Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Umur Baterai pada PLTS Off-grid menggunakan Penyimpanan Energi Hibrida Berbasis Superkapasitor-Baterai Ihsan, Boy; Sahidin, Dwi; Rachmildha, Tri Desmana; Hamdani, Deny
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol. 5 No. 2 (2024): E-JOINT, Desember 2024
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v5i2.2560

Abstract

Perubahan iklim akibat pemanasan global menuntut penggunaan teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu pembangkit yang ramah lingkungan. Namun, pembangkit ini bersifat intermiten sehingga jika dioperasikan secara off-grid akan memerlukan perangkat penyimpanan energi. Paper ini merancang suatu sistem PV off-grid pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia dengan menggunakan sistem penyimpan energi hibrida, yaitu baterai dan superkapasitor. Fluktuasi energi jangka pendek diutamakan ditangani oleh superkapasitor, sedangkan energi jangka panjang yang lebih stabil disuplai oleh baterai. Pendekatan ini bertujuan mengurangi stres dan siklus charge-discharge baterai, sehingga memperlambat degradasi baterai. Performa dari sistem ini diuji dengan melakukan pemodelan dan simulasi aliran energi pada MATLAB. Berdasarkan hasil simulasi, dilakukan prediksi umur baterai dengan menggunakan algoritma rain flow counting dan perhitungan Levelized Cost of Energy (LCOE) dari sistem pembangkit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan superkapasitor pada sistem penyimpanan energi dapat menstabilkan transien daya dan mengurangi siklus charge-discharge baterai, sehingga memperpanjang umur baterai . Selain itu, LCOE pada sistem dengan superkapasitor lebih rendah daripada sistem tanpa superkapasitor.
Pengaruh Intermitensi Radiasi Matahari Terhadap Daya Keluaran pada PLTS Terapung Studi Kasus Pulau Kodingareng, Makassar Sulawesi Selatan Radhiansyah Radhiansyah; A. Syahrinaldy Syahruddin; Dwi Sahidin
Jupiter: Publikasi Ilmu Keteknikan Industri, Teknik Elektro dan Informatika Vol. 3 No. 1 (2025): Januari: Publikasi Ilmu Keteknikan Industri, Teknik Elektro dan Informatika
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jupiter.v3i1.676

Abstract

Photovoltaic (PV) systems are a promising renewable energy source due to their ease of installation, eco-friendliness, and abundant solar radiation availability. Indonesia has a theoretical potential of 4.625 kWh/m² and a practical potential of 3.767 kWh/kWp; however, as of September 2021, its installed capacity was only 194 MW. Land constraints have led to the development of floating PV systems, which reduce land usage and enhance module efficiency due to lower temperatures above water. Nonetheless, PV systems face challenges from solar radiation intermittency, influenced by cloud opacity, causing output power fluctuations. This study maps cloud opacity patterns on Kodingareng Island based on dry and rainy seasons using 2020 BMKG data. Results indicate that output power during the dry season is more stable than in the rainy season due to lower cloud cover. Conversely, thick cloud cover during the rainy season reduces solar radiation reaching PV modules, resulting in fluctuating power output. Thus, floating PV systems demonstrate better energy availability during the dry season. This study highlights the importance of understanding cloud opacity patterns in planning floating PV systems to address the challenges of solar radiation intermittency.
Analisis Levelized Cost of Electricity (LCoE) pada PLTS Terapung dengan PLTS di Daratan: Study Kasus Pulau Kodingareng, Makassar Sulawesi Selatan Radhiansyah Radhiansyah; Nur Azisah Syam; Muzakkir Muzakkir; Dwi Sahidin
Globe: Publikasi Ilmu Teknik, Teknologi Kebumian, Ilmu Perkapalan Vol. 3 No. 1 (2025): Publikasi Ilmu Teknik, Teknologi Kebumian, Ilmu Perkapalan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/globe.v3i1.741

Abstract

Indonesia, as an archipelagic country with over 17,000 islands, faces significant challenges in providing electricity access, particularly to small and remote islands. One promising solution is Solar Power Plants (PLTS), both land-based and floating solar plants that utilize water surfaces, suitable for areas with limited land availability. This study evaluates the economic feasibility of floating solar plants and land-based solar plants using the Levelized Cost of Electricity (LCoE) approach. LCoE encompasses all costs of construction, operation, maintenance, and energy production over the plant's lifespan, serving as a key benchmark in selecting power generation technologies. The findings show that the LCoE for floating solar plants is Rp11,197.00/kWh, lower than land-based solar plants at Rp11,769.00/kWh, although both exceed the electricity purchase price in Kodingareng, South Sulawesi, at Rp2,460.00/kWh. This difference is influenced by higher construction costs for floating solar plants but offset by greater energy output and lower operation and maintenance costs. This research provides a basis for developing solar power systems in archipelagic regions, emphasizing efficiency and sustainable energy solutions.
Peningkatan Umur Baterai pada PLTS Off-grid menggunakan Penyimpanan Energi Hibrida Berbasis Superkapasitor-Baterai Ihsan, Boy; Sahidin, Dwi; Rachmildha, Tri Desmana; Hamdani, Deny
E-JOINT (Electronica and Electrical Journal Of Innovation Technology) Vol 5 No 2 (2024): E-JOINT, Desember 2024
Publisher : Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/e-joint.v5i2.2560

Abstract

Perubahan iklim akibat pemanasan global menuntut penggunaan teknologi pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu pembangkit yang ramah lingkungan. Namun, pembangkit ini bersifat intermiten sehingga jika dioperasikan secara off-grid akan memerlukan perangkat penyimpanan energi. Paper ini merancang suatu sistem PV off-grid pada daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia dengan menggunakan sistem penyimpan energi hibrida, yaitu baterai dan superkapasitor. Fluktuasi energi jangka pendek diutamakan ditangani oleh superkapasitor, sedangkan energi jangka panjang yang lebih stabil disuplai oleh baterai. Pendekatan ini bertujuan mengurangi stres dan siklus charge-discharge baterai, sehingga memperlambat degradasi baterai. Performa dari sistem ini diuji dengan melakukan pemodelan dan simulasi aliran energi pada MATLAB. Berdasarkan hasil simulasi, dilakukan prediksi umur baterai dengan menggunakan algoritma rain flow counting dan perhitungan Levelized Cost of Energy (LCOE) dari sistem pembangkit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan superkapasitor pada sistem penyimpanan energi dapat menstabilkan transien daya dan mengurangi siklus charge-discharge baterai, sehingga memperpanjang umur baterai . Selain itu, LCOE pada sistem dengan superkapasitor lebih rendah daripada sistem tanpa superkapasitor.