p-Index From 2020 - 2025
1.768
P-Index
This Author published in this journals
All Journal MEDICINUS
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Miskonsepsi Umum dalam Evidence-Based Medicine: Tantangan dan Aplikasinya dalam Praktik Klinis Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 37 No. 3 (2024): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/1vaa8680

Abstract

Evidence-based medicine (EBM) telah menjadi fondasi dalam praktik medis modern, terutama dengan menekankan penggunaan bukti terbaik untuk memandu pengambilan keputusan klinis. Namun dalam penerapannya, beberapa miskonsepsi muncul, khususnya dalam ketergantungan berlebihan pada randomized controlled trials (RCT) sebagai standar emas dalam hierarki bukti. Meskipun RCT menawarkan keunggulan tertentu dalam menghindari bias, terdapat banyak situasi di mana RCT tidak diperlukan atau bahkan tidak cocok. Artikel ini mengeksplorasi miskonsepsi umum dalam EBM, pentingnya mempertimbangkan “direct evidence”, dan bagaimana pendekatan EBM yang lebih fleksibel dapat lebih sesuai dengan praktik klinis nyata.
Keadilan Bermartabat dalam Akses terhadap Obat: Relevansi, Tantangan, dan Implikasi Kebijakan dalam Sistem Kesehatan Global Raymond R Tjandrawinata; Teguh Prasetyo
MEDICINUS Vol. 37 No. 3 (2024): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/jd584b81

Abstract

Akses terhadap obat-obat esensial yang aman, efektif, dan terjangkau telah menjadi salah satu masalah utama dalam sistem kesehatan global, di mana terjadi ketidakadilan struktural yang mendalam antara negara maju dan berkembang. Tantangan ini tidak hanya menyangkut aspek ekonomi dan distribusi, namun juga berkaitan erat dengan nilai-nilai etika, moral, dan martabat manusia. Artikel ini mengeksplorasi perumusan kebijakan akses obat global dapat diperbaiki dengan menggunakan pendekatan teori keadilan bermartabat.1,2 Analisis teoretis dan praktis tentang bagaimana keadilan bermartabat dapat membantu mengatasi ketimpangan akses terhadap obat akan dibahas secara komprehensif, di mana nilai utama konsep ini adalah kepastian bahwa martabat manusia ditinggikan.. Artikel ini pada akhirnya akan mengusulkan model kebijakan yang responsif terhadap tantangan etika dan sosial, di samping memberikan rekomendasi strategis bagi pemangku kebijakan untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih berkeadilan dan manusiawi.
Inovasi Terbaru dalam Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Arteri Koroner: Mengurangi Risiko Kardiovaskular melalui Teknologi dan Terapi Modern Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 37 No. 3 (2024): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/cjyvsw40

Abstract

Penyakit arteri koroner (coronary artery disease/CAD) konsisten menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan dampak yang signifikan terhadap kualitas hidup jutaan orang. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa CAD bertanggung jawab pada sekitar 9 juta kematian setiap tahun, menjadikannya sebagai penyebabutama kematian global. Di Amerika Serikat, sekitar 365.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung koroner, yang merupakan satu dari tujuh penyebab kematian di negara tersebut (Centers for Disease Control and Prevention, 2020). Di Indonesia, prevalensi penyakit jantung koroner juga meningkat secara signifikan. Menurut data dari KementerianKesehatan Republik Indonesia, penyakit jantung koroner menjadi salah satu dari tiga penyebab utama kematian di Indonesia. Prevalensi penyakit ini diperkirakan sekitar 1,5% dari populasi, dengan angka kejadian lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan pedesaan. Data tersebut menunjukkan pentingnya penelitian dan inovasi dalam pencegahan serta pengobatan penyakit arteri koroner untuk meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan angka kematian
Farmasi Cerdas: Era Baru Penemuan Obat dengan AI dan Big Data Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 1 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/rhvmjy22

Abstract

Proses penemuan obat telah memasuki era baru dengan munculnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan big data. Pendekatan tradisional, panjang, dan mahal kini dilengkapi dengan alternatif yang efisien berkat kemampuan AI untuk menganalisis pola yang kompleks dan kemampuan big data untuk mengintegrasikan kumpulan data berskala besar. Artikel ini membahas peran teknologi tersebut dalam mempercepat inovasi farmasi, mengulas aplikasi praktis, dan menyoroti tantangan serta prospek masa depan. Dengan AI dan big data, industri farmasi dapat memajukan pengobatan presisi dan memperdalam pemahaman kita tentang biologi penyakit.
Kemerdekaan Nasional dalam Genggaman Industri Farmasi Mandiri Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 1 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/e2zq6d98

Abstract

Kemerdekaan negara dalam konteks sektor farmasi merupakan pilar penting yang mendukung kemandirian, ketahanan, dan kesejahteraan nasional. Di era globalisasi dan ketidakpastian ini, memiliki industri farmasi yang mandiri dan kuat adalah suatu keharusan bagi setiap negara yang ingin memastikan keamanan kesehatan, stabilitas ekonomi, dan pengaruh geopolitiknya. Kemerdekaan ini tidak hanya berarti kemampuan untuk memproduksi obat-obatan dalam negeri, tetapi juga mencakup berbagai aspek yang lebih luas seperti ketahanan kesehatan, pengembangan ekonomi, inovasi teknologi,kemandirian politik, keamanan nasional, peningkatan kualitas hidup, serta kolaborasi internasional.
Perspektif Baru dalam Manajemen Nyeri: Pendekatan Multidisiplin Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 1 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/s5zcnd64

Abstract

Nyeri merupakan pengalaman yang kompleks dan memiliki banyak sisi, tetap menjadi salah satu tantangan paling signifikan dalam dunia kedokteran. Karena sifatnya yang subjektif, terkait dengan dimensi fisik, emosional, dan psikologis, menjadikan nyeri sebagai kondisi yang relatif sulit untuk diobati secara efektif. Namun, kemajuan terkini dalam penelitian dan teknologi telah mengubah pemahaman kita tentang nyeri dan membuka jalan baru untuk penanganannya. Dari penemuan farmakologis hingga terapi psikologis yang inovatif, pendekatan multidisiplin membuka jalan bagi strategi yang lebih efektif, individual, dan holistik untuk meredakan nyeri. Salah satu perkembangan paling menarik dalam manajemen nyeri berasal dari penemuan inhibitor monoacylglycerol lipase (MAGL). Para peneliti dari Weill Cornell Medicine dan Temple University telah menunjukkan bahwa inhibitor ini dapat memblokir sifat adiktif opioid dengan tetap mempertahankan kemampuan penghilang rasa sakitnya yang kuat. Dengan meningkatkan kadar endocannabinoid alami otak, 2-arachidonoylglycerol (2-AG), inhibitor ini mengurangi pelepasan dopamine yang berperan dalam proses terjadinya adiksi. Mekanisme ini menawarkan alternatif yang menjanjikan untuk penatalaksanaan nyeri kronis tanpa risiko kecanduan yang menghancurkan, menandakan potensi pergeseran paradigma dalam farmakoterapi nyeri.
Inovasi Terbaru dalam Pengobatan Diabetes: Suatu Perspektif Perpaduan Pendekatan Molekuler dan Sistemik Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 2 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/h5kqns72

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah salah satu tantangan utama di dunia kesehatan secara global. Penyakit ini ditandai oleh gangguan metabolisme glukosa akibat resistansi insulin, disfungsi sel beta pankreas, maupun kombinasi keduanya. Dalam beberapa dekade terakhir, terapi diabetes telah mengalami perkembangan pesat yang mencakup pendekatan molekuler, bioteknologi, dan sistemik.  Perkembangan ini tidak hanya menjanjikan peningkatan kualitas hidup pasien, tetapi juga merevolusi paradigma pengobatan yang sebelumnya dianggap statis. Dalam konteks terapi insulin, inovasi signifikan lainnya adalah pengembangan formulasi gabungan IDegAsp, yang mengintegrasikan insulin degludec basal dan insulin aspart. Formulasi ini dirancang untuk menyederhanakan regimen terapi dengan satu suntikan harian, sekaligus memastikan fleksibilitas dalam pemberian dosis. Studi klinis menunjukkanbahwa IDegAsp tidak hanya meningkatkan kepatuhan pasien, tetapi juga mengurangi risiko hipoglikemia berat dibandingkan formulasi insulin konvensional. Dampaknya terhadap penurunan variabilitas glukosa harian menambah keunggulan klinisnya. Kemajuan teknologi dalam dunia medis turut mendukung keberhasilan pengelolaan diabetes melalui closed-loop system, yang mengombinasikan pompa insulin dengan monitor glukosa kontinu. Sistem ini secaraotomatis menyesuaikan pemberian insulin berdasarkan tingkat glukosa darah secara real-time. Teknologi yang sering disebut sebagai “pankreas buatan” ini memberikan kontrol glikemik yang lebih stabil dibandingkan metode tradisional, serta meningkatkan kualitas hidup pasien
Menimbang Keadilan dalam Indeksasi Akademik: Mengapa Kita Tak Hanya Mengandalkan Scopus? Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 2 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/fvade672

Abstract

Dominasi Scopus dalam lanskap akademik Indonesia telah menciptakan ketergantungan signifikan terhadap standar global yang sering kali mengabaikan kebutuhan lokal. Artikel ini mengeksplorasi implikasi ketergantungan ini terhadap berbagai aspek akademik, termasuk inovasi lokal, representasi ilmu sosial dan humaniora, serta aksesibilitas akademik, khususnya bagi peneliti dari negara berkembang. Masalah utama yang diidentifikasi mencakup hambatan biaya publikasi, bias linguistik terhadap bahasa Inggris, dan ketimpangan signifikan antara disiplin STEM dan non-STEM dalam hal pendanaan serta pengakuan akademik. Untuk mengatasi tantangan ini, artikel ini mengusulkan penguatan platform pengindeksan lokal seperti Science and Technology Index (SINTA) yang dapat memprioritaskan relevansi lokal sambil tetap mempertahankan standar internasional. Selain itu, adopsi sistem evaluasi hibrida yang mengintegrasikan metrik kuantitatif dan penilaian kualitatif diharapkan dapat mendukung pengakuan penelitian yang relevan secara sosial dan kontekstual. Langkah-langkah ini diperlukan untuk menciptakan ekosistem akademik yang lebih inklusif, adil, dan sejalan dengan kebutuhan serta prioritas nasional. 
Terapi Terbaru untuk Osteoporosis: Perkembangan Intervensi Farmasi dan Terapi Penunjang Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 3 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/evzm6949

Abstract

Osteoporosis adalah penyakit metabolik tulang paling umum yang ditandai dengan penurunan massa tulang serta gangguan mikroarsitektur tulang yang menyebabkan peningkatan risiko fraktur. Penyakit ini sering kali berkembang secara diam-diam tanpa gejala yang jelas hingga terjadi patah tulang, yang umumnya terjadi pada pergelangan tangan, pinggul, serta tulang belakang. Faktor risiko utama osteoporosis meliputi usia lanjut, defisiensi hormon, malnutrisi, gaya hidup sedenter, serta penggunaan obat-obatan tertentu yang memengaruhi keseimbangan metabolisme tulang. Dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup di berbagai negara, osteoporosis menjadi tantangan kesehatan global yang tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga pada sistem kesehatan secara keseluruhan. Seiring dengan meningkatnya pemahaman mengenai patofisiologi osteoporosis, berbagai strategi telah dikembangkan untuk mencegah dan menangani penyakit ini secara lebih efektif. Pendekatan dalam penanganan osteoporosis berfokus pada dua aspek utama, yaitu menjaga kepadatan mineral tulang serta mengurangi risiko fraktur. Intervensi didunia farmakologi telah mengalami perkembangan pesat dengan hadirnya berbagai metode baru yang bertujuan untuk menghambat proses degradasi tulang sekaligus merangsang pembentukan tulang baru. Meskipun demikian, terapi farmasi tidak dapat berdiri sendiri dan perlu dikombinasikan dengan pendekatan lain seperti perubahan gaya hidup, terapi nutrisi, serta latihan fisik yang berkelanjutan guna memperoleh hasil yang optimal.
Fraksi Bioaktif dan Inovasi Terapeutik: Jembatan Etnofarmasi dan Sains Modern Raymond R Tjandrawinata
MEDICINUS Vol. 38 No. 3 (2025): MEDICINUS
Publisher : PT Dexa Medica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56951/dbddjf02

Abstract

Studi fraksi bioaktif telah muncul sebagai bidang transformatif dalam farmakologi modern, menekankan pemurnian dan isolasi senyawa yang dipandu bioassay dengan potensi terapeutik. Makalah ini mengeksplorasi mekanisme, metodologi, dan implikasi fraksi bioaktif dalam memajukan penemuan obat. Mengambil pengetahuan etnofarmakologi, makalah ini menyoroti integrasi kearifan tradisional dengan teknologi modern. Meskipun ada tantangan dalam standardisasi dan skalabilitas, sifat interdisipliner bidang ini menggarisbawahi potensinya untuk mengatasi tantangan kesehatan global. Arah masa depan meliputi pengoptimalan teknik ekstraksi, peningkatan bioavailabilitas, dan peningkatan praktik berkelanjutan.