Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Lansia Melalui Edukasi Hipertensi: Sebuah Upaya Pencegahan Kejadian Hipertensi pada Lansia Di Desa Jeti, Kecamatan Baki: Increasing Elderly Knowledge Through Hypertension Education: An Effort to Prevent Hypertension Incidents in the Elderly in Jeti Village, Baki District Irawan, Ady; Widiastuti, Agung; Shinta Dewi, Febrianti; Pradana Putri, Anggie
Jurnal Abdi Keperawatan dan Kedokteran Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Abdi Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/jakk.v3i2.53

Abstract

Physiological changes in the elderly make them vulnerable to chronic diseases. The elderly are a vulnerable population to hypertension cases, as one of the chronic diseases in Indonesia. Efforts are needed to provide health services that can be provided by nurses through a community approach with the parties involved, such as the elderly. This community service is carried out through health education and counseling on hypertension management followed by knowledge evaluation. These efforts can be realized by holding counseling activities on hypertension. This community service activity involved 30 elderly people in Jetis Village, Sukoharjo, with 53% experiencing high hypertension. The activity took place from December 15-21, 2023, including preparation, intervention, and evaluation. The intervention was in the form of health education about hypertension and blood sugar for 2 x 60 minutes, with flip sheet media and group discussion. The evaluation was carried out by t-test on SPSS 22.0 to analyze the increase in knowledge. The measuring tools used were a glucometer, sphygmomanometer, and questionnaire (Cronbach's alpha = 0.80), with normal blood sugar values of 80-100 mg/dL and blood pressure of 130-140 mmHg (systolic) and 80-90 mmHg (diastolic). The results of the counseling activities on hypertension showed that the age of the participating people was mostly 50-75 years old with a total of 30 people (57%), the gender was mostly female, namely 25 people (83%) while 5 men (17%). A total of 16 people (53%) had high hypertension and normal hypertension (47%). A total of 18 people (39%) had good knowledge before counseling and 28 people (61%) had good knowledge after counseling. Health education and counseling on hypertension management effectively increased knowledge among older adults with hypertension who participated in this study. Providing health education is recommended to improve hypertension management.
The Effect of Giving Warm Water Foot bath Mixed with Salt on Blood Pressure in Elderly People with Hypertension Palupi, Dwi Lestari Mukti; Ulkhasanah, Muzaroah Ermawati; Widiastuti, Agung; Marni, Marni; Sani, Fakhrudin Nasrul
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i1.2964

Abstract

The definition of hypertension is an increase in systolic blood pressure greater than 140 mmHg and diastolic blood pressure greater than 90 mmHg when tested twice every minute with sufficient rest time or in a calm state. Pharmacological and non-pharmacological therapy are two elements of hypertension management. Pharmacological therapy often involves antihypertensive drugs, while non-pharmacological therapy includes traditional or complementary alternative medicine. One of them is soaking feet using salt. The purpose of this study was to determine the effect of soaking feet using salt water in lowering blood pressure values. Methods: This is an experimental study with a one group preposttest design. Results: The average value of the respondent's blood pressure before the intervention was around 160/100 mmHg, after the intervention the blood pressure value decreased on average around 145/90 mmHg. Conclusion: Soaking feet in salt water has a large impact on blood pressure before and after the intervention is given, with a p value of 0.000.
Upaya Peningkatan Kesehatan dengan Deteksi Dini dan Senam Kaki Diabetik pada Lansia di Posyandu Tambak Grogol Sukoharjo widiastuti, Agung; Utomo, Endrat Kartiko; Lidiana, Exda Hanung; Wijayanti, Fitria Eka Resti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i3.2036

Abstract

Penyakit diabetes mellitus ini sering diderita oleh sebagian besar lansia. Penyakit ini merupakan penyakit yang tidak menular, sulit untuk disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Seseorang dengan diabetes mellitus akan mempunyai kualitas hidup yang baik apabila dapat mengontrol gula darah secara teratur serta dapat menjaga pola hidup sehat. Pada kasus diabetes mellitus dianjurkan untuk melakukan latihan fisik yaitu senam kaki. Senam kaki diabetic apabila dilakukan secara teratur akan mengurangi resiko terjadinya penyakit kaki diabetic sekitar 50-60%. Vaskularisasi dibagian kaki dapat dilakukan dengan cara menggerakkan kaki yang disebut senam kaki diabetic. Senam kaki dilakukan dengan menggerakkan bagian sendi dengan bantuan koran. Tujuan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan praktik senam kaki diabetik dengan benar pada lansia dengan diabetes mellitus. Waktu pelaksanaan pengabdian pada bulan 10 Juli sampai 10 Agustus 2023, kegiatan ini dilakukan di Posyandu Lansia, Tambak Grogol Sukoharjo dengan metode demonstrasi atau praktik senam kaki diabetic dengan jumlah responden sebanyak 25 peserta. Sasaran pengabdian ditujukan pada lansia yang menderita atau beresiko terhadap penyakit diabetes mellitus Di Posyandu Lansia, Posyandu Tambak Grogol Sukoharjo.
Upaya Peningkatan Kesehatan Lansia melalui Pemberian Slow Stroke Back Massage dalam Menurunkan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Sani, Fakhrudin Nasrul; Widiastuti, Agung; AM, Ady Irawan
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.4102

Abstract

Hipertensi pada lansia adalah keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal atau tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Salah satu terapi yang dapat diberikan pada penderita hipertensi, yaitu yaitu terapi slow stroke back massage (SSBM). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Penyuluhan pemberian slow stroke back massage diharapkan dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan derajat kesehatan lansia penderita hipertensi. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Posyandu Anggrek, Borowatu, Ngasinan, Bulu, Sukoharjo pada 1 sampai 30 maret 2024. Beberapa tahapan yang dilakukan yaitu tahap persiapan diantaranya koordinasi, perencanaan kegiatan, tahap implementasi yaitu sosialisasi, penyuluhan dan pemberian terapi slow stroke back massage pada lansia penderita hipertensi, tahap evaluasi pengetahuan dan keterampilan dengan post test. Hasil dari pengabdian ini terdapat perubahan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi sebelum pemberian terapi SSBM didapatkan hasil rata-rata tekanan sistolik sebelum 145.5 mmHg dan diastolik 87.5 mmHg. Hasil pengukuran tekanan darah sesudah pemberian terapi SSBM rata-rata tekanan sistolik 125.6 mmHg dan diatolik 81 mmHg.
PENERAPAN FISIOTERAPI DADA (POSTURAL DRAINAGE, CLAPPING DAN VIBRASI) EFEKTIF UNTUK BERSIHAN JALAN NAFAS PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN widiastuti, agung; Rahmasari, Ikrima; Ermawati, Muzaroah; Nasrul Sani, Fakhrudin
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2022): Vol. 10. No. 1, Januari 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i1.237

Abstract

Latar Belakang: Usia anak yang mengalami infeksi pada saluran pernapasan menyebabkan produksi mukus berlebih. Dahak yang menumpuk sampai kental akan sulit dikeluarkan. Dengan adanya keadaan tersebut menyebabkan pasien mengalami sesak nafas, supaya tidak sampai ke komplikasi dibutuhkan penanganan salah satunya adalah pengeluaran dahak dengan cara fisioterapi dada. Tujuan : Penelitian ini untuk mengatahui pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas. Metode : Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment jenis One Group Pretest Postest design, penelitian dianalisis menggunakan uji wilcoxon, pengambilan sampel sebanyak 18 responden dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan analisa data hasil statistik didapatkan nilai p value < 0,05 yaitu p value = 0,001 yang berarti dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh fisiterapi dada terhadap penurunan frekuesi pernapasan dan nilai p value = 0,02 yang berarti terdapat perbedaan hasil bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada. Kesimpulan setelah dilakukan fisioterapi dada dapat bermanfaat untuk mengeluarkan dahak pada anak yang sedang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DAPAT MEMPERBAIKI INTENSITAS NYERI DISMINORE PADA REMAJA DESA KALIJAMBE, SRAGEN widiastuti, agung; Ermawati , Muzaroah; Rahmasari , Ikrima; Irawan , Ady
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2022): Vol. 10. No. 1, Januari 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i1.238

Abstract

Setiap wanita khusunya remaja memiliki pengalaman mensruasi yang berbeda-beda. Beberapa wanita tidak mempunyai keluhan pada saat menstuasi, namun tidak sedikit remaja yang mempunyai keluhan pada saat menstruasi berupa disminore yang mengakibatkan ketidaknyamanan hingga mengganggu aktivitas. Terapi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dengan melakukan teknik relaksasi napas dalam. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri disminore khususnya pada usia remaja di wilayah Desa Kalijambe, Sragen. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperiment dengan pendekatan one grup pre-post test. Sampel yang digunkan sebanyak 32 responden dari 86 populasi dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar lembar observasi NRS (Numerical Reting Scale) kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan setelah diberikan teknik relaksasi napas pada remaja yang mengalami nyeri disminore diperoleh hasil p value= 0,001 yang artinya ada pengaruh yang signifikan setelah dilakukan relaksasi nafas dalam. Hasil tersebut dipengaruhi oleh teknik relaksasi napas dalam yang dberikan selama 15-20 menit. Efek yang didapatkan dari melakukan teknik napas dalam adalah mengurangi suspense Rahim, memperlancar sirkulasi darah
Application of Knee Pain Exercise to Pain Intensity in Osteoarthritis Patients Widiastuti, Agung; Utomo, Endrat Kartiko; Kartikasari, Annisa Yuli; Wulandari, Septiyana Indri
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 4 No. 1 (2024): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v4i1.1096

Abstract

Knee osteoarthritis in the elderly can cause pain due to joint capsules and cartilage damage in the bone joints. Osteoarthritis cases increase the risk of mobility disorders and have an effect on disability. Improving the quality of life in patients with joint disease is very necessary, namely by providing pain management through knee pain exercise. Knee pain exercise can maintain muscle strength so that it can reduce pain, increase functional activity in patients with knee osteoarthritis. This study aims to determine the effect of knee pain exercise in reducing pain intensity in osteoarthritis patients. The research design used Quasy Experiment One Group Pretest - Posttest Control Group Design. The population in this study were all knee osteoarthritis patients who experienced joint pain. The sampling technique used the purposive sampling method. Knee pain exercise was given 3 times a week and was carried out for 2 weeks, pain scale measurements using the Numeric Rating Scale (NRS) were carried out before and after knee pain exercise was given. The average pre-test results showed that the level of pain intensity in the intervention group was 5.05 and the average post-test value was 1.09, while in the control group the average pre-test results were 5.05 and the post-test value was still within the average range of 5.00. The Wilcoxon test results in the intervention group showed a p value of 0.0001 while in the control group a p value of 0.36 was obtained. The conclusion of this study is that there is a change in the level of pain before and after knee pain exercise in the intervention group, so there is an effect of knee pain exercise in reducing pain intensity in osteoarthritis sufferers.
Pemberdayaan Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan dan Perawatan Hipertensi Melalui Terapi Foot Refleksiologi (TEFOGI) Ulkhasanah, Muzaroah Ermawati; Widiastuti, Agung
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4932

Abstract

Masalah kesehatan Masyarakat khususnya yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah. Penyakit hipertensi menjadi salah satu kasus yang banyak terjadi di Masyarakat dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak dikontrol dengan baik, juga beresiko terhadap kerusakan organ hingga terjadi kematian. Pentingnya perhatian dan penanganan secara komprehensif pada penderita hipertensi dalam upaya mengontrol tekanan darah meliputi terapi konvensional dan terapi non konvensional. Pengabdian kepada Masyarakat merupakan Langkah preventif dan kuratif melalui penyuluhan yang diberikan kepada Masyarakat kelompok lansia dengan hipertensi di Posyandu Aster I Munyung 2 Kewarasan yang diikuti 53 lansia. Metode pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat meliputi penyuluhan, diskusi dan demonstrasi teknik Foot Reflexology. Hasil pengabdian kepada Masyarakat dibuktikan terdapat peningkatan pengetahuan peserta mengenai penatalaksanaan dan pencegahan penyakit hipertensi juga kemampuan dalam melakukan teknik Foot Reflexology pada kategori pengetahuan Tingkat tinggi dari 11.32% menjadi 52%.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA: STUDI LITERATUR: THE ASSOCIATION OF STRESS LEVEL AND DIET WITH DYSPEPSIA INCIDENCE: A LITERATURE REVIEW Palupi, Dwi Lestari Mukti; Ulkhasanah, Muzaroah Ermawati; Widiastuti, Agung
Jurnal Keperawatan GSH Vol. 14 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56840/jkgsh.v14i1.140

Abstract

Dispepsia merupakan masalah pencernaan yang umum terjadi dan dapat berpengaruh negatif pada kualitas hidup seseorang. Faktor yang dapat menyebabkan dispepsia termasuk tingkat stres dan kebiasaan makan yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi literasi mengenai keterkaitan antara tingkat stres dan pola makan dengan frekuensi dispepsia berdasarkan tiga artikel yang telah dipilih. Metodologi penelitian dalam kajian literatur ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan analisis informasi dari ketiga jurnal yang relevan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi memiliki hubungan signifikan dengan peningkatan kasus dispepsia fungsional, sementara ketidakaturan dalam pola makan juga menambah kemungkinan terjadinya dispepsia. Dengan demikian, pengelolaan stres serta penerapan pola makan yang seimbang sangat penting dalam mencegah terjadinya dispepsia. ABSTRACTDyspepsia is a common digestive problem that can negatively affect a person's quality of life. Factors that can cause dyspepsia include stress levels and irregular eating habits. This study aims to explore the literature on the relationship between stress levels and diet with dyspepsia frequency based on three selected articles. The research methodology in this literature review used a descriptive approach with information analysis from the three relevant journals. The findings of this study show that high stress levels have a significant association with increased cases of functional dyspepsia, while irregularity in diet also increases the likelihood of dyspepsia. Thus, stress management as well as the adoption of a balanced diet are crucial in preventing dyspepsia.
Upaya Penanganan Stunting Di Serengan Melalui Family Education WIdiastuti, Agung
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.256

Abstract

Stunting saat ini masih menjadi masalah di negara kita karena stunting sangat berpengaruh di masalah pertumbuhan fisik dan sangat rentan terhadap suatu penyakit, selain itu juga dapat berdampak pada perkembangan kognitif yang berdampak pada tingkat kecerdasan seseorang serta produktivitas anak dimasa mendatang. Hal yang mempengaruhi tersebut seperti kurangnya gizi nutrisi, kurang pengetahuan pada ibu, penyakit infesi, pola asuh yang salah, sanitasi atau hygine yang sangat buruk, rendahnya sebuah pelayanan serta kurangnya kesadaran ibu dengan adanya stunting. Dengan melihat permasalah mitra ini, maka program kemitraan masyarakat bertujuan untuk memberikan pengertian serta informasi kepada masyarakat melalui keluarga dan berpacu pada kartu menuju sehat dalam penanganan terjadinya stunting. Adapun kegiatan yang awalnya memberikan pengetahuan terhadap kader saat ini dikembangkan menjadi pendekatan kepada keluarga dalam peanganan stunting. Hasil dari pengabdian ini terdapat peningkatan pengetahuan pemahaman keluarga dalam menangani stunting dilihat dari adanya peningkatan hasil pre test dan post test. Kesimpulan dengan adanya pendekatan terhadap keluarga dapat meningkatkan kesadaran keluarga dalam menangani stunting.