p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ners
Arifatunnisa, Yulvia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Ners

Gambaran Jumlah Eosinofil dan Neutrofil pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rsud Gambiran Kota Kediri Nita Ermawati; Imasari, Triffit; Erawati, Erawati; Arifatunnisa, Yulvia
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.45410

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan penyebab yang beragam yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan biasanya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal kronik ditemukan meningkat pada stadium yang tidak disadari oleh pasien. Gagal ginjal kronik berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD). Alternatif sel-sel di hematologi bisa diindikatorkan terjadinyanya peningkatan stadium yag lebih tinggi salah satunya eosinofil dan neutrofil yang kadarnya meningkat pada pasien PGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran eosinofil dan neutrofil dalam patologi penyakit ginjal. Pengambilan sampel dapat dilakukan metode penelitian Deskriptif dengan teknik sampiling purposeve sampling jumlah 27 sampel, penggumpulan data dilakukan dengan menggunkan kuisioner. Berdasrkan hasil penelitian menunjukan bahwa dari 27 sampel pasien gagal ginjal kronis di RSUD Gambiran kota kediri diperoleh hasil jumlah eosinofil meningkat sebanyak 5 responden ( 19%), normal sebanyak 22 responden ( 81%). Pada pemeriksaan neutrofil didapatkan hasil meningkat sebanyak 10 responden ( 37%) ,normal sebanyak 17 responden ( 63%) Peningkatan eosinofil dan neutrofil, baik di darah perifer maupun jaringan ginjal, berperan penting dalam proses inflamasi pada pasien gagal ginjal kronis. Kondisi ini dikaitkan dengan lebih banyak risiko tinggi berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD).