Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia maupun di dunia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui edukasi gizi seimbang untuk PTM dengan program SDGiS. Program ini menggunakan pendekatan edukasi melalui program SDGis (Sehat Gizi Seimbang). Program ini melibatkan 10 orang pengasuh pasien PTM dan 7 orang Kader Surabaya Hebat RW 03 Kelurahan Klampis Ngasem. Program ini dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai dengan 7 Juni 2024 di RW 03 Kelurahan Klampis Ngasem, Surabaya. Luaran dari program ini adalah terbentuknya Bu SaSi (Buku Saku Nutrisi) yang disusun berdasarkan evidence-based practice. Sebagian besar responden berusia 43 tahun (23,5%), sebagian besar jenis kelamin responden berjenis kelamin perempuan (94,1%). Sebagian besar responden berpendidikan SMA/sederajat (47,1%). Rata-rata skor pengetahuan pre-test sebesar 79,41 dan skor rerata post-test sebesar 93,53. Nilai p uji Wilcoxon sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Setelah program dilaksanakan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat meningkat secara signifikan. Buku saku gizi dapat digunakan sebagai pedoman oleh penderita penyakit tidak menular, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menyusun menu makanan sehari-hari, khususnya bagi penderita hipertensi, stroke, dan diabetes melitus. Non-communicable diseases (NCDs) are one of the causes of death in Indonesia and in the world. This research aimed to increase public knowledge through balanced nutrition education for NCDs with the SDGiS program. The program used an educational approach through the SDGis (Healthy with Balanced Nutrition) program. This program involved 10 caregivers of patients with NCDs and 7 Kader Surabaya Hebat RW 03 Klampis Ngasem Village. This program was implemented from April 22 to June 7 2024 in RW 03, Klampis Ngasem Village, Surabaya. The output of this program was the formation of Bu SaSi (Buku Saku Nutrisi), which is prepared based on evidence-based practice. Most respondents were 43 years old (23.5%), the majority of respondents' gender was female (94.1)). Most of the respondents had high school/equivalent education (47.1%). The average pre-test knowledge score was 79.41 and the post-test mean score was 93.53. The p-value of the Wilcoxon test was 0.002. This shows that there is a statistically significant difference between the level of knowledge before and after the intervention. After the program was implemented, the community's knowledge, attitudes, and skills increased significantly. The nutrition pocketbook can be used as a guideline by sufferers of non-communicable diseases, families, and health workers in preparing daily food menus, especially for sufferers of hypertension, stroke and diabetes mellitus.