Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Rekontruksi Peran Orang Tua dan Guru Dalam Pendidikan Islam Ernawati; Ponto, Herlin Pebrianti Yuanita; Saprin; kamaluddin, Munawir
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Vol 4 No 3 (2024): December (EDULEC)
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/edulec.v4i3.267

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyoroti pentingnya rekonstruksi peran orang tua dan guru dalam pendidikan Islam gar dapat beradaptasi dengan tantangan zaman dan tetap relevan dalam membentuk karakter serta identitas keagamaan anak-anak. Dengan memahami peran sentral orang tua dan guru, serta mengakui pentingnya pengajaran nilai-nilai Islam yang menyeluruh, diharapkan pendidikan Islam dapat menghasilkan generasi yang kuat, beriman, dan mampu menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi pustaka atau library research. Sumber data utama berasal dari buku, jurnal, dan artikel terkait yang menyediakan kajian teoritis mendalam mengenai peran orang tua dan guru dalam pendidikan Islam. Temuan pada penelitian bahwa rekonstruksi peran orang tua dan guru dalam pendidikan Islam diperlukan untuk menghadapi perubahan sosial dan tantangan zaman. Dapat disimpulkan, orang tua dan guru dapat menjalankan peran mereka sebagai pendidik yang bukan hanya mengembangkan aspek kognitif, tetapi juga moral dan spiritual peserta didik.
KEMAMPUAN MENGELOLA DAN MUTU PEMBELAJARAN GURU DI SMP NEGERI 2 PARIGI Rahman, Abdul; Jumadi, Jumadi; Kasim, Hasanudin; Lema, Sudarto Lukman; Ponto, Herlin Pebrianti Yuanita
Phinisi Integration Review Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v8i1.70444

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kemampuan mengelola pembelajaran guru, bagaimana mutu pembelajaran guru dan bagaimana strategi guru dalam kemampuan mengelola dan mutu pembelajaran. penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) kemampuan mengelola pembelajaran guru dikategorikan atas 3 yaitu: a) kategori baik adalah guru menunjukan pengetahuan tentang kemampuan mengelolah pembelajaran; b) kategori cukup baik adalah guru menunjukan kemampuan mengelola pembelajaran dengan menunjukan pengetahuan dengan konsep-konsep pembelajaran secara terstruktur dan sistematis namun tidak menunjukan pengetahuan tentang berbagai pendekatan pedagogis; c) guru kategori kurang baik pada proses pembelajaran adalah perencanaan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai tidak nampak (2) mutu pembelajaran guru adalah dengan mengikutkan para guru dalam forum ilmiah yang menunjang mutu pembelajaran guru (3) strategi guru dalam kemampuan mengelola dan mutu pembelajaran adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang matang berdasarkan perangkat pembelajaran dan pendekatan terhadap siswa yang mempunyai kendala dalam proses pembelajaran baik verbal maupun non verbal.This study aims to analyze how teachers' learning management skills are, how the quality of teachers' learning is, and how teachers' strategies are in managing and quality learning. This study uses a qualitative descriptive research method. In this study, researchers used data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques through data collection, data reduction and drawing conclusions. The results of the study showed that (1) teachers' learning management skills are categorized into 3, namely: a) good category is teachers showing knowledge about learning management skills; b) fairly good category is teachers showing learning management skills by showing knowledge with learning concepts in a structured and systematic manner but not showing knowledge about various pedagogical approaches; c) teachers in the less good category in the learning process are planning learning objectives to be achieved are not visible (2) the quality of teacher learning is by involving teachers in scientific forums that support the quality of teacher learning (3) teacher strategies in managing and quality learning skills are mature learning planning and implementation based on learning tools and approaches to students who have obstacles in the learning process, both verbal and non-verbal.
EVALUASI MODEL CIPP PADA PROGRAM LITERASI SEKOLAH DI SMP Ponto, Herlin Pebrianti Yuanita; Rasyid, Muhammad Nur Akbar; Mania, Sitti
LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/learning.v5i2.4868

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of the literacy program at SMP Negeri 2 Parigi using the CIPP Model (Context, Input, Process, Product). This model was chosen for its ability to comprehensively evaluate programs, from the context of program needs, the resources used, the implementation process, to the outcomes achieved. Data were collected through interviews, observations, and documentation involving the school principal, teachers, students, and librarian. Data analysis was conducted qualitatively with triangulation techniques to ensure data validity. The results show that the literacy program at SMP Negeri 2 Parigi is a strategic initiative to enhance students' literacy culture. Context evaluation revealed that the program was designed to address students' low reading interest and improve literacy skills, although integration of literacy into all subjects is still needed. In terms of input, human resources and facilities are available but remain limited, particularly in the collection of books and budget allocation. Process evaluation indicated that the program runs regularly every week with an average participation rate of 75%. However, consistency in implementation and the engagement of students with low literacy skills need improvement. Product evaluation showed significant improvements in reading interest and literacy skills, with 50% of students reaching the "good" category after one semester, although the results are not yet evenly distributed across all student groups. Strategic recommendations include increasing book collections, providing teacher training, supporting students with low literacy skills, and strengthening the monitoring and evaluation system. With appropriate modifications, the program is deemed feasible to continue, offering a more significant impact on the school's literacy culture. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program literasi di SMP Negeri 2 Parigi menggunakan Model CIPP (Context, Input, Process, Product). Model ini digunakan karena kemampuannya mengevaluasi program secara menyeluruh, mulai dari konteks kebutuhan program, masukan yang digunakan, proses pelaksanaan, hingga hasil yang dicapai. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dari kepala sekolah, guru, siswa, dan pustakawan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan teknik triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program literasi di SMP Negeri 2 Parigi merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan budaya literasi siswa. Evaluasi konteks mengungkapkan bahwa program dirancang untuk mengatasi rendahnya minat baca siswa dan meningkatkan kemampuan literasi, meskipun diperlukan integrasi literasi ke seluruh mata pelajaran. Pada aspek input, sumber daya manusia dan fasilitas tersedia tetapi masih terbatas, terutama dalam koleksi buku dan alokasi anggaran. Evaluasi proses menunjukkan bahwa program berjalan secara rutin setiap pekan dengan partisipasi rata-rata 75%, namun konsistensi pelaksanaan dan keterlibatan siswa dengan kemampuan literasi rendah masih perlu ditingkatkan. Evaluasi produk menunjukkan peningkatan signifikan pada minat baca dan kemampuan membaca siswa, dengan 50% siswa mencapai kategori "baik" setelah program berjalan selama satu semester, meskipun hasil ini belum merata di semua kelompok siswa. Rekomendasi strategis meliputi peningkatan koleksi buku, pelatihan guru, dukungan bagi siswa dengan kemampuan rendah, serta penguatan sistem monitoring dan evaluasi. Dengan modifikasi yang sesuai, program ini dinilai layak untuk dilanjutkan guna memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap budaya literasi di sekolah.