Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Upaya Pencegahan Dan Penanganan Dispepsia Melalui Edukasi Kesehatan Pada Masyarakat Wilayah Desa Abumbun Jaya Raudhatul Jannah, Ghina; Nisa, Khairatun; Palianti, Zahra; Syahran, Dayna Maharani; Azzahra, Fifi Alayda; Angelica, Viona Febriola; Mutia, Desy; Wilujeng, Wilujeng; Septianto, Gemilang; Fakhirah, Afifah Ghina; Salam, Abdul; Angelina, Agnes Alda; Pituwati, Cesilia Isana; Sari, Atika; Handira, Belva Rizqy; Zahra, Aulia ika; Ekawati, Norliana; Raynaldi, Muhammad
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 4 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i4.452

Abstract

Pendahuluan: Dispepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari‐hari. Dispepsia adalah keluhan kesehatan yang berhubungan dengan makan atau keluhan yang berhubungan dengan gangguan saluran cerna. Gejala dispepsia ditandai dengan adanya nyeri epigastrik, rasa penuh pada bagian epigastrik dan rasa cepat kenyang, mual dan muntah. Tujuan: Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Abumbun Jaya terkait dispepsia serta upaya pencegahan dan penanganannya. Metode: Metode yang digunakan adalah diskusi kelompok serta penyampaian materi. Media informasi yang digunakan adalah leaflet dan poster. Masyarakat desa yang terlibat sebanyak 28 orang. Media  leaflet dan poster berisi  informasi  tentang  pengertian dispepsia,  penyebab dispepsia,  tanda dan gejala  dispepsia serta cara pencegahan  dan penanganan dispepsia baik secara farmakologi maupun non farmakologi (herbal). Hasil: Pelaksanaan kegiatan PKM ini berjalan dengan lancar dan sukses melalui pemberian materi yang diberikan sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat. Harapannya dengan pemberian informasi yang tepat dapat meningkatkan kesadaran dan motivasi seseorang untuk melakukan hal yang tepat atau benar, terutama yang berkaitan dengan pola hidup sehat untuk penanganan dan pencegahan dispepsia. Simpulan: Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, yang dibuktikan dengan aktifnya warga desa Abumbum Jaya dalam bertanya dan menjawab pertanyaan. Dengan adanya kegiatan ini pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan dispepsia menjadi meningkat.
Uji Keseragaman Bobot dan Kadar Racikan Puyer Paracetamol di Puskesmas Kecamatan Kurun Angelica, Viona Febriola; Rahmadani, Rahmadani; Melviani, Melviani; Alawiyah, Tuti
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2136

Abstract

Puyer atau serbuk adalah campuran kering dari berbagai bahan obat atau zat kimia yang sudah dihaluskan. Salah satu tantangan dalam pembuatan puyer adalah ketidakseimbangan dosis akibat pembagian yang kurang merata. Hal ini bisa berdampak pada bobot tiap bungkus puyer, yang jika tidak seragam, bisa memengaruhi efektivitas pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengecek apakah puyer paracetamol yang diracik di Puskesmas Kecamatan Kurun memiliki bobot dan kadar obat yang seragam. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif dengan metode cross sectional. Untuk uji laboratoriumnya, digunakan alat timbangan analitik dan spektrofotometer UV-Vis, serta dilakukan penghitungan simpangan baku, LOD & LOQ, presisi, dan akurasi.Hasil pengujian menunjukkan bahwa 10 bungkus puyer dari masing-masing puskesmas dinilai memenuhi standar jika nilai penerimaan (NP) berada di bawah atau sama dengan 15%. Bila NP lebih dari 15%, maka dilakukan pengujian tambahan. Nilai NP dari Puskesmas 1 adalah 10,026% dan dari Puskesmas 2 adalah 14,394%, yang berarti keduanya lulus uji keseragaman bobot. Sayangnya, saat diuji lebih lanjut untuk melihat keseragaman kandungan zat aktif paracetamol-nya, hasil dari kedua puskesmas tersebut belum memenuhi standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia edisi VI tahun 2020.