yang dihadapinya dalam melakukan adaptasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pemaparan deskriptif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara terhadap 5 wisatawan Rusia yang tinggal di Bali, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima wisatawan Rusia mengalami lima tahap adaptasi budaya, yaitu fase perencanaan, bulan madu, frustasi, penyesuaian, dan resolusi. Kelima wisatawan Rusia memiliki proses adaptasi yang berbeda, diantaranya meliputi bahasa, rasa makanan, kondisi alam/ cuaca, biaya hidup, dan gaya hidup.