Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Menggali Eskalasi Pemaknaan Secara Eksistensial terhadap Topo “Tanda Keperkasaan Laki-Laki Numba” Boko, Irenius Pita Raja; Boe, Maria Roswita; Vianey, Watu Yohanes
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v6i2.83663

Abstract

Manusia adalah objek sekaligus subjek kebudayaan. Sebagai objek, manusia hidup dan mewujudkan kebudayaan. Sebagai subjek, manusia menciptakan kebudayaan untuk kelangsungan hidupnya. Melalui kebudayaan, benda-benda alami diubah menjadi benda-benda budaya. Ketika menjadi benda budaya, akan terjadi peningkatan makna pada benda-benda budaya tersebut. Problemnya, pengaruh globalisasi menjadikan benda-benda budaya tidak dimaknai secara lebih itensif dan sesuai dengan substansinya. Oleh karena itu, peningkatan makna dari semua kebudayaan memiliki niat positif bagi manusia. Dengan menggunakan metode kualitatif yang dibantu oleh teori difusi budaya, artikel ini ingin mengkaji benda-benda budaya, khususnya Topo, yang telah mengalami peningkatan makna dalam kehidupan masyarakat Numba. Topo dalam kebudayaan masyarakat Numba tidak hanya digunakan sebagai alat berkebun dan kegiatan lainnya. Sebaliknya, Topo dimaknai sebagai tanda kekuatan pria Numba.
Misi Fransiskus Palau “Pelayanan Kepada Gereja sebagai Tubuh Mistik” Bagi Para Suster Carmelite Missionaries Boe, Maria Roswita; Panda, Herman Punda; Naif, Oktovianus
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 7 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v7i2.576

Abstract

Misi merupakan elemen esensial dalam tradisi Gereja yang berakar pada misi inklusif Yesus, mencerminkan kasih dan keadilan Allah. Adanya tantangan modern seperti relativisme dan dominasi teknologi, komunitas hidup bakti perlu meninjau kembali semangat pendiri mereka agar misi dan spiritualitas tetap relevan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis tulisan Beato Fransiskus Palau dan Konstitusi para Suster Carmelite Missionaries, bertujuan menggali ajaran teologis dan praktik spiritual mereka. Fokus penelitian  adalah teologi misi Beato Fransiskus Palau, "Misteri Persatuan: Mencintai Tuhan dan Sesama," serta penerapannya dalam kehidupan para suster Carmelite Missionaries dalam menghadapi tantangan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa misi Beato Fransiskus Palau menekankan cinta kepada Gereja sebagai anggota Tubuh Mistik Kristus melalui integrasi cinta kepada Tuhan dan sesama, serta keseimbangan antara kontemplasi dan pelayanan. Kesimpulannya, bagi Beato Fransiskus Palau, misi Kristiani melibatkan gabungan pelayanan aktif dan kehidupan kontemplatif, di mana para suster dan setiap kaum beriman diharapkan mengintegrasikan kasih dalam doa, iman, dan pelayanan untuk mencerminkan kasih ilahi di dunia.
Sosialisasi Perkawinan Katolik Tinjauan Hukum Kanonik dan Moral Perkawinan bagi OMK Santo Kristiforus Matani- Kupang Subani, Yohanes; Naif, Oktovianus; Panda, Herman Punda; Metan, Desiderius; Boe, Maria Roswita; Turu, Dede
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.6123

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk membentuk kesadaran kritis kaum muda Katolik terhadap hakikat perkawinan Katolik dari perspektif Hukum Gereja dan Moralitas, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang dapat melemahkan kesatuan dan komitmen pasangan. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif yang melibatkan kaum muda secara aktif dalam seluruh proses kegiatan, mulai dari koordinasi, sosialisasi, perencanaan hingga pelaksanaan berupa pendalaman materi dan diskusi reflektif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para peserta memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai sakramental perkawinan, khususnya mengenai sifat monogami dan ketakterceraikan (Kanon 1056–1057), tujuan utama perkawinan seperti kesejahteraan pasangan dan prokreasi, serta pentingnya komitmen dan tanggung jawab moral dalam hidup berkeluarga. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif bagi para pengurus Gereja yang ikut terlibat, dengan munculnya semangat untuk mengevaluasi kehidupan keluarga mereka dalam terang ajaran Gereja. Simpulan dari kegiatan ini menegaskan bahwa pendekatan partisipatif dalam pembinaan kaum muda terbukti efektif dalam menanamkan pemahaman teologis yang kontekstual, sekaligus menjadi sarana transformatif untuk memperkuat nilai kesetiaan dan tanggung jawab dalam hidup perkawinan di tengah pengaruh budaya digital masa kini.
Keluarga Sebagai Ikon Kasih Trinitas Telaah Teologis Perspektif Amoris Laetitia dalam Menyikapi Tantangan Kontemporer Naif, Oktovianus; Subani, Yohanes; Boe, Maria Roswita; Seran, Ewaldus Yafet; Taek, Remigius; De Araujo, Zebedeu Mota; Casimiro, Olandina; Magno, Aldair
Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 5 No. 4 (2025): CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53866/jimi.v5i4.922

Abstract

Keluarga Kristiani, dalam terang iman akan Trinitas Mahakudus, dipahami sebagai ikon kasih Allah yang hidup, mencerminkan persekutuan kasih antara Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Namun, perkembangan zaman yang ditandai oleh krisis nilai, individualisme, dan pelemahan spiritual telah menggerus identitas keluarga sebagai ecclesia domestica. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji makna keluarga sebagai ikon kasih Trinitas dalam terang seruan apostolik Amoris Laetitia karya Paus Fransiskus, serta menawarkan pendekatan pastoral yang aplikatif untuk memperkuat spiritualitas dan ketahanan keluarga di tengah tantangan kontemporer. Dengan metode studi pustaka dan pendekatan reflektif-teologis, penelitian ini menyoroti relasi keluarga dalam kerangka Imago Dei, spiritualitas kasih Trinitaris, dan dinamika hidup konkrit keluarga sebagai tempat teofani. Hasil kajian menunjukkan bahwa keluarga bukan hanya realitas sosial, melainkan panggilan profetis untuk menghadirkan kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari melalui pengampunan, dialog, penghayatan sakramen, dan pelayanan. Amoris Laetitia menegaskan kembali keindahan panggilan keluarga, sekaligus menawarkan strategi pendampingan pastoral yang berbelas kasih, realistis, dan bertahap untuk menjawab krisis relasional zaman ini. Dengan demikian, keluarga dipulihkan sebagai ruang suci tempat manusia belajar mencintai, mengampuni, dan menyatakan kehadiran Allah yang hidup di tengah dunia.
PENGUATAN NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA SEBAGAI UPAYA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Milo Nono, Anna Maria; Senda, Siprianus Soleman; Boe, Maria Roswita
Pastoralia Jurnal Penelitian Dosen Vol. 6 No. 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : STIPAS Keuskupan Agung Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70449/pastoral.v6i1.217

Abstract

Domestic violence is often triggered by a lack of communication, role inequality, and the weak application of religious values ​​within the family. Regarding the lack of application of religious values ​​within the family, the phenomenon of domestic violence demonstrates a gap between religious values ​​held and their practical application in domestic life. This study focuses on the weak application of religious values ​​in family life. This study uses a literature review method, utilizing written sources such as books, journals, and other documents as primary data to analyze the causes and prevention of domestic violence, particularly regarding the aspects of religious values ​​held and their application in domestic life. The purpose of this study is to identify solutions to prevent domestic violence by strengthening religious values ​​within the family. The results show that the application of religious values ​​such as love, justice, forgiveness, solidarity, kindness, truth, freedom, sincerity, and respect plays a crucial role in creating harmonious families and preventing domestic violence.