Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ASETON DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) Yadi, Hervi; Pertiwi, Nia Novranda; Lubis, Minda Sari; Nasution, Muhammad Amin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.32480

Abstract

Antioksidan merupakan molekul yang dapat mencegah atau memperlambat sel mengalami kerusakan akibat radikal bebas dengan cara melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas. Antioksidan dapat menyerap atau menetralkan radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenis, dan penyakit lainnya. Karena antioksidan dapat mendonorkan elektronnya untuk menghentikan reaksi berantai radikal bebas yang dapat merusak tubuh. Tanaman yang memiliki khasiat sebagai antioksidan yang telah diuji salah adalah alpukat. Selain itu alpukat juga dikenal berkhasiat sebagai antibakteri karena kandungan senyawa antibakteri seperti, alkaloid, dan flavonoid pada buah, biji dan daunnya. Selain itu daunnya juga mengandung polifenol, dan buahnya mengandung tanin Tanaman alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang telah banyak berkontribusi sebagai obat tradisional. Daun alpukat mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman alpukat diantaranya seperti saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol, pemeriksaan karakterisasi, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia metabolit sekunder serta aktivitas antioksidan pada daun alpukat (Persea americana Mill.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil analisis aktivitas antioksidan pada daun alpukat dengan menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl memiliki nilai IC50 49,659 ppm dan nilai IC50 vitamin C sebesar 3,8445 ppm. Dengan kategori sangat kuat.
Sosialisasi Bahaya Konsumsi Gula Berlebihan dan Dampaknya bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Pekan Baru Anggraini, Deni; Sinata, Novia; Agistia, Nesa; Almurdani, M.; Sandra, Alya Dwi; Al-Fadillah, Annsisya Shafira; Azhar, Gustika; Yadi, Hervi; Kurnia, Lisa; Nadia, Putri; Astaharie, Shinta Angelia; Adela, Syarifah Nur; Pratiwi, Wulan Iska; Zikrinnissa, Zikrinnissa
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v2i2.70

Abstract

Telah dilakukan sosialisasi bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat di Kota Pekan Baru. Kegiatan yang melibatkan peserta berjumlah 60 orang dilakukan di Stadion Utama Riau. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah demonstrasi dan diskusi serta pembagian leaflet kepada masyarakat. Pengukuran efektivitas kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan tes berbentuk kuisoner yang diberikan sebelum kegiatan sosialisasi sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir setelah sosialisasi (post-test). Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah telah terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan setelah kegiatan dilaksanakan. Analisis sosiodemografi yang melihat kategori umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan peserta menunjukkan bahwa kenaikan pengetahuan yang signifikan terjadi pada peserta yang berusia 17-25 tahun, peserta jenis kelamin perempuan, peserta yang berpendidikan tinggi, peserta yang bekerja, dan berpenghasilan tinggi. Pengetahun yang baik akan bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat akan dapat membantu mengurangi jumlah kasus penyakit degeneratif yang semakin banyak terjadi.