Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Determination Of Macro Mineral Content In Fresh Noni Fruit (Morinda Citrifolia L.) By Atomic Absorption Spectrophotometry Nia Novranda Pertiwi; Effendy De Lux Putra; Fathur Rahman Harun
International Journal of Science, Technology & Management Vol. 3 No. 5 (2022): September 2022
Publisher : Publisher Cv. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46729/ijstm.v3i5.612

Abstract

This study aims to determine the levels of macro minerals such as potassium, calcium, sodium, and magnesium in fresh noni fruit. The sample of noni fruit was destructed, then quantitative analysis of potassium, calcium, sodium, and magnesium were performed using atomic absorption spectrophotometry (AAS) at a wavelength 766.5 nm for potassium; 422.7 nm for calcium; 589.0 nm for sodium; and 285.2 nm for magnesium. The advantages of this method are selective and sensitive. The average % recoveries were obtained in 109.7 % for potassium; 96.4 % for calcium; 99.7 % for sodium; and 92.4 % for magnesium. This method is very suitable for determining mineral content in fruit as shown in the recovery results and in accordance with the validation requirements.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sisik Naga terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi Muhammad Amin Nasution; Muhammad Andry; Hindri Syahputri; Nia Novranda Pertiwi; Melia Sari
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 2 (2023): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i2.5693

Abstract

Latar Belakang: Paku sisik naga (Pyrrosia piloselloides) termasuk dalam family Polypodiaceae merupakan tanaman epifit yang hidup dan menempel di bebatuan atau pepohonan dan mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin. Tujuan: Untuk mengetahui metabolit sekunder yang terdapat pada sampel serta menguji aktivitas antibakteri dan konsentrasi yang paling baik ekstrak etanol sisik naga (Pyrrosia piloselloides) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Metode: Penelitian ini eksperimental dengan ekstraksi metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sampel penelitian ini adalah daun tropofil sisik naga (Pyrrosia piloselloides) diambil secara purposive sampling yang diekstrak kemudian diencerkan dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Uji daya hambat menggunakan metode difusi cakram. Data yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium diolah dengan statistik yaitu uji Analysis of Varians (ANOVA). Hasil:  Berdasarkan uji anova diketahui nilai sig sebesar 0,000 (0,005) terdapatl perbedaan signifikan antara konsentrasi 10%, 20%, 30%, kontrol (+) dan kontrol (-) dengan kata lain penambahan konsentrasi mempengaruhi zona hambat mikroba. Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa uji aktivitas antimikroba dan konsentrasi pada ekstrak etanol sisik naga (Pyrrosia piloselloides) mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.
Penentuan Kadar Hidrokuinon Dan Asam Retinoat Pada Lotion Yang Dijual Online Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dual Wavelenght Rohmah, Roihanah; Pertiwi, Nia Novranda; Lubis, Minda Sari; Pulungan, Ainil Fithri
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v8i1.3506

Abstract

Handbody lotion merupakan produk kosmetik yang diterapkan secara menyeluruh di seluruh tubuh, dengan tujuan memberikan efek pemutihan pada kulit, sehingga warnanya menjadi lebih cerah. Hidrokuinon adalah zat aktif yang memiliki kemampuan untuk mengontrol produksi pigmen, sehingga berperan dalam mengurangi atau menghambat pembentukan melanin pada kulit. Asam retinoat termasuk dalam bentuk aktif dari retinol (vitamin a), yang kini banyak diaplikasikan untuk menangani kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari serta untuk keperluan pemutihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kadar hidrokuinon dan asam retinoat pada handbody lotion apakah memenuhi persyaratan secara spektrofotometri uv dengan metode dual wavelength. Penelitian ini adalah penelitian eskperimental. Sampel yang digunakan adalah 4 handbody lotion dengan merk dagang yang berbeda yang dibeli melalui online dan diberikan inisial sampel A,B,C,D. Analisis kadar hidrokuinon dan asam retinoat dilakukan secara kualitatif dengan mengaplikasikan uji reaksi warna dan secara kuantitatif dengan mengaplikasikan spektrofotometri uv menggunakan teknik dual wavelength. Berdasarkan hasil penelitian kadar hidrokuinon yang terdapat dalam berbagai sampel diantaranya Sampel A 2,398%, Sampel B 1,131%, Sampel C 2,531%, Sampel D 2,505%. Sedangkan kadar asam retinoat yang diperoleh pada Sampel A 0,258%, Sampel B 0,134%, Sampel C 0,134%, Sampel D 0,176%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN ASETON DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) Fadillah, Nike; Pertiwi, Nia Novranda; Dalimunthe, Gabena Indrayani; Daulay, Anny Sartika
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.32249

Abstract

Senyawa fenolik berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghambat reaksi radikal bebas. Daun alpukat (Persea americana Mill.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri karena mengandung senyawa fenolik, daun alpukat merupakan tanaman obat yang berpotensi sebagai bahan obat tradisional yang memiliki aktivitas seperti analgesik dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik total serta uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan aseton dari daun alpukat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental. Pada penelitian ini, langkah awal yang dilakukan adalah uji karakterisasi terhadap serbuk simplisia daun alpukat dan dimaserasi dengan etanol 96% dan aseton. Maserat yang diperoleh ditetapkan kadar fenolik total menggunakan spektrofotometri visible pada panjang gelombang 744 nm. Penentuan kadar fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu dengan standar asam galat. Kadar fenolik total dinyatakan dalam mg equivalent asam galat (GAE) per gram simplisia. Kemudian ekstrak etanol dan aseton di uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol 96% daun alpukat memiliki kadar fenolik total sebesar 6,948 ± 0,054 mg GAE/g. Hasil kadar rata-rata fenolik total ekstrak aseton sebesar 2,123 ± 0,011 mg GAE/g. Hasil uji aktivitas antibakteri diperoleh zona hambat yang terbentuk terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan sampel ekstrak etanol konsentrasi 100% lebih besar dibandingkan dengan ekstrak aseton, dimana zona hambat yang terbentuk sebesar 27,78 mm dengan kategori sangat kuat. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli sampel ekstrak etanol dengan konsentrasi 100%  yaitu 19,87 mm kategori kuat.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ASETON DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL.) Yadi, Hervi; Pertiwi, Nia Novranda; Lubis, Minda Sari; Nasution, Muhammad Amin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.32480

Abstract

Antioksidan merupakan molekul yang dapat mencegah atau memperlambat sel mengalami kerusakan akibat radikal bebas dengan cara melengkapi kekurangan elektron dari radikal bebas. Antioksidan dapat menyerap atau menetralkan radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti kardiovaskuler, karsinogenis, dan penyakit lainnya. Karena antioksidan dapat mendonorkan elektronnya untuk menghentikan reaksi berantai radikal bebas yang dapat merusak tubuh. Tanaman yang memiliki khasiat sebagai antioksidan yang telah diuji salah adalah alpukat. Selain itu alpukat juga dikenal berkhasiat sebagai antibakteri karena kandungan senyawa antibakteri seperti, alkaloid, dan flavonoid pada buah, biji dan daunnya. Selain itu daunnya juga mengandung polifenol, dan buahnya mengandung tanin Tanaman alpukat (Persea americana Mill.) merupakan tanaman yang telah banyak berkontribusi sebagai obat tradisional. Daun alpukat mengandung beberapa senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan. Senyawa kimia yang terkandung pada tanaman alpukat diantaranya seperti saponin, alkaloid, flavonoid, dan tanin. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol, pemeriksaan karakterisasi, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia metabolit sekunder serta aktivitas antioksidan pada daun alpukat (Persea americana Mill.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat eksperimental. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil analisis aktivitas antioksidan pada daun alpukat dengan menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl memiliki nilai IC50 49,659 ppm dan nilai IC50 vitamin C sebesar 3,8445 ppm. Dengan kategori sangat kuat.
Edukasi Penggunaan Antibiotik yang Benar dalam Mencegah Resistensi Antibiotik Rinda Sari, Sylvi; Yunus, Muhammad; Fauzi, Ziza Putri Aisyia; Rani, Zulmai; Nasution, Muhammad Amin; Pertiwi, Nia Novranda; Syahputri, Hindri
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v2i1.55

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak benar memunculkan problematika kesehatan dalam masyarakat.  Alih-alih menjadi obat dalam mengatasi infeksi oleh bakteri, penggunaan antibiotik yang salah dapat menyebabkan resistensi dimana antibiotik tidak dapat membunuh bakteri di dalam tubuh dan akan kebal terhadap infeksi bakteri yang sama. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi penggunaan antibiotik yang benar kepada masyarakat sekitar Apotek Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan, untuk menghindari resistensi antibiotik. Kegiatan edukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Penilaian terhadap keberhasilan kegiatan dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil kuisioner menunjukkan ketertarikan peserta akan kegiatan sebesar 95,25%, memahami informasi obat sebesar 87,52%, dan pengetahuan peserta terhadap penggunaan antibiotik yang benar sebesar 90,74%. Edukasi ini terbukti dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mitra tentang penggunaan antibiotik yang benar dalam mencegah resistensi antibiotik.
Penentuan Kadar Hidrokuinon dan Asam Retinoat Pada Krim Malam Yang Dijual Dikota Medan Secara Spektrofotometri Ultraviolet Metode Dual Wavelenght Fauziah Zain; Nia Novranda Pertiwi; Minda Sari Lubis; Rafita Yuniarti
Bulletin of Community Engagement Vol. 4 No. 3 (2024): Bulletin of Community Engagement
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/bce.v4i3.1498

Abstract

Night cream is a mixture of chemicals and/or other ingredients with the property of whitening the skin or lightening black spots on the skin that is used at night. Hydroquinone is a compound that is often used as a bleach in cosmetics. Excessive use can have dangerous effects on the skin because it can cause skin disorders and can even cause skin cancer. Retinoic acid is prohibited from being used in whitening creams because it can cause dry skin, burning sensation, carcinogenic and teratogenic. This research aims to determine the presence of hydroquinone and retinoic acid compounds and to determine the levels of hydroquinone and retinoic acid in night cream preparations sold in the city. Medan.  In this study, 4 samples were taken with different trademarks and given the initials A, B, C, D. At the sample testing stage, color reagents were tested qualitatively and quantitative tests were used using UV spectrophotometry with the dual Wavelength method.  Based on the results of research conducted on 4 night cream samples, all night cream samples in the city of Medan contained hydroquinone and retinoic acid compounds and the levels obtained in each sample were that the levels in hydroquinone in night cream A, 2.184%, in night cream B were 2.713%. %, in night cream C 2.543%, and in night cream D 4.402%. Retinoic acid was found in night cream A 0.032%, in night cream B 0.033%, in night cream C 0.039, and in night cream D 0.0023%.
Penyuluhan Pentingnya Mengetahui Kadar Antibiotik Dalam Penggunaan Secara Bijak dan Efektif Pertiwi, Nia Novranda; Hindri Syahputri; Syilvi Rinda Sari; Muhammad Amin Nasution
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 2 (2025): April-Juni 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i2.11109

Abstract

Antibiotik merupakan salah satu obat yang sangat penting dalam dunia medis untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak bijak dan tanpa memperhatikan kadar atau dosis yang tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk resistensi antibiotik. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Ar-Ridha, sebagai kelompok yang masih dalam tahap pembelajaran dan memiliki potensi untuk menerima edukasi sejak dini mengenai pentingnya mengetahui kadar antibiotik agar penggunaannya lebih tepat sasaran, aman, dan efektif. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Penilaian terhadap keberhasilan kegiatan dilakuakan dengan menggunakan kuesioner. Hasil kuesioner menunjukkan ketertarikan peserta akan kegiatan sebesar 93, 35%, pemahaman terkait informasi kadar obat sebesar 85, 52%, dan pengetahuan peserta terhadap penggunaan antibiotik secara bijak dan efektif sebesar 90, 50%. Penyuluhan ini terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang penyuluhan pentingnya mengetahui kadar antibiotic dalam penggunaan secara bijak dan efektif.
Pengaruh Perbedaan Metode Ekstraksi Maceration dan Microwave Assisted Extraction (MAE) Terhadap Penetapan Kadar Flavonoid Total Buah Ara (Ficus racemosa L.) Andry, Muhammad; Ligo, Azzura; Anggi, Reza Destri; Pradita, Diding; Luthvia, Luthvia; Nasution, Muhammad Amin; Pertiwi, Nia Novranda; Arifin, Arfiani
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 2 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i2.859

Abstract

Figs (Ficus racemosa L.) are an essential source of bioactive components such as phenols, terpenoids, flavonoids, and alkaloids with antioxidant properties. Two extraction methods are used to extract flavonoids from figs: conventional and non-conventional. This study aimed to determine the effect of different extraction methods—maceration and Microwave Assisted Extraction (MAE)—on the total flavonoid content in figs (Ficus racemosa L.). The research was conducted using a laboratory experimental method. The procedures included collecting and preparing plant materials, producing simplicia, evaluating simplicia characteristics, conducting phytochemical screening, preparing extracts, and determining total flavonoid content. The results showed that the maximum wavelength of quercetin was 438 nm, with a regression equation of Y = 0.0669x + 0.0084. The average absorbance values of fig extract using the maceration method were 0.216 with methanol, while the MAE method was 0.280 with methanol. The average percentage of flavonoid content using the maceration method was 0.1245% with methanol, while with the MAE method, it was 0.1623% with methanol. The total flavonoid content of fig extract using the maceration method was 1.2451 mgQE/g extract with methanol, while with the MAE method, it was 1.6238 mgQE/g extract with methanol. The study concluded that the highest total flavonoid content was found in the methanol extract obtained through MAE. This extract had a value of 1.6238 mgQE/g extract.
Edukasi dan Konseling Farmakoterapi untuk Masyarakat dalam Pengelolaan Penyakit Kronis Sari, Syilvi Rinda; Hindri Syahputri; Nia Novranda Pertiwi; Muhammad Amin Nasution; Muhammad Yunus
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12874

Abstract

Penyakit kronis merupakan kondisi kesehatan jangka panjang yang memerlukan pengelolaan berkelanjutan agar kualitas hidup pasien dapat terjaga. Edukasi dan konseling farmakoterapi menjadi komponen penting dalam mendukung pasien memahami penggunaan obat secara tepat, meningkatkan kepatuhan pengobatan, serta mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Edukasi dan konseling ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengidentifikasi peran edukasi dan konseling farmakoterapi dalam membantu masyarakat dalam pengelolaan penyakit kronis di Apotek UMN Al Washliyah bertempat Jl. Gaharu II Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah langsung, konseling, diskusi, pemberian brosur dan tanya jawab. Penilaian terhadap keberhasilan kegiatan dilakuakan dengan menggunakan kuesioner. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa intervensi edukasi dan konseling secara signifikan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kronis dan pengobatan, meningkatkan kepatuhan konsumsi obat. edukasi dan konseling farmakoterapi merupakan strategi efektif dalam mendukung pengelolaan penyakit kronis pada masyarakat, sehingga perlu diintegrasikan secara rutin dalam pelayanan kesehatan.