Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MIRROR THERAPY TERHADAP KEKUATAT OTOT PASIEN STROKE DENGAN GANGGUAN EKSTERMITAS ATAS Ayuningtyas, Devina; Widiastuti, Agung; Firdaus, Insanul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47904

Abstract

Stroke merupakan keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredarab darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit stroke sangat berdampak pada fungsi ekstermitas baik atas maupun bawah. Ada berbagai jenis terapi yang dapat menunjang reahabilitasi penderita stroke, salah satunya Mirror Therapy atau terapi cermin merupakan pilihan jenis terapi inovasi yang dapat meningkatkan kekuatan otot penderita stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan asuhan keperawatan dengan inovasi intervensi mirror therapy terhadap kekuatan otot pasien stroke dengan gangguan ekstermitas atas di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional studi kasus dengan membanding 2 pasien yang berbeda, sampel penelitian yaitu pasien dengan gangguan system saraf pusat khususnya dengan diagnose medis stroke dan menggunakan metode sampling kriteria inklusi-eksklusi. Instrument yang digunakan berupa SOP Mirror Therapy, MMT (Manual Muscle Testing), dan lembar observasi pasien. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2025 dimana dilakukan selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari. Hasil penelitian didapatkan pada pasien satu mengalami peningkatan kekuatan otot ekstermitas atas seblah kanan dari yang awalnya 3 menjadi 4 dan pada pasien dua mengalami peningkatan kekuatan otot ekstermitas atas sebelah kanan dari yang awalnya 1 menjadi 2. Penerapan inovasi mirror therapy kepada pasien stroke yang mengalami penurunan kekuatan otot ekstermitas atas dapat membantu memberikan perubahan peningkatan kekuatan otot.  
Hubungan Pengetahuan dan Kebutuhan Informasi dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Ayuningtyas, Devina; Prakoso, Adi Buyu; Utomo, Endrat Kartiko
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 1 (2025): Februari 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i1.3835

Abstract

Pelayanan Intensive Care Unit atau ICU merupakan bagian dari pelayanan rumah sakit yang ditujukan untuk observasi, pengobatan, perawatan, dan pemantauan pasien dengan cidera atau penyakit mengancam jiwa secara hemodinamik yang terus-menerus. Perawatan di ruang ICU berfokus pada kondisi pasien serta peralatan yang digunakan. Kondisi pasien tersebut dapat menyebabkan kecemasan pada keluarga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Kebutuhan Informasi Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien yang dirawat di Ruang Intensive Care Unit RSUD Pandan Arang Boyolali. Penelitian ini menggunakan penelitian observasi analitik dengan metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik accidental sampling digunakan untuk mendapatkan 100 responden keluarga pasien di ruang ICU. Penelitian dilakukan dari bulan Maret - April 2024 menggunakan instrument berupa kuesioner. Hasil penelitian nilai didapatkan tingkat pengetahuan paling banyak yaitu kurang (60%), kebutuhan informasi keluarga terbanyak yaitu kurang (56%), sedangkan tingkat kecemasan terbanyak yaitu kecemasan berat (40%). Hasil korelasi menggunakan Spearman Rank didapatkan p-value=0,001 dan koefisien korelasi spearman (r)=0,325, yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU dan didapatkan nilai p-value=0,05 dan koefisien korelasi spearman (r)=0,276, yang berarti tidak ada hubungan antara kebutuhan informasi dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU RSUD Pandan Arang Boyolali. Dalam penelitian ini pengetahuan seseorang tentang perawatan intensif dapat memberikan rasa tenang sehingga keluarga merasa tidak cemas.