Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES KULIT BATANG TUMBUHAN JELUTUNG (Dyera costulata) Arjinal Arjinal; Muhammad Almurdani; Rudi Hendra; Hilwan Yuda Teruna
Jurnal Kimia Riset Vol. 5 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v5i1.16534

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes senyawa dari hasil isolasi ekstrak n-heksana dan diklorometana kulit batang jelutung (Dyera costulata). Teknik ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan tahap isolasi dilakukan dengan metode kromatografi vakum cair. Uji aktivitas antidiabetes dilakukan menggunakan metode penghambatan aktivitas enzim α-Glukosidase dengan subtrat p-nitrophenyl-α-D-glucopyranosida (p-NPG) dengan akarbose sebagai obat standar dan diukur pada panjang gelombang 415 nm. Hasil isolasi yang dilakukan pada ekstrak diklorometana diperoleh senyawa asam benzoat, sedangkan dari ekstrak n-heksana didapatkan senyawa lupeol. Hasil uji antidiabetes menunjukkan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas sedang dengan nilai IC50 143,259 µg/mL, sedangkan lupeol memiliki aktivitas kuat dengan nilai IC50 42,257 µg/mL (akarbose IC50 19,734 µg/mL). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat antidiabetes.
Natural Antidiabetic of Tunjuk Langit (Helminthostachys zeylanica) Rhizome Extracts Fania E. Ridhasya; Hilwan Y. Teruna; Rudi Hendra; Muhammad Almurdani
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 4, No 3
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.924 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v4i3.24897

Abstract

The use of medicinal plants in treating diabetes mellitus is increasing in Indonesia. Plenty of plants from different regions may have anti-diabetic effect, including Helminthostachys zeylanica. This plant is commonly used as a traditional medicine to treat inflammation, cough, dysentery, and malaria in Talang Mamak tribe, Indragiri Hulu, Riau, however in China it is used to treat diabetic. Thus, we examined whether the extract of H. zeylanica originated from Riau have potential antidiabetic activity. We assessed the α-glucosidase inhibitory activity of the extract of H. zeylanica rhizome. The results showed the antidiabetic values of n-hexane, dichloromethane (DCM), ethyl acetate (EtOAc), methanol (MetOH), and ethanol (EtOH) extracts were 380.88 ± 0.09; 190.76 ± 0.22; 61.18 ± 0.59; 47.86 ± 0.06; and 60.78± 0.02, respectively. Acarbose were used as standard with antioxidant values of 19.73± 0.07. It can be concluded that the methanol extract is potential to be proposed as antidiabetic.
PENTINGNYA NUTRISI DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN UNTUK MENCEGAH STUNTING PADA ANAK DI DESA KUAPAN Anggraini, Deni; Sinata, Novia; Agistia, Nesa; Almurdani, M.; Indriana, Annisa Chika Ayu; Melanie, Claudy Friesta; Azli, Echa Saskia; Suwinda, Elia; Mulyani, Fitri; Wulandari, Lydia Tri; Audina, Mia; Nabela, Nabela; Azizah, Nur Rahmi; Suhada, Zikra
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22531

Abstract

Masalah balita pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang menjadi fokus di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai. Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2013 terjadi peningkatan anak stunting dari 36,8% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada tahun 2013. Selama 20 tahun terakhir, penanganan masalah stunting sangat lambat. Secara global, persentase anak-anak yang terhambat pertumbuhannya menurun hanya 0,6 persen per tahun sejak tahun 1990. WHO mengusulkan target global penurunan kejadian stunting pada anak dibawah usia lima tahun sebesar 40 % pada tahun 2025, namun diprediksikan hanya 15-36 negara yang memenuhi target tersebut. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengetahuan masyarakat tentang stunting dan mengedukasi cara mencegah terjadinya stunting pada anak dimasa pertumbuhan. Untuk mencapai tujuam tersebut dilakukan beberapa kegiatan yaitu pelaksanaan pre-test, penyuluhan, dan post-test terkait stunting dan cara pencegahan stunting. Kegiatan ini dilakukan terhadap 50 responden di Desa Kuapan Kab. Kampar. Berdasarkan hasil analisis Bivariat diketahui bahwa pemberian perlakuan berupa edukasi masyarakat (pre test) mengenai stunting menunjukkan adanya pengaruh signifikan dibandingkan (Post Test) dengan ada kuisioner dengan pertanyaan yang sama dengan skor (pre test) dari 50 orang yaitu 30 orang 60%, 17 orang 34% dan 3 orang 6% dan (post test) dari 50 orang 100%.
Sosialisasi Bahaya Konsumsi Gula Berlebihan dan Dampaknya bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Pekan Baru Anggraini, Deni; Sinata, Novia; Agistia, Nesa; Almurdani, M.; Sandra, Alya Dwi; Al-Fadillah, Annsisya Shafira; Azhar, Gustika; Yadi, Hervi; Kurnia, Lisa; Nadia, Putri; Astaharie, Shinta Angelia; Adela, Syarifah Nur; Pratiwi, Wulan Iska; Zikrinnissa, Zikrinnissa
Jurnal Bakti Nusantara Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Nusantara
Publisher : Pustaka Media Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63763/jbn.v2i2.70

Abstract

Telah dilakukan sosialisasi bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat di Kota Pekan Baru. Kegiatan yang melibatkan peserta berjumlah 60 orang dilakukan di Stadion Utama Riau. Metode yang digunakan dalam sosialisasi ini adalah demonstrasi dan diskusi serta pembagian leaflet kepada masyarakat. Pengukuran efektivitas kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan memberikan tes berbentuk kuisoner yang diberikan sebelum kegiatan sosialisasi sebagai tes awal (pretest) dan tes akhir setelah sosialisasi (post-test). Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah telah terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan setelah kegiatan dilaksanakan. Analisis sosiodemografi yang melihat kategori umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan peserta menunjukkan bahwa kenaikan pengetahuan yang signifikan terjadi pada peserta yang berusia 17-25 tahun, peserta jenis kelamin perempuan, peserta yang berpendidikan tinggi, peserta yang bekerja, dan berpenghasilan tinggi. Pengetahun yang baik akan bahaya konsumsi gula berlebihan dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat akan dapat membantu mengurangi jumlah kasus penyakit degeneratif yang semakin banyak terjadi.
Edukasi Penggunaan Tanaman Herbal Terhadap Penderita Diabetes di Desa Empat Balai, Kampar Rasyid, Wildan; Pratiwi, Wirahma Indah; Djohari, Meiriza; Anggraini, Deni; Mora, Enda; Almurdani, M.; Ikhtiarudin, Ihsan; Harpirabi, T.; Jasma, Jasma; Tami, Tami; Sukma, Sukma
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/w8yeem10

Abstract

Diabetes mellitus is a public health problem that continues to increase, especially in rural areas that have limited access to modern health services. The use of herbal plants as alternative therapy is increasingly receiving attention because of its abundant availability and relatively low cost. In order to increase public awareness of the importance of prevention and treatment, especially with herbal ingredients for this degenerative disease, there needs to be ongoing counseling, one of which is through community service. This community service activity aims to provide education on the use of herbal plants that have the potential to lower blood sugar levels to the people of Empat Balai Village, Kuok District, Kampar Regency. The activities include counseling, interactive discussions, and demonstrations of the use of local herbal plants such as insulin leaves (Costus igneus), Moringa leaves (Moringa oleifera), Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi), Pare (Momordica charantia), sambiloto, and mahkota dewa. The research method uses a qualitative approach with counseling techniques and leaflets given to 50 respondents. The results of the study showed an increase in public knowledge or insight about the use of herbal plants for diabetes sufferers with significance (p <0.5). The results of this Community Service activity show the importance of educating the community about managing diabetes naturally and increasing interest in implementing the use of herbs as a treatment support. Therefore, further efforts need to be made to increase insight and prevention related to Diabetes Mellitus by using herbal plants holistically.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT HERBAL SAAT PUASA DI PUSKESMAS SIAK HULU II KABUPATEN KAMPAR Suhery, Wira Noviana; Almurdani, Muhammad; Nofriyanti, Nofriyanti; Utami, Rahayu; Pratama, Hafizh Yandi; Febbyola, Flara; Wahidah, Lutfiana Nurul; Andrea, Kamilah Dzikra; Azzahra, Fayza Salwa; Anggraini, Hadistri Sekar; Salsabila, Helmaria Putri; Fazira, Intan; Sirait, Indri Hotma Novida; Milianty, Jesy
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i9.1849

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini telah dilakukan di Puskesmas Siak Hulu II, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui keamanan penggunaan obat herbal saat berpuasa. Kegiatan dilaksanakan tanggal 14 Maret 2025 di UPTD Puskesmas Siak Hulu II, Kampar, Provinsi Riau. Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang datang ke UPTD Puskesmas Siak Hulu II, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau yang berjumlah 40 orang. Bentuk kegiatan berupa pemberian edukasi lisan terkait dengan keamanan penggunaan obat herbal saat berpuasa dan pembagian brosur sebagai media edukasi. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat diberikan pretest dan posttest. Hasil sosialisasi yang dilakukan di Puskesmas UPT II Siak Hulu menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat, dan dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik.