Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SOSIALISASI LITERASI EKOSISTEM PESISIR PADA SMA/SMK DI KOTA TANJUNGPINANG, KEPULAUAN RIAU Amelia, Karla; Apriadi, Tri; Ramdhani, Nida Mardhiyah; Akhmad, Dhanar Syahrizal; Nugraha, Tito Aria
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 1 (2024): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v7i1.7316

Abstract

Wilayah pesisir dan laut Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, mencakup ekosistem seperti mangrove, padang lamun, dan terumbu karang, yang memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Di Provinsi Kepulauan Riau, wilayah laut yang mencapai 96% dari total wilayahnya menyimpan keanekaragaman laut yang tinggi. Ekosistem pesisir memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Namun, kegiatan manusia banyak yang menyebabkan kerusakan ekosistem. Sosialisasi ekosistem pesisir di sekolah sebagai upaya untuk dapat membantu meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pengetahuan tentang ekosistem pesisir dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA/SMK tentang konsep dasar ekosistem pesisir, ancaman yang dihadapi dan langkah-langkah untuk menjaga keberlanjutannya melalui sosialisasi berupa presentasi melalui paparan materi dan diskusi interaktif. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan jawaban benar siswa berdasarkan pre-test dan post-test. Hasil perbandingan pre-test dan post-test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jawaban benar yang dijawab oleh siswa-siswi SMAN 6 Tanjungpinang, SMKN 5 Tanjungpinang, dan SMA Islam de Green Camp. Pentingnya hasil pengabdian ini terletak pada peningkatan literasi dan pemahaman ekosistem pesisir bagi siswa SMA/SMK, yang dapat menjadi model sosialisasi berulang ke sekolah-sekolah lain.
Makrozoobentos Muara Bojong Salawe: Mengungkap Komposisi Genus dan Hubungannya dengan Ekosistem Perairan Wijayanti, Lady Ayu Sri; Herawati, Heti; Sahidin, Asep; Pratama, Gilar Budi; Maharani, Tri Annisa; Harlina, Adinda Tri; Sari, Elviana Dian Mustika; Fortuna, Resyh Indy; Nugraha, Tito Aria; Firdaus, Mochamad Ramdhan
Akuatiklestari Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v8i2.6968

Abstract

Makrozoobentos berperan penting dalam siklus nutrisi perairan dan menjadi indikator kesehatan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap struktur komunitas makrozoobentos di Perairan Muara Bojong Salawe dan kemudian mengkaji kaitannya dengan kondisi lingkungan. Untuk pertama kalinya, penelitian ini dilakukan di Muara Bojong Salawe, Pangandaran, guna memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2024, dengan membagi 4 stasiun penelitian. Stasiun I terletak di jalur pelayaran kapal nelayan dengan substrat pecahan karang berpasir. Stasiun II di daerah padat mangrove dengan substrat berlumpur. Stasiun III berada di area bersandar kapal nelayan dengan substrat berpasir. Stasiun IV dekat restoran/pemukiman dengan substrat lumpur berpasir. Sampel makrozoobentos diambil dengan menggunakan metode plot 1 x 1 m dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH, Dissolved Oxygen (DO), dan rona lingkungan. Analisis yang dilakukan meliputi indeks ekologi (kelimpahan, keragaman, dominansi, dan kemerataan) dan analisis statistik (analisis klastering dan Principal Component Analysis/PCA). Hasil penelitian mencatat bahwa parameter lingkungan di keempat stasiun mencakup suhu perairan berkisar antara 28,8°C-29,7°C, salinitas berkisar antara 19-21 ppt, pH berkisar antara 7,2-7,9, dan Dissolved oxygen (DO) berkisar antara 5,8-7,4 mg L-1. Indeks ekologi yang mencakup kepadatan total dan nilai dominansi makrozoobentos tertinggi ditemukan pada Stasiun II (200 individu/m²; 0,33). Namun, sebaliknya, indeks keragaman dan kemerataan terendah, tercatat pada Stasiun II (1,46; 0,54). Ditemukan empat genus makrozoobentos dengan kepadatan tertinggi yaitu Cerithium, Pagurus, Faunus, dan Cerithideopsilla. Hasil analisis PCA menunjukan bahwa faktor salinitas dan DO menjadi faktor yang paling memengaruhi struktur komunitas makrozoobentos di lokasi penelitian.