Zakiyah, Nurul Lailatuz
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Tindak Tutur Bahasa Madura dalam Percakapan Santri Putri Pondok Pesantren Al-Inaroh Jenggawah Jember Zakiyah, Nurul Lailatuz; Sholihah, Mar’atus; Musoffa, Laylatul; Suaedi, Hasan
Leksikon: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol. 2 No. 2 (2024): LEKSIKON: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, & Budaya
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/leksikon.v2i2.370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan tingkat tutur dalam bahasa Madura, khususnya dalam percakapan santri putri di Pondok Pesantren Al-Inaroh Jenggawah, Jember. Dengan latar belakang beragamnya latar belakang sosial santri, penelitian ini berfokus pada tiga ragam tingkat tutur: ɛngghi-bhuntǝn (halus), ɛngghi-ǝntǝn (pertengahan), dan ǝnjǝ-iyǝ (biasa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan melalui teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tingkat tutur dalam komunikasi antar santri dan pengasuh sangat penting untuk menjaga kesantunan dan penghormatan terhadap pengasuh, pengurus serta ustadz,ustadzah. Tingkat tutur ɛngghi-bhuntǝn digunakan dalam konteks formal, mencerminkan sikap hormat kepada kyai dan pengurus pesantren, sedangkan ɛngghi-ǝntǝn digunakan dalam situasi yang lebih santai namun tetap sopan saat berinteraksi dengan ustadz dan ustadzah. Di sisi lain, tingkat tutur ǝnjǝ-iyǝ lebih umum digunakan dalam komunikasi antar santri yang memiliki hubungan akrab. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan tentang kekayaan bahasa Madura, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian bahasa daerah dan pemahaman tentang nilai-nilai sosial dalam interaksi antar individu. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi bagi studi linguistik dan pendidikan bahasa daerah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Madura, sehingga generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan bahasa dan budaya mereka. Penelitian ini juga berpotensi menjadi acuan bagi penelitian lebih lanjut mengenai interaksi sosial dan penggunaan bahasa dalam konteks yang lebih luas di masyarakat Madura di tengah arus globalisasi relevan.
Representasi Nilai-Nilai Keluarga dalam Film pendek Es Krim Terakhir dari Ayah di MOP Channel: Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Zakiyah, Nurul Lailatuz; Vardani, Eka Nova Ali; Dzarna, Dzarna
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 10, No 2 (2025): VOLUME 10 NUMBER 2 SEPTEMBER 2025
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jp-bsi.v10i2.7710

Abstract

This research aims to describe the representation of family values in the short film The Last Ice Cream from Dad through Charles Sanders Peirce's semiotic approach. The qualitative descriptive method was employed, with data collection techniques including comprehensive observation of the film, recording scenes and dialogues containing family values, and identifying the semiotic signs such as icons, indices, and symbols used within the film. Data was systematically recorded on data sheets and analyzed through data reduction, data presentation, and interpretation of meaning based on visual and verbal context in the film. The results indicate that the film effectively represents family values such as honesty, responsibility, hard work, discipline, and affection through the use of semiotic signs that form a strong visual and emotional narrative. These values are depicted through interactions of characters, visual symbols, and meaningful dialogues, emphasizing the significant role of family and the father figure in shaping moral and social character. This study concludes that films, especially short films, can serve as effective educational tools in instilling and strengthening family values within society. The findings support the development of character education media oriented towards family and cultural values to enhance the quality of character education in the nation.